65
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kualifikasi guru bimbingan dan konseling dapat dibedakan dua, guru bimbingan dan konseling
profesional dan guru bimbingan dan konseling non-profesional. Guru profesional yang memiliki ijazah dan berlatar belakang profesi sesuai
klasifikasi keilmuannya, D-II, D-III, S-1, S-2, S-3, dan berpendidikan profesi konselor. Sedangkan guru bimbingan dan konseling non-profesional yaitu
guru bimbingan dan konseling yang tidak memiliki ijazah keilmuan di bidang bimbingan dan konseling dan diperoleh melalui pendidikan formal dari
program studi yang teraktreditasi dan uji kelayakan dan kesetaraan oleh perguruan tinggi yang diberi wewenang untuk melaksanakannya.
4. Kepribadian Guru Bimbingan dan Konseling
Kualitas kepribadian penting bagi guru bimbingan dan konseling ketika penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Menurut
Syamsu Yusuf dan A. Juntika 2006: 37, kualitas pribadi guru bimbingan dan konselingkonselor merupakan faktor yang sangat penting dalam konseling.
Cavanagh 1982 dalam Syamsu Yusuf dan A. Juntika 2006 mengemukakan 11 karakteristik kualitas pribadi konselor, antara lain:
a. Pemahaman diri
Pentingnya pemahaman diri bagi konselor karena ketika konselor dapat memahami dirinya apa yang perlu dilakukan, mengapa melakukan hal itu,
dan masalah apa yang harus dia selesaikan, konselor akan mampu mengajarkan cara memahami diri itu kepada orang lain, khususnya
konseli.
66
b. Kompeten
Konselor perlu memiliki kualitas fisik, intelektual, emosional, sosial, dan moral sebagai pribadi yang berguna. Dalam hal ini, konselor berperan
mengajar komptensi-kompetensi tersebut kepada konseli.
c. Memiliki kesehatan psikologis yang baik
Konselor penting memahami kesehatan psikologisnya karena mendasari pemahamannya terhadap perilaku dan keterampilannya. Dengan memiliki
kesehatan psikologis yang baik, konselor dapat menyadari kelemahan atau keterbatasan kemampuan dirinya dan dapat membangun proses konseling
lebih positif.
d. Dapat dipercaya
Dapat dipercaya ada kaitannya dengan kerahasiaan. Pentingnya konselor memiliki kepribadian dapat dipercaya karena ketika sedang melakukan
konseling, konseli perlu jaminan mengenai permasalahannya untuk tidak dibicarakan kepada orang lain, kecuali izin dari yang bersangkutan.
e. Jujur
Konselor perlu bersikap terbuka, autentik, dan asli genuine. Jujur penting karena memungkinkan konselor dapat memberikan umpan balik secara
objektif kepada konseli
f. Kuat
Kekuatan atau kemampuan konselor sangat penting dalam konseling, sebab dengan hal itu konseli akan merasa aman karena konseli
memandang konselor sebagai orang yang tabah dalam menghadapi
67
masalah, dapat mendorong konseli untuk mengatasi masalahnya, dan dapat menanggulangi kebutuhan dan masalah pribadi.
g. Hangat
Kepribadian hangat yang dimaksud adalah ramah, penuh perhatian, dan memberikan kasih sayang. Konseli yang datang meminta bantuan
konselor, pada umumnya yang kurang mengalami kehangatan dalam hidupnya, sehingga dia memerlukan orang yang bisa memberikan suasana
hangat pada dirinya.
h. Responsif