14
Menurut Haryadi dan Zamzani 1997: 81 cerita anak memiliki beberapa unsur sama dengan cerita-cerita yang lain, yaitu 1 tokoh dan
penokohan, 2 alur atau plot, 3 setting atau latar, 4 tema, 5 pusat pengisahan atau point of view, dan 6 amanat. Prinsip-prinsip narasi
dalam penelitian ini yaitu tema, penokohan, latar, alur, dan amanat.
4. Ciri-ciri Tulisan yang Baik
Agar pesan atau maksud dari tulisan dapat dipahami oleh pembaca, penulis harus dapat menyajikan tulisan yang baik. Menurut Tarigan
2008: 6-7 ciri-ciri tulisan yang baik, antara lain: a.
menggunakan nada yang serasi; b.
mencerminkan kemampuan penulis menyusun bahan-bahan yang tersedia menjadi satu kesatuan yang utuh;
c. tulisan mengandung makna yang jelas baik secara tersirat maupun
tersurat; d.
dapat meyakinkan dan menarik minat baca pembaca; e.
mencerminkan kemampuan penulis untuk mengkritik naskah tulisannya yang pertama serta memperbaiki; dan
f. menggunakan tatabahasa yang baik.
Menurut Alex dan Achmad 2010: 108 ada beberapa aspek yang digunakan untuk mengukur kriteria tulisan yang baik, sebagai berikut.
a. Kesesuaian topik
1 Relevansi
2 Akurasi
b. Kesesuaian antar paragraph
1 Pengaruh terhadap pembaca
15
2 Kerekatan, argumen, ide, dan bukti
3 Gampang dimengerti
4 Informasi diatur dengan terstruktur
5 Hubungan antar kalimat berjalan dengan lembut
6 Menukik langsung ke persoalan iide logis
7 Ide dan bukti relevan satu dengan yang lain
c. Pemilihan kata dan rangkaian kalimat‟
1 Tidak ada kesalahan spelling
2 Formasi kata tersusun dengan baik
3 Pilihan kata bervariasi
4 Model kalimat bervariasi
Menurut Burhan Nurgiyantoro, tulisan yang baik dapat dilihat dari beberapa komponen yaitu isi gagasan yang dikemukakan, organisasi
isi, tata bahsa, pilihan struktur dan kosakata, serta ejaan dan tata tulis. Sedangkan Alton C. Moris bersama rekan-rekannya Tarigan 2008: 7
mengemukakan tulisan yang baik merupakan komunikasi pikiran dan perasaan yang efektif. Berbeda dengan Mc. Mahan dan Day Tarigan,
2008: 7 yang menyatakan ciri-ciri tulisan yang baik yaitu: a.
jujur, ide berasal dari buah pikirannya sendiri; b.
jelas, tulisan tidak membingungkan pembaca; c.
singkat, pembaca tidak perlu menggunakan banyak waktu untuk memahami bacaan; dan
d. usahakan keanekaragaman, panjang kalimat yang beranekaragam.
Berdasarkan uraian di atas maka indikator keterampilan menulis narasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendapat
Burhan Nurgiyantoro yang telah dimodifikasi oleh penulis, Indikator tersebut yaitu isi karangan, organisasi isi, tata bahasa, pemilihan
kosakata, serta ejaan dan tata tulis.
16
5. Langkah-langkah Menulis Narasi
Suparno dan Mohamad Yunus 2010: 4.50-4.51 menjelaskan langkah-langkah praktis mengembangkan karangan narasi, sebagai
berikut. a.
Menentukan tema dan amanat yang akan disampaikan kepada pembaca.
b. Menentukan sasaran pembaca, bacaan ditujukan kepada orang
dewasa, remaja, atau anak-anak. c.
Membuat rancangan peristiwa-peristiwa utama kedalam skema alur. d.
Bagi peristiwa utama ke dalam bagian awal, perkembangan dan akhir cerita. Tentukan peristiwa yang cocok untuk setiap bagian cerita dan
susun secara logis. e.
Membuat rincian peristiwa utama kedalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita.
f. Menyusun tokoh dan penokohan, latar, dan sudut pandang.
6. Jenis-jenis Narasi
Menurut Keraf 2003: 136-138 narasi ada beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Narasi ekspositoris
Narasi ekspositoris bertujuan untuk menyampaikan informassi mengenai berlangsungnya suatu peristiwa. Narasi ekspositoris dapat
bersifat khas atau khusus, data pula bersifat generalisasi. Narasi ekspositoris
yang bersifat
generalisasi adalah
narasi yang