Data hasil Belajar Siklus II Tabel 15. Presentasi Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus II

65

c. Perbandingan Nilai Rata-rata kelas Siklus I dan II

Berdasarkan hasil belajar peserta didik diperoleh nilai rata-rata peningkatan hasil belajar siklus I dan siklus II, dapat dilihat pada grafik berikut ini : Gambar 7. Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata Kelas Siklus I dan II Berdasarkan grafik Hasil belajar peserta didik di atas ada peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Presentase rata-rata hasil belajar siklus I pada saat pre test adalah 49,66 sedangkan pada saat post tes adalah 84,66. Presentase rata-rata hasil belajar siklus II pada saat pre test adalah 53,36 sedangkan pada saat post test adalah 94,66

d. Peningkatan Hasil Belajar Siklus I dan II

Berdasarkan hasil belajar siklus I dan Siklus II Peningkatan Nilai Hasil Belajar Peserta didik dapat dilihat dalam grafik berikut ini : 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 PRETEST POSTEST SIKLUS I SIKLUS II 66 Gambar 8. Grafik Peningkatan Nilai Peserta Didik Siklus I dan II Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar peserta didik dari siklus I ke siklus II. Hal ini dapat dilihat dari mean atau rata- rata peningkatan hasil belajar dari siklus I dengan mean 35,00 menjadi 41,30 pada siklus II.

B. Pembahasan

Pemilihan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Heads Together diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik. Pembelajaran Kooperatif merupakan model pembelajaran dimana peserta didik membentuk kelompok diskusi, kegiatan diskusi ini diharapkan dapat membuat peserta didik menjadi aktif. NHT Numbered Heads Together adalah varian dari model pembelajaran kooperatif dimana setiap peserta didik diberi nomor yang digunakan saat peserta didik menyatukan kepala Heads Together untuk mendiskusikan tugas yang di berikan oleh peneliti. Secara keseluruhan pelaksanaan tindakan kelas yang telah dilakukan dengan menggunakkan metode Numbered Heads Together NHT berjalan sesuai 30 32 34 36 38 40 42 SIKLUS I SIKLUS II