Data Keaktifan Siklus II Tabel 13. Data Keaktifan Peserta Didik Siklus II Peningkatan Keaktifan Peserta Didik Siklus I dan II

62 Gambar 4. Grafik Keaktifan Peserta Didik pada Siklus II Skor presentase rata-rata keaktifan peserta didik pada siklus II adalah 83,33 skor ini termasuk dalam kategori tinggi. Pada siklus II dapat diketahui bahwa amatan pada keaktifan peserta didik pada pembelajaran Mulok Produktif Membuat Jajanan Tradisional pada siklus II yaitu 1 peserta didik termasuk kategori rendah, 2 peserta didik yang termasuk pada kategori sedang dan 27 peserta didik pada kategori tinggi.

c. Peningkatan Keaktifan Peserta Didik Siklus I dan II

Gambar 5. Grafik Peningkatan Keaktifan Peserta Didik Siklus I dan II 5 10 15 20 25 30 Jumlah Siswa 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Siklus I Siklus II Peningkatan Keaktifan 63 Berdasarkan grafik peningkatan keaktifan peserta didik di atas ada peningkatan keaktifan dari siklus I ke siklus II. Presentase rata-rata keaktifan pada siklus I adalah 63,33 meningkat pada siklus II menjadi 83,33. Untuk memperjelas peningkatan peserta didik siklus I ke siklus II dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Gambar 6. Grafik Perbandingan Peningkatan Keaktifan Peserta Didik Pada Siklus I dan Siklus II Peningkatan Keaktifan Peserta didik pada siklus II ini dikarenakan peserta didik sudah merasa senang dan bersemangat ketika mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Heads Together, peserta didik sudah bisa membaur dan merasa nyaman dalam kelompok diskusinya serta suasana proses pembelajaran sudah kondusif. 5 10 15 20 25 30 Kategori Kurang Kategori Rendah Kategori Sedang Kategori Tinggi Siklus I Siklus II 64 3. Peningkatan Hasil Belajar Peserta didik pada Pembelajaran Mulok Produktif Membuat Jajanan Tradiisional dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Numbered Heads Together a. Data Hasil Belajar Siklus I Tabel 14. Presentasi Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus I Klasifikasi Ketuntasan Pre Test Post Test Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase Tuntas 2 7 28 93 Belum tuntas 28 93 2 7 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui pada saat pre test terdapat 2 peserta didik atau 7 saja yang mendapatkan nilai tuntas dan 28 peserta didik belum tuntas atau 93 dari jumlah peserta didik. Sedangkan saat dilakukan post test terdapat 28 peserta didik atau 93 dari jumlah peserta didik yang tuntas dan 2 peserta didik atau 7 saja yang mendapatkan nilai belum tuntas.

b. Data hasil Belajar Siklus II Tabel 15. Presentasi Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus II

Klasifikasi Ketuntasan Pre Test Post Test Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase Tuntas 6 20 30 100 Belum tuntas 24 80 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui pada saat pre test terdapat 6 peserta didik atau 20 saja yang mendapatkan nilai tuntas dan 24 peserta didik belum tuntas atau 80 dari jumlah peserta didik. Sedangkan saat dilakukan post test terdapat 30 peserta didik atau 100 dari jumlah peserta didik yang tuntas. 65

c. Perbandingan Nilai Rata-rata kelas Siklus I dan II

Berdasarkan hasil belajar peserta didik diperoleh nilai rata-rata peningkatan hasil belajar siklus I dan siklus II, dapat dilihat pada grafik berikut ini : Gambar 7. Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata Kelas Siklus I dan II Berdasarkan grafik Hasil belajar peserta didik di atas ada peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Presentase rata-rata hasil belajar siklus I pada saat pre test adalah 49,66 sedangkan pada saat post tes adalah 84,66. Presentase rata-rata hasil belajar siklus II pada saat pre test adalah 53,36 sedangkan pada saat post test adalah 94,66

d. Peningkatan Hasil Belajar Siklus I dan II

Berdasarkan hasil belajar siklus I dan Siklus II Peningkatan Nilai Hasil Belajar Peserta didik dapat dilihat dalam grafik berikut ini : 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 PRETEST POSTEST SIKLUS I SIKLUS II