66
Gambar 8. Grafik Peningkatan Nilai Peserta Didik Siklus I dan II
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar peserta didik dari siklus I ke siklus II. Hal ini dapat dilihat dari mean atau rata-
rata peningkatan hasil belajar dari siklus I dengan mean 35,00 menjadi 41,30 pada siklus II.
B. Pembahasan
Pemilihan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Heads
Together diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik. Pembelajaran Kooperatif merupakan model pembelajaran dimana peserta
didik membentuk kelompok diskusi, kegiatan diskusi ini diharapkan dapat membuat peserta didik menjadi aktif. NHT
Numbered Heads Together adalah varian dari model pembelajaran kooperatif dimana setiap peserta didik diberi
nomor yang digunakan saat peserta didik menyatukan kepala Heads Together
untuk mendiskusikan tugas yang di berikan oleh peneliti. Secara keseluruhan pelaksanaan tindakan kelas yang telah dilakukan dengan
menggunakkan metode Numbered Heads Together NHT berjalan sesuai
30 32
34 36
38 40
42
SIKLUS I SIKLUS II
67 perencanaan yang telah di buat sehingga model pembelajaran ini dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah diuraikan pada
setiap siklusnya, maka hasil dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
Numbered Heads Together pada pembelajaran Mulok Produktif Membuuat Jajanan Tradisional dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Proses Pembelajaran Pada Pembelajaan Mulok Produktif Membuat Jajanan Tradisional Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
NHT
Numbered Heads Together
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Heads
Together pada pembelajaran Mulok Produktif Membuat Jajanan Tradisional dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan mulai pada siklus I hingga siklus II.
Penerapan pembelajaran koopertif tipe NHT Numberer Heads Together pada
pembelajaran Mulok Produktif Membuat Jajanan Tradisional yaitu sebagai berikut :
a. Fase I Penomoran
Pada siklus I banyak peserta didik yang melakukan protes kepada peneliti terhadap kelompok diskusinya karena mereka tidak senang dengan anggota
kelompoknya , mereka menginginkan teman yang disenangi saja untuk menjadi kelompok diskusi mereka, hal ini merupakan faktor yang menyebabkan beberapa
peserta didik kurang aktif dan tidak bersemangat dalam proses pembelajaran. Pada siklus II diperbaiki dengan cara para peserta didik bergabung dengan
kelompok diskusinya sejak awal pembelajaran akan dimulai. Sebelum memulai pembelajaran guru memerintahkan peserta didik untuk duduk bersama kelompok