Pelanggaran dan Sanksi Rumusan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling

52 terutama dalam pandangan pihak lain tentang kemampuan dan kualitas keprofesian konselor. 2 Konselor berusaha terus-menerus untuk mengambangakan kompetensi keprofesionalannya dengan menjaga kualitas diri dan profesinya. e Tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa 1 Konselor, dalam menjalankan pelayanan konseling merasakan bahwa hal itu merupakan ibadah. 2 Konselor menyadari bahwa apa yang dilaksanakan dalam pelayanan konseling wajib terlaksana dijalan yang benar, hanya untuk kebaikan dan kemaslahatan semua pihak, serta terhindar dari kesalahan yang disadari dan disengaja.

d. Pelanggaran dan Sanksi

Pembahasan keempat tentang kode etik profesi bimbingan dan konseling yaitu mengenai bentuk pelanggaran dan sanksi anggota profesi bimbingan dan konseling yang melakukan tindakan pelanggaran merugikan pihak yang terkait dengan penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling. 1 Bentuk Pelanggaran a Pelanggaran Umum 1 Melanggar nilai dan norma yang mencemarkan nama baik profesi Bimbingan dan Konseling dan organisasinya, yaitu Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia 53 2 Melakukan tindak pidana yang mencemarkan nama baik profesi Bimbingan dan Konseling. b Pelanggaran terhadap konseli 1 Menyebarkanmembuka rahasia konseli kepada orang yang tidak terkait dengan kepentingan konseli. 2 Melakukan perbuatan asusila pelecehan seksual, penistaan agama, rasialis terhadap konseli, dan merugikan konseli. 3 Melakukan tindak kekerasan fisik dan psikologis terhadap konseli. 4 Kesalahan dalam melakukan praktik profesional pendekatan, prosedur, teknik, instrumentasi, evaluasi dan tindak lanjut. 5 Tidak memberikan pelayanan atau mengabaikan permintaan konseli untuk mendapatkan pelayanan. 6 Melakukan referral kepada pihak lain yang tidak sesuai dengan masalah konseli dan merugikan konseli. c Pelanggaran terkait dengan Lembaga Kerja 1 Melakukan kesalahan terhadap lembaga berkenaan dengan tanggung jawabnya sebagai konselor yang bekerja dilembaga yang dimaksudkan. 2 Melakukan kesalahan pidana terhadap lembaga yang dimaksud yang dikenai sanksihukum yang mencemarkan nama baik profesi Bimbingan dan Konseling. 54 d Pelanggaran terhadap Rekan Sejawat 1 Melakukan tindakan yang menimbulkan konflik antar sejawat konselor, seperti penghinaan, menolak untuk bekerja sama, sikap arogan. 2 Berebut konseli untuk dilayani antar sesame konselor. e Pelanggaran terhadap Organisasi Profesi 1 Tidak mengikuti kebijakan dan aturan yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi. 2 Mencemarkan nama baik profesi dan organisasi profesinya. 2 Sanksi Pelanggaran Apabila terjadi pelanggaran terhadap Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling maka kepada konselor diberikan sanksi sebagai berikut: a Teguran secara lisan dan tertulis. b Peringatan keras secara tertulis. c Pencabutan keangotaan ABKIN. d Pencabulan lisensi izin praktik mandiri. e Apabila terkait dengan permasalahan hukumkriminal maka permasalahan tersebut diserahkan pada pihak yang berwenang. 3 Mekanisme Penerapan Sanksi Penerapan sanksi terhadap konselor yang dianggap melanggar Kode Etik dilakukan sebagai berikut: a Diperolehnya pengaduan dan atau informasi tentang adanya pelanggaran dari konseli dan atau pihak lain. 55 b Pengaduaninformasi disampaikan kepada Dewan Kode Etik, untuk diverifikasi. c Konselor yang bersangkutan dipanggil untuk verifikasi pengaduaninformasi yang disampaikan oleh konseli dan atau pihak lain. Dalam hal ini konselor yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri. d Apabila ternyata memang ada pelanggaran dan pelanggaran itu dianggap masih relatif ringan, maka penyelesaiannya dilakukan oleh Dewan Kode Etik daerah yang kemudian dikuatkan oleh Pengurus Besar Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia PB-ABKIN. e Apabila pelanggaran dilakukan oleh konselor cukup berat, Dewan Kode Etik Daerah melimpahkan penyelesaiannya kepada Pengurus Besar Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia PB-ABKIN.

e. Tugas Pokok dan Fungsi Dewan Kode Etik Profesi

Dokumen yang terkait

Sistem Informasi Penilaian Kinerja Guru Bimbingan Dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 27 Bandung

1 7 165

PROFIL KUALITAS PRIBADI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMPN) SE-KOTA BANDUNG: Studi Terhadap Kualitas Pribadi Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013.

0 3 50

modul 9 profesionalisasi kode etik profesi bimbingan dan konseling fix

2 13 83

TINGKAT PEMAHAMAN TERHADAP KONSEP DAN PRAKSIS ASESMEN PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN BREBES.

37 223 245

TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KOMISARIAT 1 KABUPATEN CIAMIS.

0 0 240

KOMPETENSI SOSIAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN.

0 2 194

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 0 200

TINGKAT PEMAHAMAN KETERAMPILAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL.

0 1 255

DRAFT I KODE ETIK PROFESI KONSELOR INDONESIA (ASOSIASI BIMBINGAN KONSELING INDONESIA) Oleh: Prof. Dr. Syamsu Yusuf, LN dan tim ASOSIASI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA 2009 KODE ETIK PROFESI KONSELOR INDONESIA (ASOSIASI BIMBINGAN KONSELING INDONESIA) PE

0 0 17

Modul guru pembelajar bimbingan dan konseling sekolah menengah pertama (SMP) kelompok kompetensi C profesional: program bimbingan dan konseling - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 0 40