33
d. Peraturan dan TataTertib TBM
Agar TBM dapat berjalan dengan baik maka diperlukan peraturan atau tata tertib TBM. Tata tertib ini dibuat oleh pengelola TBM untuk ditaati,
baik oleh para pengguna maupun pengelola TBM. Menurut Buku Pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat
2006: 18 peraturan dan tata tertib TBM meliputi: 1.
Keanggotaan
Warga masyarakat yang berdomisili di sekitar lokasi TBM dianjurkan menjadi anggota TBM.
2.
Hari dan jam buka TBM
Hari dan jam buka hendaknya disesuaikan dan mempertimbangkan aktivitas kerja anggota dan masyarakatnya. Idealnya jam buka TBm
dilakukan sore haribahkan malam hari karena pagi hari anggota dan masyarakat pada umumnya mencari nafkah. Apabila kelompok warga
masyarakat yang dilayani bekerja pada soreatau malam hari, jam layanan TBM dilakukan pada pagi hari.
3.
Lama dan waktu peminjaman
Lama waktu peminjam harus ditetapkan, misalnya 3 hari, 7 hari atau 2 minggu untuk sekali meminjam dengan mempertimbangkan jumlah
bahan bacaan yang ada di TBM.
4.
Jumlah pinjaman
Sebutkan bahan pustakabacaan yang boleh dipinjam dalam jangka waktu sekali peminjaman. Misalnya 1 eksemplar atau 2 eksemplar.
Sebutkan juga jenis koleksi yang dapat dipinjamkan. Majalah dan surat kabar serta buku refrensi pada umumnya tidak dipinjamkan. Jadi yang
dapat dipinjamjakn adalah buku bacaan.
5.
Sanksi pelanggaran
Sanksi pelanggaran juga disebutkan, misalnya skorsing tidak boleh pinjam buku beberapa hari, denda uang, atau mengganti dengan buku
yang sama apabila buku yang terpinjam hilang pleh pengguan. Sanksi diberikan bukan dengan tujuan menghukum, tapimerupakan bagian
dari proses pendidikan dan penegakan disiplin.
e. Kegiatan Literasi dan Jenis Usaha TBM
Kegiatan literasi atau program kreatif yang dimaksud di sini adalah usaha-usaha untuk menjadikan Taman Bacaan Masyarakat tidak hanya
34
sebagai tempat layanan baca, tetapi juga sebagai tempat untuk melakukan kegiatan edukatif lainnya.Misalnya dengan memberikan layanan Alat
Permainan Edukatif APE adalah salah satu bentuk upaya melakukan kegiatan edukatif bagi anak-anak.Kegiatan literasi atau program kreatif
lainnya bertujuan untuk lebih meningkatkan peran dan partisipasi TBM dalam kegiatan yang mendidik dan menghibur bagi masyarakat.
Menurut Petunjuk Teknis TBM 2010:18 Bentuk kegiatan literasi atau
program kreatif yang dapat dilakukan oleh TBM antara lain:
a. Lomba kreasi bagi remaja dan anak-anak, misalnya: lomba baca
puisi, menulis sinopsis, menulis artikel, fotografi, melukis, membuat cerpen, mendongeng, dan sebagainya.
b. Bedah buku, seminar, jumpa penulis dan tokoh dan kegiatan
sejenis lainnya. Kegiatan ini bertujuan agar TBM lebih dikenal oleh masyarakat sekitarnya.
c. Jurnalisme warga, majalah dinding, warta desakota, buletin adalah
bentuk-bentuk kegiatan literasi yang dapat dilakukan oleh TBM. Kegiatan ini di samping mengembangkan kemampuan masyarakat
untuk menulis, meningkatkan gairah belajar masyarakat, juga sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan bahan bacaan bagi
TBM dengan memanfaatkan potensi lokal.
d. Ketrampilan dan bimbingan belajar. Selain kegiatan literasi,
kegiatan kreatif lain yang dapat dilakukan oleh TBM adalah dengan memberikan ketrampilan bagi pengunjung, misalnya:,
membuat perhiasan dari maink-manik, membuat tempat tissu, taplak, sarung bantal, dan keterampilan lain yang mudah, murah
dan
bermanfaat bagi
pengunjung. TBM
juga dapat
menyelenggarakan kegiatan bimbingan belajar bagi masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan ini dpaat dilakukan bekerjasama
dengan pihak lain.
e. Kegiatan literasi atau program kretaif lain yang mendukung
keberadaan TBM seperti;parade musik dan seni, pentas hiburan rakyat, dan sebagainya.
Agar keberadaan Taman Bacaan Masyarakat dapat terus berjalan sehingga tidak perlu secara terus menerus tergantung pada bantuan dana
dari pemerintah, maka ada berbagai jenis usaha yang dapat dikembangkan
35
oleh petugas Taman Bacaan Masyarakat sesuai dengan karakteristik wilayah Taman Bacaan Masyarakatitu sendiri. Menurut Gol A gong
2011:266: Jenis-jenis usaha yang dapat dikembangkan antara lain Warung
internetwarnet, Menjual buku-buku dengan harga murah, Conter pulsa, Warung makanan, Menjual berbagai kerajinan kerajinan,
Bimbingan belajar, Konsultasi psikologi, Penjualan tiket, dan berbagai jenis usaha yang lainya.
Berdasarkaan penjelasan diatas dapat diartikan bahwa TBM tidak
hanya menjadi sumber belajar masyarakat dengan membaca saja, akan tetapi TBM dapat dijadikan sebagai sarana saling mempererat hubungan
antar masyarakat yang satu dengan yang lain dengan mengadakan berbagai jenis usaha yang dilakukan TBM untuk keberlangsungn TBM itu sendiri.
Dengan adanya usaha yang dikembangkan dalam TBM agar tetap terlaksana tanpa tergantung dana dari pemerintah, secara tidak langsung
TBM mengadakan fungsi lain yaitu sebagai tempat berwirausaha.
C. Literasi