79
2. Memberikan dorongan motivasi
Motivasi dorongan adalah sebuah proses memberikan semangat dan arahan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. Hal ini dilakukan
oleh pengelola TBM kepada masyarakat supaya mereka tergerak untuk gemar
membaca. Pentingnya
peranan motivasi
dalam proses
meningkatkan minat baca perlu dipahami oleh pengelola agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada masyarakat.
Motivasi dirumuskan sebagai dorongan yang berasal dari dalam maupun luar individu, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau
memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks membaca maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan akan ilmu pengetahuan.
Memotivasi masyarakat untuk gemar membaca bisa dilakukan dengan cara menunjukkan dan menjelaskan manfaat yang diperoleh dari
membaca seperti menambah ilmu pengetahuan, menambah wawasan dan informasi. Kegiatan ini sangat dibutuhkan dalam upaya meningkatkan
minat baca, karena untuk mewujudkan hal tersebut masyarakat memerlukan suatu rangsangan stimulus baik dari dalam diri
intern
maupun dari luar
ekstern
. Kegiatan membaca bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja sesuai dengan keinginan kita, bahan bacaan juga bisa kita
dapat dari tempat yang menyediakan buku bacaan seperti yang disediakan di Taman Bacaan Masyarakat.
80
Motivasi dalam membaca dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin, kemudian mendorong masyarakat berperilaku
aktif yaitu gemar membaca, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadap kefektifan usaha belajar masyarakat. Maka
dari itu motivasi yang dilakukan pengelola terhadap masyarakat tanpa dengan tekanan dan paksaan, motivasi disini bersifat membangun agar
masyarakat lebih menyadari arti pentingnya membaca. TBM Pangeran Diponegoro dalam memotivasi anak-anak dengan mengadakan kegiatan
yang menarik bagi mereka seperti mengadakan permainan edukatif sehingga bisa menerapkan sistem bermain sambil belajar. Seperti yang
disampaikan oleh ibu “A”, bahwa: “…Sebelum sampai pada pembiasaan membaca ya mas, kita harus
dapat merangsang masyarakat untuk datang ke taman bacaan. Salah satu cara untuk merangsang masyarakat khususnya anak-
anak agar mau datang ke TBM adalah dengan mengadakan permainan-permainan yang menyenangkan seperti mengadakan
kegiatan mendongeng setelah itu diadakan kuis tebak gambar tokoh dalam dongeng atau teka-teki yang bersangkutan dengan
dongeng yang dibacakan
”, CL. X. Kegiatan permainan edukatif seperti kuis tebak gambar tokoh
dalam dongeng atau teka-teki yang bersangkutan dengan dongeng yang dibacakan merupakan kegiatan yang menarik anak-anak, hal tersebut
dirasakan cukup membantu dalam meningkatkan perhatian mereka terhadap TBM, sehingga dengan ketertarikannya itu akan membawa
pembiasaan untuk terus belajar. Minat baca yang dimiliki seseorang bukan merupakan sesuatu yang dibawa sejak lahir, melainkan merupakan hasil
81
kebutuhan dan keteladanan, termasuk dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Minat baca dapat ditingkatkan, misalnya melalui kegiatan-
kegiatan yang diselenggarakan di Taman Bacaan Masyarakat. Untuk mendukung kegiatan yang diadakan di TBM maka motivasi dibutuhkan
agar terdorong untuk membudayakan gemar membaca. Pemberian motivasi kepada anggota maupun pembaca di TBM
Pangeran Diponegoro dilakukan dengan berbagai cara antara lain: a.
Pemberian hadiah
reward
. Pemberian hadiah adalah kegiatan memberikan penghargaan
kepada seseorang. Pengelola TBM memberikan apresiasi dengan memberikan hadiah
reward
kepada pembaca yang rajin
mengunjungi TBM maupun meminjam buku bacaan yang disediakan. Pemberian hadiah merupakan salah satu motivasi dari luar
individu
ekstrinsik
yang efektif untuk menambah semangat serta gairah bagi pembaca. hadiah yang diberikan kepada pembaca terajin
bisa berupa piagam penghargaan dan buku fiksi maupun non fiksi. Kegiatan pemberian hadiah
reward
ini sangat menarik untuk mengajak masyarakat khususnya anak-anak agar mau membaca.
Pemberian hadiah dijadikan sebagai cara memotivasi karena pada
dasarnya semua orang suka mendapatkan hadiah, hal ini juga akan berpengaruh jika diterapkan untuk memotivasi masyarakat khususnya
anak-anak dalam hal membaca. dengan adanya pemberian hadiah mereka akan lebih bersemangat untuk membaca. Seperti yang
82
disampaikan saudara “M” selaku anggota TBM yang menyatakan bahwa:
”…Adanya pemberian hadiah itu seperti dorongan buat kita mas, siapa yang rajin membaca disini atau pinjam buku, dia
bakal dapet hadiah ”, CL. VI.
Hal serupa dinyatakan juga oleh saudara “T” bahwa: ”…dengan iming-iming hadiah itu, kita jadi tambah semangat
buat baca disini mas
”, CL. VIII. Kegiatan pemberian hadiah kepada pembaca terajin memang bisa
menjadikan anggota lebih semangat dalam membaca. Hadiah berguna untuk memberikan stimulus kepada otak anak agar terdorong untuk
selalu membaca. Dengan adanya pemberian hadiah di TBM Pangeran Diponegoro maka kebiasaan anggota untuk membaca secara tidak
langsung akan terbentuk sampai mereka benar benar mengetahui sendiri apa fungsi dan makna membaca selain mendapatkan hadiah.
b. Kegiatan mendongeng
Mendongeng adalah kegiatan menceritakan secara lisan sebuah buku cerita yang disediakan TBM untuk anak-anak yang disesuaikan
dengan umur mereka. Dongeng yang dibacakan bisa berupa legenda suatu daerah atau cerita yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng
tersebut bisa diambil keteladanan sifat, sikap, budi pekerti serta moral dari tokoh dongeng seperti cerita yang bertokoh hewan
fabel
. Kegiatan mendongeng dilakukan setiap hari sabtu disesuaikan
dengan jam belajar anak yakni setelah mereka pulang sekolah. Motivasi dengan cara mendongeng digunakan untuk menarik minat
83
masyarakat khususnya anak-anak, karena pada usia anak-anak lebih senang mendengar dan melihat daripada membaca suatu cerita
sendiri. Kegiatan mendongeng ini memanfaatkan ruangan TBM maupun meminjam ruangan di yayasan Diponegoro.
Dongeng merupakan sarana pendidikan yang paling mudah dan mengasyikan.
Pada dasarnya anak-anak sangat menyukai cerita. Hal ini akan menjadi modal dasar yang sangat berarti. Dengan memilih cerita yang
tepat dan bercerita dengan cara yang merebut hati anak, kita dapat menyelipkan berbagai informasi yang berguna untuk mendidik
mereka. Motivasi seperti ini secara tidak langsung memiliki pengaruh
yang positif bagi anak, karena pada usia anak, masih memiliki pemahaman yang kurang terhadap suatu bacaan sehingga dengan
kegiatan yang
menyenangkan seperti
mendongeng akan
meningkatkan antusiasme mereka. Seperti yang dinyatakan ibu “A”,
yaitu: “…disini diadakan kegiatan mendongeng atau bercerita bagi
anak-anak setiap hari sabtu mas. Setelah didongengi mereka dikasih kuis atau teka-teki mengenai dongeng yang
dibacakan. Dengan cara ini diharapkan partisipan TBM yang sebagian besar anak-anak akan meningkat dengan pelayanan
TBM yang lebih ramah, seru dan menyenangkan
”, CL. X. Pada usia dini, mereka ditanamkan hal-hal yang positif
dengan mengenalkan pada mereka buku-buku bacaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, dengan maksud mengajarkan akan arti
pentingnya membaca bagi diri sendiri. Membacakan dongeng
84
merupakan stimulasi dini yang mampu merangsang keterampilan berbahasa pada anak-anak. Maka dari itu dengan membacakan cerita
ataupun dongeng bagi anak dapat merangsang anak untuk aktif mengunjungi TBM dengan maksud menjadikan membaca sebagai
kebiasaan yang nantinya selalu dilakukan dalam kehidupannya. Kegiatan mendongeng yang dilakukan petugas TBM Pangeran
Diponegoro mendapat respon yang positif khususnya anak-anak, dibuktikan dengan antusiasnya anak-anak pada saat diadakan kegiatan
mendongeng di TBM. c.
Kegiatan lomba Kegiatan lomba merupakan kegiatan bersaing secara positif
dengan kemampuan yang dimiliki untuk menjadi yang terbaik diantara saingannya. Kagiatan lomba diadakan oleh pengelola TBM
yang ditujukan untuk anggota. Cara memotivasi anggota seperti ini diharapkan dapat meningkatkan antusias dan perhatian masyarakat
terhadap TBM, karena untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap membaca dibutuhkan kegiatan yang menyenangkan dan
tidak memberikan efek bosan. Seperti pendapat yang dinyatakan ibu “S”, yaitu:
“…meningkatkan semangat masyarakat kita lakukan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan positif yang berkaitan dengan
membaca mas, seperti lomba memahami isi bacaan, lomba menulis, atau bercerita. Dengan kegiatan yang bermacam-
macam itu diharapkan tidak memberi efek bosan kepada anggota maupun pembaca di TBM ini
”, CL. IV.
85
Adanya kegiatan lomba seperti ini dimaksudkan untuk menambah semangat anggota agar miningkatkan frekuensi membaca,
karena dalam pelaksanaanya terdapat kompetisi secara positif. Para anggota menjadi lebih gemar membaca dengan diadakannya kegiatan
lomba. Sehingga dibenak masing-masing anggota akan berfikir bagaimana caranya untuk memenangkan lomba tersebut. Pemikiran
seperti itulah yang kemudian mendorong mereka untuk lebih giat belajar. Macam-macam lomba yang diadakan oleh TBM Pangeran
Diponegoro adalah: 1
Lomba memahami isi buku
Memahami isi buku bacaan adalah kegiatan memahami maksud dan tujuan yang dituangkan penulis dalam media tertulis.
Untuk memahami suatu buku diperlukan membaca secara intensif
intensive reading
agar dapat mengerti isi dan memahami konteks bahasa yang digunakan dalam penulisan. Hal yang mendasari
diadakan lomba memahami isi buku yaitu diperlukannya membaca secara mendalam untuk mengerti tujuan dan maksud sebuah
tulisan. Sehingga dengan kegiatan ini akan mendorong anggota untuk membaca lebih dalam dan tidak hanya sekedar bisa
membaca. Lomba memahami isi buku bacaan yang diadakan dua
bulan sekali merupakan kompetisi positif yang digunakan untuk
86
mengetahui seberapa jauh anggota TBM memahami buku yang dibaca. Kegiatan ini diadakan bagi anggota selain agar lebih
memacu mereka untuk gemar membaca, juga difungsikan untuk melatih keberanian berbicara didepan umum, menumbuhkan rasa
percaya diri, dan meningkatkan kemampuan yang dimiliki. Hal tersebut dapat mengembangkan sikap positif selain bisa membaca,
masyarakat juga bisa mengetahui apa maksud dan tujuan yang terdapat dalam bacaan.
Kegiatan ini diharapkan dapat memacu anggota TBM Pangeran Diponegoro agar gemar membaca. Dengan kegemaran
mereka dalam membaca akan terdorong dan lebih bergairah untuk selalu membaca di TBM maupun mencari buku ke tempat lain
yang menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga menjadikan membaca sebagai suatu kebiasaan
bahkan suatu kebutuhan. 2
Lomba bercerita dengan versi masing-masing Lomba bercerita merupakan kegiatan mengulangi cerita
secara lisan dari buku bacaan yang telah dibaca. kegiatan ini hampir sama dengan memahami isi buku yang harus mengerti
maksud dan tujuan serta alur dari buku cerita. Bercerita pastinya tidak asing lagi ditelinga kita, tetapi
eksistensi kegiatan bercerita saat ini cenderung semakin memudar karena pengaruh perkembangan era globalisasi dan kemajuan
87
tekhnologi informasi dan komunikasi. Lomba ini ditujukan bagi anak-anak untuk melatih sejak dini rasa percaya diri, melatih
keberanian atau mental, serta meningkatkan kemampuan berbahasa mereka ketika berbicara didepan umum. Peserta bebas
mengekspresikan gaya berceritanya dengan berbagai peragaan versi masing-masing.
Kegiatan lomba
yang dilakukan
TBM Pangeran
Diponegoro ini merupakan langkah strategis dalam memotivasi anak-anak untuk tumbuh dengan kemampuan berbicara yang lebih
baik, menumbuhkan minat baca dan merangsang mereka untuk terus memperluas wawasan dan pengetahuan diberbagai bidang.
3. Kegiatan kardus keliling