19
berkarakter dan profesional bagi anggota profesi dalam meningkatkan dan memberikan pelayanan bimbingan dan konseling; meningkatkan mutu
organisasi profesi sesuai dengan misi organisasi profesi, yaitu Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia; dan melindungi anggota profesi dan
sasaran layanan atau konseli dengan meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
3. Pentingnya Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
Menurut Van Hoose dan Kottler 1985 dalam Gladding 2012: 68, tiga alasan mengenai pentingnya keberadaan kode etik, diantaranya :
a. Kode etik melindungi profesi dari pemerintah. Kode etik memperbolehkan profesi untuk mengatur diri mereka sendiri dan berfungsi sendiri alih-alih
dikendalikan oleh undang-undang. b. Kode etik membantu mengontrol ketidaksepakatan internal dan
pertengkaran, sehingga memelihara kestabilan dalam profesi. c. Kode etik melindungi praktisi dari publik, terutama untuk pengaduan mal-
praktik. Jika konselor bertindak sesuai batas-batas etik, tingkah lakunya akan dinilai telah mematuhi standar umum.
Penjelasan lain mengenai pentingnya keberadaan kode etik profesi menurut K. Bertens 2002 dapat memperkuat kepercayaan masyarakat public
trust terhadap suatu profesi. Sehingga ketika masyarakat menggunakan jasa profesi tersebut, keamanan dan kerahasiaannya akan terjamin dan tidak
menimbulkan kecurigaan karena sudah tercantum dalam kode etik mengenai aturan yang menyangkut hal-hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh
dilakukan dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang profesi
20
Pentingnya kode etik profesi bimbingan dan konseling bagi seorang konselor dalam menjalankan tugasnya menurut Mungin Eddy Wibowo 2005:
53, yaitu : a. Memberikan pedoman etismoral berperilaku waktu mengambil keputusan
bertindak menjalankan tugas profesi konseling. b. Memberikan perlindungan kepada konseli individu pengguna.
c. Mengatur tingkah laku pada waktu menjalankan tugas dan mengatur hubungan konselor dengan konseli, rekan sejawat dan tenaga-tenaga
profesional yang lain, atasan, lembaga tempat bekerja. d. Memberikan dasar untuk melakukan penilaian atas kegiatan profesonal
yang dilakukannya. e. Menjaga nama baik profesi terhadap masyarakat public trust dengan
mengusahakan standar mutu pelayanan dengan kecakapan tinggi dan menghindari perilaku tidak layak atau tidak patutpantas.
f. Memberikan pedoman berbuat bagi konselor jika menghadapi dilema etis. g. Menunjukkan kepada konselor standar etika yang mencerminkan
pengharapan masyarakat. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pentingnya kode etik
profesi bimbingan dan konseling adalah dapat melindungi dan memperkuat kepercayaan publik public trust dalam penyelenggaran layanan bimbingan
dan konseling; mengatur hubungan konselor dengan konseli, teman sejawat, lembaga tempat bekerja, pimpinan, dan profesi lain yang ada hubungannya
dengan profesi bimbingan dan konseling; dan mengontrol anggota profesi
21
bimbingan dan konseling ketika bertingkah laku tidak sesuai dengan etika yang diharapkan oleh masyarakat.
4. Perkembangan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling