Tahapan Membaca Intensitas Membaca

25 dituangkan dalam tulisannya, 2 memperoleh gambaran gaya penulisan atau pencitraan, 3 memperoleh kepekaan akan rasa bahasa, kekayaan kosa kata kekayaan struktur bahasa. Sejalan dengan pendapat Saleh Abbas 2006: 127 yang menjelaskan bahwa, “… menulis sebagai proses berfikir yang terdiri atas serangkaian aktivitas yang fleksibel berkaitan erat dengan membaca. Hal tersebut dapat dilihat dari 1 sebelum menulis, diperlukan berbagai pengetahuan awal dan informasi yang berkaitan dengan topik yang digarap, untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan tersebut membaca merupakan sarana yang tepat. 2 setelah menulis, pada tahap revisi, penyuntingan, dan publikasi. Penulis pada dasarnya adalah pembaca yang melakukan kegiatan berulang-ulang terhadap tulisannya. ” Sukino 2010: 13 menuliskan, hasil penelitian menunjukkan bahwa belajar menulis dapat diawali dengan membaca. Selanjutnya, untuk memperoleh gaya tulisan, bahasa khusus penulisan dan semuanya itu dapat diperoleh melalui membaca. Tulisan yang baik yaitu yang dapat menyampaikan pesan kepada pembaca. Keindahan bahasa juga dapat membuat pembaca tertarik untuk membaca. Dengan demikian, penulis memerlukan perbendaharaan kata dan penguasaan tata tulis. Hal ini dapat dipelajari penulis melalui membaca. Dengan membaca, penulis mendapatkan kosa kata baru dan dapat memahami tata tulis yang baik.

D. Penelitian yang Relevan

Penelitian Siti Khofiah tahun 2015 dengan judul “Hubungan Antara Minat Membaca dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas Tinggi SD N 1 Karangsari Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo Tahun Ajaran 20142015”. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan 26 yang positif dan signifikan antara minat baca dengan kemampuan membaca pemahaman.Dari hasil korelasi product moment menunjukkan r hitung sebesar 0,590. Nilai r tabel sebesar 0,234 dengan taraf signifikansi 5 dan N=71. Dengan demikian, r hitung dari r tabel 0,5900,234. Penelitian Maryuningsih tahun 2014 dengan judul “Hubungan Minat Membaca dengan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar se- Gugus Kecamatan Keraton Yogyakarta Tahun Ajaran 20132014”. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara minat baca dengan keterampilan menulis narasi. Dari korelasi product moment menunjukkan rhitung rtabel 0,555 0,227. Dengan demikian, dapat dikatakan semakin baikminat membaca siswa, akan semakin baik pula keterampilannya dalam menulis narasi, dan sebaliknya.

E. Kerangka Pikir

Menulis merupakan kegiatan menuangkan gagasan, ide, maupun perasaan ke dalam bahasa tulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang rumit. Salah satu keterampilan menulis yaitu keterampilan menulis narasi. Keterampilan menulis narasi yaitu kemampuan menyampaikan ide, gagasan, atau perasaan ke dalam suatu bentuk wacana yang menggambarkan suatu peristiwa secara kronologis. Untuk dapat menulis narasi dengan baik dan menarik minat pembaca, dalam penulisan perlu memperhatikan struktur bahasa, penggunaan kosa kata dan penggunaan kaidah penulisan yang benar. Hal tersebut dapat dipelajari melalui kegiatan membaca.