68
antara lain guru dan karyawan yayasan Diponegoro, siswa-siswi Diponegoro, dan warga belajar kesetaraan. Mereka saling bantu terkait
dengan kegiatan atau program yang akan dijalankan oleh TBM. Hal ini sangat membantu dalam pelaksanaan program kegiatan serta mendukung
dalam melaksanakan fungsi TBM sebagai sumber belajar masyarakat.
4. Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat Diponegoro
a.
Pengolahan buku
1 Seleksi buku
jenis buku bacaan akan diseleksi berdasarkan tujuan dan manfaatnya bagi para pembaca. Begitu juga di TBM Pangeran
Diponegoro, seleksi buku bacaan dilakukan oleh pengelola TBM Pangeran Diponegoro untuk mengetahui mana buku yang layak
untuk dijadikan bacaan di TBM dan mana buku yang tidak layak untuk diedarkan. Penyeleksian dilakukan sejak awal membeli buku,
yang diseleksi mulai dari tema buku, mutu buku, tata tulis, editorial buku, kandungan isi buku, kebahasaan buku dll. Tujuan penyeleksian
ini bertujuan agar tidak ada buku masuk yang ada unsur kekerasan, pornografi, dan irasional.
2 Klasifikasi buku
Penataan buku-buku di TBM Pangeran Diponegoro diklasifikasikan berdasarkan jenis buku bacaan, misalnya saja buku
cerita, ilmu pengetahuan umum, ilmu agama dan lain sebagainya.
69
Diklasifikasikan sedemikian rupa bertujuan untuk memepermudah para pembaca mencari buku yang akan mereka baca dan
mempermudah pengelola untuk mengontrol buku-buku yang ada di TBM.
3 Katalogisasi buku
Katalog merupakan suatu daftar yang berisi keterangan- keterangan lengkap dari suatu buku-buku koleksi atau bahan pustaka
lainya dan dikelompokkan berdasarkan jenis bukunya. Berikut merupakan salah satu contoh katalogisasi sebuah buku:
Sumber : Data TBM P Diponegoro
4 Pengadaan Buku
Pengadaan buku merupakan pengusahaan bahan-bahan bacaan atau bahan pustaka yang belum dimiliki oleh perpustakaan
atau Taman Bacaan Masyarakat. Pengadaan buku juga bertujuan untuk menambah, mengganti, dan melengkapi koleksi bahan bacaan,
baik menambah buku pustaka maupun menambah jumlah bukunya. Pengadaan koleksi buku ini dilakukan dengan cara pembelian dan
pinjaman.
TBM PANGERAN DIPONEGORO
153 Fen
I c.1
70
a Pembelian
Pembelian buku disini menggunakan dana hasil dari swadaya Yayasan Diponegoro dan masyarakat Sembego serta dari dana
peminjaman buku setiap harinya. Kebanyakan buku yang terdapat di TBM Pangeran Diponegoro adalah hasil dari
pembelian buku secara langsung di toko buku maupun di pameran buku. Pembelian buku dilakukan untuk perluasan jenis
buku yang dibutuhkan oleh pembaca dan untuk mengganti buku yang sudah using maupun sudah mengalami kerusakan.
b Pinjaman
Buku yang diperoleh dari hasil pinjaman dari pemerintah daerah mempunyai potensi yang besar dalam pengembangan
koleksi buku di TBM, karena dalam pinjaman akan diganti secara berkala setiap tiga bulan atau enam bulan sekali. Dengan
demikian TBM akan selalu mendapat pembaharuan terkait koleksi yang ada didalamnya untuk memenuhi kebutuhan para
pembacanya. 5
Penyusunan buku di rak
Buku ditata di rak buku agar pembaca lebih mudah dalam mencari dan menemukan buku yang ia inginkan. Penyusunan
buku di rak disusun sesuai dengan jenis buku yaitu merupakan jenis buku pengetahuan, buku refrensi, kamus, majalah, dan lain-
lain.
71
6 Pelayanan TBM
Pelayanan adalah kegiatan pemberian jasa kepada pembaca agar buku yang dimiliki TBM Pangeran Diponegoro dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pembaca. Pelayanan di TBM P. Diponegoro menggunakan strategi terbuka dan tertutup,
maksudnya system terbuka untuk pelayanan buku yang bersifat umum,dan tertutup untuk buku kamus. Maksud dari system
pelayanan terbuka yaitu pembaca bebas memilih dan mencari sendiri buku yang diinginkannya. Apabila mengalami kesulitan
dalam mencari buku yang diinginkan, dapat meminta bantuan kepada petugas yang ada. Pembaca leluasa mengambil buku yang
diinginkannya dan membaca diruangan TBM maupun untuk dipinjam.
7 Perawatan Buku
Buku adalah sumber ilmu pengetahuan yang sangat mudah rusak. Dalam pemanfaatannya satu buku dibaca oleh beberapa
pembaca dan selalu digunakan, sehingga tidak dapat dipungkiri apabila terjadi kerusakan. kegiatan perawatan buku menjadi tugas
yang umum dilakukan pengelola maupun petugas untuk menjaga buku tetap dalam kondisi yang baik. Kegiatan ini bertujuan untuk
melestarikan informasi dan melestarikan bentuk fisik buku sehingga dapat digunakan dalam bentuk yang utuh. Apabila buku
72
sudah using maupun sudah rusak dan tidak layak untuk diedarkan, maka pihak TBM akan menggantinya dengan buku
yang baru agar pembaca bisa kembali memanfaatkannya.
b.
Peraturan dan Tata tertib
Peratutan dan tata tertib yang diberlakukan di TBM Pangeran Diponegoro tidak lain yaitu agar layanan kerja TBM
bisa berjalan dengan baik. Peraturan ini harus ditaati para pengguna maupun pengelola TBM Diponegoro. Peraturan dan
Tata Tertib TBM meliputi : 1
Keanggotaan Untuk masyarakat pengguna TBM harus memiliki kartu
tanda keanggotaan agar dapat meminjam buku bacaan yang berada di TBM. Anggota TBM Pangeran Diponegoro saat ini
kurang lebih 500 anggota yang terdiri dari siswa SMP Diponegoro, SMK Diponegoro, MI Diponegoro, warga belajar
paket B,C, keaksaraan Fungsional, mahasiswa dan masyarakat umum sekitar TBM. Apabila meminjam buku dan tidak
memiliki kartu tanda anggota, maka peminjam harus membayar uang
sewa seharga
buku yang
dipinjamnya untuk
meminimalisir terjadinya buku yang tidak kembali. Dengan system tersebut, maka jika buku tidak kembali, pengelola
masih bisa membelinya dengan uang sewa yang didapatkan dari peminjam.
73
2 Hari dan jam buka TBM P. Diponegoro
Taman Bacaan ini melayani peminjaman dengan system terbuka untuk buku fiksi dan umum serta pelayanan tertutup
untuk buku kamus dengan jam buka : Hari senin
– kamis : 08.00
– 14.00 WIB Hari jum’at – Sabtu
: 08.00 – 13.00 WIB
3 Lama waktu peminjaman
Lama waktu peminjaman ditetapkan selama 7 hari dan dapat diperpanjang dengan melapor ke pengelola serta
membayar uang sewa tambahan. 4
Sanksi pelanggaran Pemberian sanksi diberikan kepada pengguna Taman
Bacaan Masyarakat apabila melakukan pelanggaran terhadap tata tertib peraturan yang sudah tertera. peminjam buku
pengguna Taman Bacaan yang melanggar dapat dikenakan sanksi yaitu berupa denda. Sanksi yang diberikan kepada
pengguna TBM yang menghilangkan atau merusakkan koleksi TBM maka diharuskan mengganti buku yang sama, apabila
tidak ada buku yang sama maka pelanggar harus mengganti dengan uang sesuai dengan harga buku yang dihilangkan atau
dirusakkan tersebut.
Dan sebelum
buku pinjaman
dikembalikan, tidak diperbolehkan untuk meminjam kembali buku yang lain.
74
B. Upaya Taman Bacaan Masyarakat Pangeran Diponegoro dalam
Meningkatkan Minat Baca di Dusun Sembego, Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta
Berbagai fakta muncul dan terlihat di lapangan menunjukkan bahwa membaca belum membudaya di masyarakat. Hal itu membuat pemerintah
berupaya mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada. Program kegiatan untuk membudayakan membaca melalui Taman Bacaan
Masyarakat Pangeran Diponegoro menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya membaca di Dusun
sembego, Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta yang sudah didirikan sejak tahun 2004.
TBM ini
bertujuan meningkatkan
minat membaca
untuk membudayakan gerakan gemar membaca menuju masyarakat yang terbebas
dari buta aksara, ketertinggalan arus informasi dan ilmu pengetahuan sehingga menjadikan masyarakat berwawasan luas, maju dan mandiri.
Meningkatkan minat membaca masyarakat yang dicanangkan melalui Taman Bacaan Masyarakat dilaksanakan untuk menanggulangi permasalahan
yang ada seperti masih rendahnya minat baca sebagian besar masyarakat, tingkat keterbacaan atau kemampuan membaca masyarakat yang masih
rendah, dan rendahnya kesadaran akan pentingnya membaca bagi akses informasi dan pengetahuan. Berdasarkan masalah-masalah yang ada dalam
masyarakat, maka diadakan kegiatan-kegiatan yang difungsikan untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan minat membaca agar terciptanya
sumber daya manusia yang berpengetahuan luas sehingga berdampak pada kehidupan.