47
Dari pengertian di atas dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa proses pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu rangkaian
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas, dimana kegiatan tersebut dilaksankan dari awal sampai akhir oleh guru dan
kegiatan pembelajaran dilaksanakan terus menerus untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Untuk mencapai tujuan yang
dirumuskan dalam proses pembelajaran guru dapat memasukkan komponen lain untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran yang
efiktif. Komponen lain dalam proses pembelajran seperti, metode pembelajaran, media pembelajaran dan komponen lainya.
Dalam proses pembelajaran harus ada interaksi antara guru dan siswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Interaksi dalam proses pembelajaran ini tidak hanya hubungan guru dengan siswa dalam penyampaian materi, akan tetapi guru juga harus
menanamkan sikap dan nilai kepada siswa. Pelaksanaan proses pembelajaran ini merupakan implementasi dari perencanaan
pembelajaran yang telah direncanakan guru. Dalam perencanaan pembelajaran terdapat tiga kegiatan yang pokok, yaitu: kegiatan awal
atau pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir atau penutup.
d. Kualitas Kinerja Guru
Menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang mudah, seperti yang dibayangkan sebagian orang, dengan bermodal
penguasaan materi dan menyampaikannya kepada siswa sudah cukup.
48
Hal ini belum dapat dikategori sebagai guru yang memiliki kinerja baik, karena guru yang memiliki kinerja baik tidak hanya mampu
menyampaikan materi pelajaran di depan kelas. Guru harus memiliki berbagai keterampilan, kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya,
menjaga kode etik guru, dan lain sebagainya. Keberhasilan seorang guru dapat dilihat apabila kriteria-
kriteria yang ada telah mencapai secara keseluruhan. Jika kriteria telah tercapai berarti pekerjaan seseorang telah dianggap memiliki
kualitas kerja yang baik. Dalam pencapaian tujuan pendidikan kinerja guru sangat berpengaruh besar, karena guru sebagai pendidik harus
dapat menciptakan lulusan yang mampu bersaing di dunia kerja. Guru yang baik dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik harus
berkualitas. Guru dituntut sejauh mana kinerja yang dilakukan dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaannya sebagai seorang
pendidik. Untuk melaksanakan tugas di atas sering kali
guru dihadapkan pada berbagai hambatan sehingga pada akhirnya dapat
menimbulkan bentuk kinerja yang kurang efektif. Kurang efektifnya guru dalam melaksanakan tugasnya akan berdampak pada hasil
kinerja yang diharapkan. Untuk melihat hasil yang telah dicapai guru dalam melaksanakan tugasnya, maka standar kinerja dapat dijadikan
patokan dalam mengadakan pertanggung jawaban terhadap apa yang telah dilaksanakan dalam proses pembelajaraan.
49
Menurut Piet A. Sahertian yang dikutip Rusman 2010: 51 menjelaskan bahwa standar kinerja guru yang berhubungan dengan
kualitas guru dalam menjalankan tugasnya adalah sebagai berikut: 1 Bekerja dengan siswa secara individual. Saat proses pembelajaran
berlangsung guru mampu memahami karakter dari masing-masing siswa. Pemahaman karakter siswa ini bertujuan agar memudahkan
guru dalam menyusun perencanaan proses pembelajaran. Guru juga harus mampu memahami situai dan kondisi lingkungan
pembelajaran, selain itu guru juga mampu mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung sehingga guru mampu
menyusun strategi pembelajaran. 2 Persiapan dan perencanaan pembelajaran. Dalam hal ini kualitas
kinerja guru ditunjukkan dengan kesiapan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan proses
pembelajaran guru harus mampu menyiapkan dan merencanakan pembelajaran sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan di
kelas. Perencanaan yang dilakukan meliputi metode yang akan digunakan, keruntutan materi, strategi pembelajaran dan media
yang akan digunakan. Perencanaan ini bertujuan saat proses pembelajaran dilaksanakan kelas dalam kondisi yang kondusif,
sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan.
50
3 Pendayagunaan media pembelajaran ini dimaksudkan saat proses pembelajaran dilaksanakan guru mampu menggunakan media
pembelajaran yang
ada di
sekolah. Pengunaan
media pembelajaran yang tepat sangat efektif dalam mentransfer materi
yang diajarkan oleh guru terhadap siswa. Dengan demikian, ketepatan penggunaan media tersebut akan membantu siswa
dalam memahami materi yang dijelaskan, karena dengan media pembelajaran siswa dapat melihat gambaran nyata dari materi
yang dijelaskan. 4 Melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar. Peran aktif
siswa diperlukan dalam kegiatan untuk memaknai dari hasil pengalaman belajar yang dilakukan. Adanya pengalaman belajar
tersebut, siswa akan mengerti mengenai dasar manfaat, tindakan apa saja yang akan dipelajari untuk dapat mengerti salah dan
benar. Dengan demikian semakin banyak siswa terlibat berbagai pengalaman
belajar yang
dialami maka
mempermudah perkembangan yang akan dialami oleh siswa.
5 Kepemimpinan yang aktif dari guru. Kedudukan guru merupakan manager dalam kelas untuk merencanakan, melaksanakan,
mengarahkan serta
membimbing anak
didiknya. Gaya
kepemimpinan yang ramah serta demokratis sangat diperlukan terutama untuk mencapai tujuan yang direncanakan. Peran aktif
guru menjadi proaktif maupun timbal-balik bagi siswa untuk aktif
51
terlibat dalam pembelajaran, sehingga suasana kelas akan hidup dan tidak terkesan monoton.
Untuk mengukur kriteria kualitas kinerja guru dapat dilihat dari produktivitas guru dalam menjalankan tugasnya di dunia
pendidikan sebagai seorang pendidik. Guru yang berkualitas akan menjalankan tugasnya dengan baik dan mempunyai kompetensi untuk
menghasilkan lulusan yang mempunyai sikap dan kemampuan yang baik yang mampu bersaing di dunia kerja.
Untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten kualitas kinerja guru harus selalu ditingkatkan. Kualitas yang dimiliki guru
akan berpengaruh langsung terhadap produktivitas yang dioptimalkan dalam proses pembelajaran prestasi belajar. Sutermeister yang
dikutip oleh Rusman 2010: 53, mengatakan bahwa hubungan produktivitas dengan kinerja seorang guru antara lain:
1
Produktivitas 90 tergantung pada prestasi kerja dan 10 tergantung pada teknologi dan bahan yang digunakan. Guru yang
mempunyai kualitas yang baik mampu memanfaatkan kemampuan yang dimiliki. Kemampuan yang dimiliki berupa pengembangan
materi pelajaran, metode pembelajaran dan strategi pembelajaran. Oleh sebab itu, kualitas kinerja yang dimiliki guru baik akan
menghasilkan hasil kerja yang baik sesuai dengan tujuan, meski di dalam sekolah terdapat media pembelajaran sederhana guru
52
mampu mengembangkan kreatifitasnya dalam menjelaskan materi pelajaran.
2
Prestasi kerja 80-90 tergantung pada motivasi kerja, 10-20 tergantung pada kemampuannya. Kinerja yang ditunjukkan guru
dalam proses pembelajaran harus menunjukkan prestasi yang baik agar tujuan yang diharapkan tercapai. Untuk menghasilkan
prestasi kerja yang baik guru mampu menumbuhkan motivasi kerja dalam dirinya. Motivasi kerja guru yang tinggi akan
memiliki kemauan dalam mencapai tujuan lebih maksimal dan sebaliknya jika motivasi yang dimiliki guru rendah maka tidak ada
kemauan dalam melaksanakan tugasnya. Untuk itu guru harus selalu menumbuhkan motivasi kerjanya agar dapat menunjukkan
kinerja yang baik. Meski kemampuan yang dimiliki guru kurang maka dengan motivasi kerja yang tinggi guru dapat menghasilkan
kinerja yang baik. Motivasi yang tinggi dalam diri guru juga akan membantu guru itu sendiri dalam mengembangkan kemampuan
yang dimilikinya.
3
Motivasi kerja 50 tergantung pada kondisi sosial, 40 tergantung pada kebutuhan-kebutuhannya, 10 tergantung pada
kondisi-kondisi fisik. Kinerja guru dalam proses pembelajaran dapat ditunjukkan dengan interaksi antara guru dan siswa.
Interaksi yang dilakukan dapat memotivasi guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik sehingga proses
53
pembelajaran berjalan
dengan interaktif.
Dalam proses
pembelajaran guru mampu memenuhi porsi kebutuhan seperti yang siswa inginkan begitu juga sebaliknya dengan guru. Fasilitas
yang ada di sekolah sebagai media penghubung dalam proses pembelajaran.
e. Penilaian Kinerja