Proses Belajar Mengajar Pembelajaran

45 c Prinsip sensitivitas, dalam prinsip ini sekolah harus berhati- hati dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan masyarakat. Dalam penyelesaian masalah apa yang dianggap sekolah itu hal biasa tetapi belum tentu bagi masyarakat bahkan bisa menyinggung perasaan masyarakat. d Prinsip kejujuran, dalam prinsip ini informasi yang disampaikan sekolah kepada masyarakat harus sesuatu yang apa adanya dan secara jujur. Jika dalam penyampaian informasi sekolah menyampaikan informasi yang tidak benar ini akan mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah akan menurun. e Prinsip ketepatan, dalam penyampaian informasi dari sekolah kepada masyarakat harus tepat baik dilihat dari isi informasi, waktu, media yang digunakan dalam penyampain informasi. Dalam prinsip ini jika dalam pemilihan waktu yang kurang tepat akan mengakibatkan kegagalan program yang akan dilaksanakan.

c. Proses Belajar Mengajar Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, dimana guru sebagai pemegang utama dalam proses pembelajaran ini. Keberhasilan dalam melaksanakan proses pembelajaran akan sangat menentukan keberhasilan pendidikan dalam menentukan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Dengan adanya proses 46 pembelajaran diharapkan setiap guru mampu mengembangkan potensi yang dimiliki siswa, sehingga setelah siswa lulus dari sekolah siswa mempunyai kemampuan sesuai bidangnya yang mampu bersaing di dunia kerja. Menurut Moh Uzer Usman 2011: 5, mengungkapkan bahwa: Proses adalah interaksi semua komponen yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan. Dalam suatu proses jika ingin menciptakan interaksi yang baik antara satu individu dengan individu lain atau antara siswa dengan guru harus didasari sikap yang baik. Interaksi dalam proses ini hendaknya dilakukan dari awal sampai akhir dan terus menerus untuk menghasilakan tujuan yang diharapkan. Menurut Moh Uzer Usman 2011: 5, mengungkapkan bahwa: Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung serangkaian perbuatan yang melibatkan guru dan siswa atas dasar timbal balik. Belajar mengajar yang dilaksanakan dalam kelas ini akan saling mempengaruhi satu sama lain dalam rangka tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Dengan adanya komponen-komponen pembelajaran di atas, maka seorang guru kiranya mampu memungkinkan terciptanya situasi yang tepat, sehingga memungkinkan pula terjadinya proses pembelajaran yang baik. 47 Dari pengertian di atas dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa proses pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas, dimana kegiatan tersebut dilaksankan dari awal sampai akhir oleh guru dan kegiatan pembelajaran dilaksanakan terus menerus untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam proses pembelajaran guru dapat memasukkan komponen lain untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran yang efiktif. Komponen lain dalam proses pembelajran seperti, metode pembelajaran, media pembelajaran dan komponen lainya. Dalam proses pembelajaran harus ada interaksi antara guru dan siswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Interaksi dalam proses pembelajaran ini tidak hanya hubungan guru dengan siswa dalam penyampaian materi, akan tetapi guru juga harus menanamkan sikap dan nilai kepada siswa. Pelaksanaan proses pembelajaran ini merupakan implementasi dari perencanaan pembelajaran yang telah direncanakan guru. Dalam perencanaan pembelajaran terdapat tiga kegiatan yang pokok, yaitu: kegiatan awal atau pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir atau penutup.

d. Kualitas Kinerja Guru

Dokumen yang terkait

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik Guru Dan Kemandirian Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Piutang Pada Siswa Kelas XI Akuntansi SMK

0 1 19

ANALISIS KESULITAN BELAJAR PADA PELAJARAN PEMELIHARAAN CHASSIS PEMINDAH TENAGA KENDARAAN RINGAN SISWA KELAS XII TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN.

3 11 214

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI LINGKUNGAN DAN FASILITAS PRAKTIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 158

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA DAN KEPUASAN SISWA TENTANG MENGAJAR GURU TERHADAP PENGETAHUAN BELAJAR MATA PELAJARAN CAD PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN.

0 0 164

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN EKSTRAKULIKULER MENGEMUDI SISWA TEKNIK KENDARAAN RINGAN KELAS XII SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN.

0 9 15

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA TEORI KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN KELAS XI DI SMK PIRI I YOGYAKARTA.

0 1 122

KESIAPAN KERJA SISWA KELAS III KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK 45 WONOSARI.

0 0 1

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU AGRESIF SISWA DI KELAS DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK PEMBAHARUAN PURWOREJO.

0 0 135

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 1 185

PERSEPSI SISWA KELAS X TERHADAP PROFESIONALISME GURU KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK N 2 YOGYAKARTA.

0 1 163