Sikap Terhadap Tempat Kerja Sikap Terhadap Pimpinan Sikap Terhadap Pekerjaan

71 secara baik kepada semua konseli akan menciptakan hubungan yang bersifat membantu secara profesional.

e. Sikap Terhadap Tempat Kerja

Suasana yang baik dan nyaman akan memudahkan guru bimbingan dan konseling dalam pengembangan dirinya secara maksimal. Perlunya mensyukuri dan menggunakanmemanfaatkan serta merawat fasilitas kerja yang ada akan menciptakan hubungan yang harmonis dan sinergis dalam bekerja secara profesional. Guru bimbingan dan konseling perlu mencipatkan suasan yang kondusif, hangat, akrab dan kekeluargaan dalam lingkungan kerja merupakan sikap profesional guru bimbingan terhadap tempat kerja.

f. Sikap Terhadap Pimpinan

Guru bimbingan dan konseling harus siap menerima arahan, teguran dan atau pembinaan dari pimpinan. Menerima sanksi mendidik atas dasar fakta yang dapat dibuktikan merupakan bentuk komitmen guru bimbingan dan konseling apabila tidak sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pimpinan. Memberikan masukan yang konstruktif secara santun untuk kepentingan pengembangan diperlukan bagi guru bimbingan dan konseling terhadap kebijakan-kebijakan yang akan diberlakukan oleh pimpinan.

g. Sikap Terhadap Pekerjaan

Guru bimbingan dan konseling perlu tanggung jawab atas hasil kerja yang menuntut pertanggunjawaban. Menjaga nama baik dan bangga terhadap profesinya sebagai sikap menyenangi dengan sepenuh hati akan 72 jenis profesinya. Selain itu, guru bimbingan dan konseling perlu meningkatkan mutu produktifitas hasil kerjanya untuk bahan evaluasi diri kinerja terhadap pekerjaannya. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa sikap profesional guru bimbingan dan konseling mencakup sikap terhadap perundangan- undangan, sikap terhadap organisasi profesi bimbingan dan konseling, sikap terhadap teman sejawat, sikap terhadap konseli, sikap terhadap tempat kerja, sikap terhadap pimpinan, dan sikap terhadap pekerjaan.

C. Tingkat Pemahaman Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling Pada

Guru Bimbingan dan Konseling Di SMP Negeri Pemahaman merupakan kemampuan untuk menguasai makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Kemampuan tersebut dinyatakan dalam menguraikan isi pokok suatu bacaan, kemudian bacaan tersebut diterapkan ke bentuk yang lain W.S. Winkel, 2007. Kode etik profesi bimbingan dan konseling merupakan pedoman dan landasan moral yang berisi aturan bagi angota profesi bimbingan dan konseling mencakup tingkah laku, sikap, akhlak, dan perbuatan yang wajib dipatuhi dan diamalkan oleh setiap anggota organisasi profesi bimbingan dan konseling dengan harapan dapat bertanggungjawab dalam menjalani tugasnya sebagai seorang profesional. Kode etik profesi bimbingan dan konseling ada 5 bab yang dibahas dan telah disepakati oleh anggota profesi, yang terdiri dari: 1 dasar kode etik profesi bimbingan dan konseling 2 kualifikasi guru bimbingan dan konseling; kompetensi guru bimbingan dan konseling; dan kegiatan profesional

Dokumen yang terkait

Sistem Informasi Penilaian Kinerja Guru Bimbingan Dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 27 Bandung

1 7 165

PROFIL KUALITAS PRIBADI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMPN) SE-KOTA BANDUNG: Studi Terhadap Kualitas Pribadi Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013.

0 3 50

modul 9 profesionalisasi kode etik profesi bimbingan dan konseling fix

2 13 83

TINGKAT PEMAHAMAN TERHADAP KONSEP DAN PRAKSIS ASESMEN PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN BREBES.

37 223 245

TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KOMISARIAT 1 KABUPATEN CIAMIS.

0 0 240

KOMPETENSI SOSIAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN.

0 2 194

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 0 200

TINGKAT PEMAHAMAN KETERAMPILAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL.

0 1 255

DRAFT I KODE ETIK PROFESI KONSELOR INDONESIA (ASOSIASI BIMBINGAN KONSELING INDONESIA) Oleh: Prof. Dr. Syamsu Yusuf, LN dan tim ASOSIASI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA 2009 KODE ETIK PROFESI KONSELOR INDONESIA (ASOSIASI BIMBINGAN KONSELING INDONESIA) PE

0 0 17

Modul guru pembelajar bimbingan dan konseling sekolah menengah pertama (SMP) kelompok kompetensi C profesional: program bimbingan dan konseling - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 0 40