16
tingkah laku, sikap, akhlak, dan perbuatan yang wajib dipatuhi dan diamalkan oleh  setiap  anggota  organisasi  profesi  bimbingan  dan  konseling  dengan
harapan  dapat  bertanggungjawab  dalam  menjalani  tugasnya  sebagai  seorang profesional.
2. Tujuan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
Tujuan  adanya  kode  etik  profesi  adalah  untuk  anggota  dan  organisasi profesi  itu  sendiri.  Secara  umum,  menurut  R.  Hermawan  S  1979  dalam
Soetjipto  Raflis Kosasi 2011: 31-32 tujuan kode etik profesi yaitu : a.  Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
Dalam hal  ini kode  etik dapat  menjaga pandangan dan kesan dari pihak luar atau masyarakat, agar mereka jangan sampai memandang rendah atau
remeh terhadap profesi  yang bersangkutan. Oleh karenanya, setiap kode etik  suatu  profesi  akan  melarang  berbagai  bentuk  tindak-tindak  atau
kelakuan  anggota  profesi  yang  dapat  mencemarkan  nama  baik  profesi terhadap dunia luar.
b.  Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya Yang  dimaksud  kesejahteraan  di  sini  meliputi  baik  kesejahteraan  lahir
atau material maupun kesejahteraan batin spiritual atau mental. Dalam hal kesejahteraan lahir para anggota profesi, kode etik umumnya memuat
larangan-larangan  kepada  para  anggotanya  untuk  melakukan  perbuatan- perbuatan  yang  merugikan  kesejahteraan  para  anggotanya.  Misalnya
dengan menetapkan tarif-tarif minimum bagi honorarium anggota profesi dalam  melaksanakan  tugasnya,  sehingga  siapa-siapa  yang  mengadakan
tarif di bawah minimum akan dianggap tercela dan merugikan rekan-rekan
17
seprofesi. Dalam hal kesejahteraan batin para anggota profesi, kode etik umumnya  memberi  petunjuk-petunjuk  kepada  para  anggotanya  untuk
melaksanakan profesinya. Kode  etik  juga  sering  mengandung  peraturan-peraturan  yang  bertujuan
membatasi  tingkah  laku  yang  tidak  pantas  atau  tidak  jujur  bagi  para anggota profesi dalam berinterasksi dengan sesama rekan anggota profesi.
c.  Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi Tujuan lain kode etik dapat juga berkaitan dengan peningkatan kegiatan
pengabdian  profesi,  sehingga  bagi  para  anggota  profesi  dapat  dengan mudah  mengetahui  tugas  dan  tanggung  jawab  pengabdiannya  dalam
melaksanakan  tugasnya.  Oleh  karena  itu,  kode  etik  merumuskan ketentuan-ketentuan  yang  perlu  dilakukan  para  anggota  profesi  dalam
menjalankan tugasnya. d.  Untuk meningkatkan mutu profesi
Untuk meningkatkan mutu  profesi  kode etik juga memuat  norma-norma dan anjuran agar para anggota profesi selalu berusaha untuk meningkatkan
mutu pengabdian para anggotanya. e.  Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi
Untuk  meningkatkan  mutu  organisasi  profesi,  maka  diwajibkan  kepada setiap anggota untuk secara aktif berpartisipasi dalam membina organisasi
profesi dan kegiatan-kegiatan yang dirancang organisasi. Sedangkan  penjelasan  lain  mengenai  tujuan  kode  etik  profesi  menurut
Ondi Saondi dan Aris Suherman 2010: 99 antara lain : a.  Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
18
b.  Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota c.  Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
d.  Untuk meningkatkan mutu profesi e.  Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi
f.  Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi g.  Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
h.  Menentukan baku standarnya sendiri Menurut ABKIN 2010: 2-3, kode etik profesi bimbingan dan konseling
indonesia memiliki lima tujuan, yaitu : a.  Memberikan  panduan  perilaku  yang  berkarakter  dan  profesional  bagi
anggota  organisasi  dalam  memberikan  pelayanan  bimbingan  dan konseling.
b.  Membantu  anggota  organisasi  dalam  membangun  kegiatan  pelayanan yang profesional.
c.  Mendukung  misi  organisasi  profesi,  yaitu  Asosiasi  Bimbingan  dan Konseling Indonesia ABKIN
d.  Menjadi  landasan  dan  arah  dalam  menghadapi  dan  menyelesaikan permasalahan yang datang dari dan mengenal diri anggota profesi.
e.  Melindungi anggota asosiasi dan sasaran layanan atau konseli. Berdasarkan  uraian  diatas,  dapat  disimpulkan  bahwa  tujuan  kode  etik
profesi  bimbingan  dan  konseling  adalah  untuk  menjungjung  tinggi  martabat profesi  bimbingan  dan  konseling;  membantu  menjaga  dan  memelihara
kesejahteraan  anggota  profesi  bimbingan  dan  konseling  dalam  membangun kegiatan  pelayanan  yang  profesional;  memberikan  panduan  perilaku  yang
19
berkarakter  dan  profesional  bagi  anggota  profesi  dalam  meningkatkan  dan memberikan  pelayanan  bimbingan  dan  konseling;  meningkatkan  mutu
organisasi  profesi  sesuai  dengan  misi  organisasi  profesi,  yaitu  Asosiasi Bimbingan  dan  Konseling  Indonesia;  dan  melindungi  anggota  profesi  dan
sasaran layanan atau konseli dengan meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
3. Pentingnya Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling