21
usaha ialah membaca untuk mendapatkan informasi mengenai usaha yang sedang dilaksanakan, seperti usaha berdagang. Membaca untuk
kesenangan yaitu untuk tujuan hiburan ketika waktu senggang. Dari beberapa penjabaran ahli di atas dapat diketahui bahwa
tujuan membaca yaitu untuk mendapatkan informasi, mengetahui isi bacaan, memperoleh fakta, mengisi waktu luang dan hiburan. Perbedaan
tujuan membacakan seseorang dikarenakan perbedaan kebutuhan terhadap suatu bacaan.
3. Tahapan Membaca
Dalman 2014: 85-87 membagi tahapan membaca lanjut menjadi empat, yaitu: 1 pemahaman literal; 2 pemahaman interpretatif; 3
pemahaman kritis; dan 4 pemahaman kreatif. Pemahaman literal artinya pembaca hanya memahami makna apa
adanya, sesuai dengan makna simbol-simbol bahasa yang ada dalam bacaan. Selanjutnya, pemahaman interpretatif yang mana pembaca sudah
mampu menangkap pesan secara tersirat. Setelah itu, tingkatan yang lebih tinggi dari pemahaman literal dan interpretatif adalah pemahaman
kritis. Pada tahap ini pembaca tidak hanya mampu menangkap makna secara tersirat dan tersurat namun juga mampu menganalisis dan
sekaligus membuat sintesis dari informasi yang diperoleh melalui bacaan serta mampu melakukan evaluasi atau penilaian secara akurat. Tahap
yang lebih tinggi yaitu pemahaman kreatif. Pembaca tingkat ini memiliki pemahaman lebih tinggi dari ketiga tingkat sebelumnya. Selesai
22
membaca, pembaca akan mencoba membuat sesuatu yang baru berdasarkan isi bacaan.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensitas Membaca
Menurut Dalman 2014: 145 frekuensi keseringan dan waktu yang digunakan untuk membaca mempengaruhi minat membaca.
Selanjutnya, seseorang yang mempunyai minat baca sering kali akan banyak melakukan kegiatan membaca. Seseorang yang menyukai suau hal
biasanya akan termotivasi dan mau melakukan aktivitas tersebut Dwi Sunar Prasetyono, 2008: 53. Sejalan dengan pendapat Farida Rahim
2008: 28 yang menuliskan orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkan dalam kesediaan untuk mendapat bahan bacaan dan
kemudian membacanya atas kesadaran sendiri. Dengan adanya bahan bacaan yang variatif dan menarik, juga akan menumbuhkan minat
membaca sehingga kegiatan membaca akan sering dilakukan Dalman, 2014:145
Minat membaca tidak tumbuh dengan sendirinya tetapi peranan orang lain dengan dorongan atau upaya lain yang bisa menjadikan anak
terangsang untuk membaca Dalman, 2014: 145. Siswa yang mempunyai motivasi membaca yang tinggi terhadap membaca, akan mempunyai
minat yang tinggi pula terhadap kegiatan membaca Farida Rahim, 2011: 29. Dapat dikatakan bahwa motivasi dan minat membaca mempengaruhi
intensitas seseorang dalam membaca.
23
Seorang anak yang mempunyai perhatian terhadap dunia buku, akan menjadikan aktivitas membaca sebagai suatu kebiasaan dan
kebutuhan. Bila anak sudah mempunyai kebiasaan membaca maka pada tahap selanjutnya kebiasaan ini akan menjadi kegemaran.
Dari uraian diatas, dalam penelitian tentang variabel intensitas membaca
peneliti menggunakan
indikator faktor-faktor
yang mempengaruhi intensitas membaca menurut Dalman. Faktor-faktor
tersebut yaitu frekuensi, minat, motivasi membaca dan ketersediaan bahan bacaan.
5. Cara Meningkatkan Intensitas Membaca
Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkan dalam kesediaannya untuk mendapatkan bahan bacaan dan
kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri Farida Rahim, 2008: 28. Menurut Tarigan 2008: 106 untuk meningkatkan minat membaca,
dapat dilakukan dengan: a.
menyediakan waktu untuk membaca; dan b.
memilih bacaan yang baik, ditinjau dari norma-norma kekritisan yang mencakup norma-norma estetik, sastra, dan moral.
Hasyim Dalman, 2014: 148, ada beberapa cara menumbuhkan minat baca, yaitu sebagai berikut.
a. Jadikan kegiatan membaca sebagai kegiatan setiap hari
Seseorang yang telah menjadikan kegiatan membaca sebagai kebutuhannya akan melakukan kegiatan membaca setiap hari.