1. Defect Per Unit DPU. Ukuran ini merefleksikan jumlah rata-rata dari cacat, semua jenis, terhadap jumlah total unit dari unit yang dijadikan sampel.
DPU =
� �
Dimana: D = jumlah defective atau jumlah kecacatan yang terjadi dalam proses produksi
U = jumlah unit yang diperiksa 2. Defect Per Opportunity DPO. Menunjukkan proporsi cacat atas jumlah total
peluang dalam sebuah kelompok. DPO =
� � � ��
Dimana: OP Opportunity = karakteristik yang berpotensi untuk menjadi cacat
3. Defect Per Million Opportunity DPMO. DPMO mengindikasikan berapa banyak cacat akan muncul jika ada satu juta peluang.
DPMO = DPO x 1.000.000
3.7.3. Analyze
3.7.3.1. Analisis Pareto
22
Analisis pareto adalah proses dalam memperingkat kesempatan untuk menentukan yang mana dari kesempatan potensial yang banyak harus dikejar
lebih dahulu. Kegunaan analisis pareto adalah untuk dipergunakan pada berbagai tahap dalam suatu program peningkatan kualitas untuk menentukan langkah mana
yang diambil berikutnya. Analisis pareto digunakan untuk menjawab pertanyaan
22
Thomas Pyzdek, The Six Sigma Handbook, Edisi Pertama, Jakarta, Salemba Empat, 2002.
Universitas Sumatera Utara
seperti “departemen apa yang harus memiliki tim SPC berikutnya?” atau “pada jenis kerusakan apa yang seharusnya dikonsentrasikan untuk perusahaan?”.
Tahap-tahap untuk melakukan analisis pareto: 1. Tentukan klasifikasi untuk grafik, jika informasinya yang diinginkan tidak
ada, dapatkan dengan merancang lembaran pemeriksaan dan lembaran buku harian .
2. Pilih suatu interval waktu untuk analisis. Interval harus cukup panjang untuk menjadi wakil kinerja khusus.
3. Tentukan kejadian total untuk setiap kategori. 4. Hitung persentase untuk setiap kategori dengan membagi kategori total
dengan keseluruhan total dan kalikan 100. 5. Urutkan peringkat dari kejadian total terbesar sampai terkecil.
6. Hitung persentase kumulatif dengan menambah persentase untuk setiap kategori pada beberapa kategori yang terdahulu.
7. Buat bagan dengan sumbu vertical kiri berskala 0 sampai sedikitnya total keseluruhan.
8. Beri label sumbu horizontal dengan nama kategori. 9. Gambar dalam batang yang mewakli jumlah setiap kategoti.
10. Gambar satu garis yang menunjukkan kolom persentase kumulatif dari tabel analisis pareto.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.13. Diagram Pareto
3.7.3.2. Cause and Effect Diagram
23
Diagram ini dikenal dengan istilah diagram tulang ikan fish bone diagram yang diperkenalkan pertama kalinya oleh Prof. Kaoru Ishikawa Tokyo
University pada tahun 1943. Diagram ini berguna untuk menganalisa dan menentukan factor-faktor yang berpengaruh secara signifikan di dalam
menentukan karakteristik kualitas output kerja. Di samping itu juga berguna untuk mencari penyebab yang sesungguhnya dari suatu masalah. Dalam hal ini metode
sumbang saran brainstorming method akan cukup efektif digunakan untuk mencari faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan kerja secara detail.
23
Rosnani Ginting. Sistem Produksi. Graha Ilmu: Yogyakarta,
Universitas Sumatera Utara
Cara mencari faktor penyebab terjadinya penyimpangan kualitas kerja, maka orang akan selalu mendapatkan bahwa ada lima faktor penyebab utama
yang perlu diperhatikan, yaitu: a. Manusia
b. Metode Kerja c. Mesin atau peralatan kerja lainnya
d. Bahan-bahan baku e. Lingkungan kerja
Contoh gambar untuk cause and effect diagram dapat dilihat pada Gambar 3.4. berikut:
Gambar 3.14. Cause and Effect Diagram
Universitas Sumatera Utara
3.7.4. Improve