13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori 1. Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Persepsi yang dijelaskan oleh Bimo Walgito 2010: 99 bahwa persepsi  merupakan  suatu  proses  yang  didahului  oleh  proses
penginderaan,  yaitu  merupakan  proses  diterimanya  stimulus  oleh individu melalui alat indera proses sensoris. Dengan demikian dapat
disimpulkan  bahwa  pengertian  persepsi  adalah  suatu  proses peresponan yang dilakukan individu terhadap stimulus yang diberikan
pada waktu tertentu. Setiap individu akan menerima stimulus melalui alat  inderanya,  seperti:  indera  penglihatan,  peraba,  pendengaran,
penciuman,  dan  perasa.  Stimulus  yang  sudah  diterima  oleh  individu akan  dimasukan  ke  dalam  otaknya  dan  digunakan  untuk  memenuhi
kebutuhanya. Slameto  2010:  102  menjelaskan  bahwa  persepsi  adalah
proses  yang  menyangkut  masuknya  pesan  atau  informasi  ke  dalam otak  manusia.  Melalui  persepsi  manusia  terus  menerus  mengadakan
hubungan  dengan  lingkunganya  melalui  panca  indera.  Dari  uraian di atas  maka  dapat  ditarik  sebuah  kesimpulan  bahwa  persepsi  adalah
suatu  proses  yang  dilakukan  individu  dalam  menerima  pesan  atau informasi  yang  diberikan  oleh  individu  lainya,  dimana  pesan  yang
telah  diterimanya akan  dimasukan ke dalam otak dan  digunakan tiap
14
individu  dalam  melakukan  hubungan  dengan  individu  lain  yang  ada disekitarnya.
Hubungan  yang  dilakukan individu melalui  alat  inderanya, yaitu  indera  penglihat,  pendengar,  peraba,  perasa  dan  penciuman.
Dengan  alat  inderanya  tiap-tiap  individu  dapat  mempersepsikan  atau merespon keadaan yang ada di lingkunganya, akan tetapi persepsi tiap
individu  akan  berbeda-beda  karena  persepsi  seseorang  terhadap sesuatu
akan mempengaruhi
pikirannya. Persepsi
akan memungkinkan  manusia  memberi penilaian  terhadap  suatu  kondisi
tertentu dengan pesan yang telah diterimanya. Untuk  itu persepsi  ini  diharapkan dapat  menilai sebuah  proses
pembelajaran  yang  telah  dilaksanakan  oleh  guru.  Penilain  ini  akan digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran
yang  telah  direncanakan  guru  dalam pelaksanaan  pembelajaran  dan keberhasilan siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan oleh
guru.  Sebelum  guru  mengadakan  penilaian  melalui  persepsi hendaknya  guru  mengetahui  prinsip-prinsip  dasar  tentang  persepsi.
Slameto  2010:  103  menjelaskan  beberapa  prinsip-prinsip  persepsi yang  harus  diketahui  seorang  guru  agar  dapat  mengetahui  siswanya
lebih baik. Prinsip-prinsip itu, antara lain: 1 Persepsi itu relatif bukannya absolut. Dalam hal ini dimaksudkan
bahwa  individu tidak  dapat  menerima atau  menyerap  rangsangan yang  diberikan  sama  persis  dengan  keadaan  sebenarnya.  Akan
15
tetapi  dengan  alat  inderanya  individu  dapat  memberikan tanggapan  mengenai  rangsangan  stimulus  yang  diterimanya.
Persepsi  yang  relatif  dari  individu  dapat  dilihat  dari  rangsangan yang  pertama  kali  diterima  oleh  individu  dimana  rangsangan  itu
akan  dirasakan  lebih  besar  daripada  rangsangan  yang  diterima individu yang datang kemudian.
2 Persepsi  itu  selektif.  Dalam  hal ini  dijelaskan  bahwa  individu mempunyai  suatu  keterbatasan  dalam  menerima  rangsangan
stimulus yang  diberikan.  Individu  hanya  memperhatikan
beberapa  rangsangan-rangsangan  yang  ada  disekelilingnya  pada waktu  tertentu.  Oleh  karena  itu,  individu hanya  akan  menerima
rangsangan  yang  pernah  dipelajarinya  dan  rangsangan  yang akan memberikan  perhatian  ke  arah  mana  persepsi  itu  memiliki
kecenderungan. 3 Persepsi  itu  mempunyai  tatanan. Persepsi  ini  menjelaskan  bahwa
seseorang tidak menerima rangsangan secara sembarangan. Disini dimaksudkan bahwa seseorang akan menerima rangsangan secara
berkelompok  dan  rangsangan  yang  mempunyai  hubungan  antara satu  dengan  yang  lainya.  Ketika  rangsangan  yang  diterima oleh
seseorang  atau  individu itu  dirasa  belum  cukup  untuk  memenuhi kelompok  atau  hubungan  dalam  rangsangan  yang  diterimanya,
maka  individu  akan  melengkapi  sendiri rangsangan-rangsangan
16
yang  kurang sehingga  rangsangan  yang  diterima  menjadi  cukup jelas bagi individu.
4 Persepsi  dipengaruhi  oleh  harapan  dan  kesiapan  penerima rangsangan.  Pada  persepsi  ini  diharapkan  individu  memiliki
harapan dari rangsangan  yang akan  diberikan. Selain itu  individu juga harus mempunyai kesiapan untuk menerima rangsangan yang
akan diberikan, karena ketika individu tidak siap untuk menerima rangsangan  tersebut  maka  rangsangan  yang  diberikan  tidak
diterima  dengan baik.   Untuk  itu  harapan  dan  kesiapan  penerima pesan atau informasi oleh individu akan sangat menentukan pesan
mana yang akan dipilih individu untuk diterima dan dipahami dari seluruh pesan yang telah diterima. Setelah individu menerima dan
memilih pesan yang dianggapnya bermanfaat maka individu akan menata pesan tersebut dan menginterprestasikan.
5 Persepsi  seseorang  atau  kelompok  dapat  jauh  berbeda  dengan
persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama. Hal ini menjelaskan ketika  seseorang  menerima  rangsangan  pada
waktu  atau  situasi  yang  sama,  tetapi  akan  menghasilkan  persepsi yang  berbeda  antara  individu  satu  dengan  individu  lainya.  Dapat
dikatakan  demikian  karena  setiap  individu  memiliki  perbedaan- perbedaan  individual  seperti:  perbedaan  dalam  kepribadian,
perbedaan dalam sikap dan perbedaan dalam motivasi.
17
b. Faktor-Faktor yang Berperan Dalam Persepsi