Pengolahan Data Kualitas Produk

Process velocity adalah kecepatan proses dalam memproduksi sejumlah barang dari awal hingga akhir. Perhitungan process velovity adalah sebagai berikut: ������� �������� = �����ℎ ��������� ���� �������� ����� ������ ������� ���� ���� ������� �������� = 14 ������ 21,36 ℎ��� = 0,6553 proseshari = 0,0819 prosesjam

4. Pengolahan Data Kualitas Produk

Langkah yang harus dilaksanakan sebelum melakukan pengolahan data kualitas produk yaitu pengolahan data atribut, perhitungan data variebel dengan peta kontrol MEWMA dan perhitungan tingkat sigma dan DPMO Defects Per Million Opportunitiesatau PPM Part Per Million. Pengolahan data kualitas dilakukan pada bagian inspeksi yang dilakukan setelah proses pembubutan selesai. a. Perhitungan Data Atribut Kualitas Perhitungan data atribut kualitas dilakukan dengan membuat peta kendali untuk setiap jenis kecacatan produk terlebih dahulu. Peta kendali yang digunakan adalah peta kendali p dan peta u. Peta p adalah peta kendali atribut yang digunakan untuk mengamati proporsi atau perbandingan antara produk yang cacat dengan total produksi. Peta u adalah peta kendali atribut yang digunakan untuk menggambarkan proporsi kecacatan setiap subgrup terhadap jumlah inspeksi subgrup tersebut. Contoh perhitungan peta p dan peta u untuk subgrup : Perhitungan Peta p pada subgrup 1 : Total Kecacatan ∑ �� = 47 Universitas Sumatera Utara Total Inspeksi ∑ � = 316 Total Inspeksi Subgrup 1 n 1 = 13 Total Kecacatan Subgrup 1 np 1 = 1 Maka proporsi kecacatan pada subgrup 1 dan proporsi rata-rata adalah : � = �� 1 � 1 = 1 13 = 0,0079 �̅ = ∑ �� ∑ � = 47 316 = 0,1487 Perhitungan batas kontrol bawah LCL dan batas kontrol atas UCL adalah sebagai berikut : UCL = p � + 3 � p � 1-p� n 1 = 0,1487 + 3 � 0,1487 1-0,1487 13 = 0,4448 LCL = p � − 3 � p � 1-p� n 1 = 0,1487 − 3 � 0,1487 1-0,1487 13 = -0,0486 ≈ 0,0000 Perhitungan nilai UCL dan LCL di atas, terlihat bahwa proporsi kecacatan p pada subgrup 1 masih berada dalam batas kontrol. Adapun perhitungan batas kontrol pada subgrup lainnya untuk peta p pada proses pemeriksaan atau inspeksi dapat dilihat pada Tabel 5.19. Setelah melakukan perhitungan terhadap nilai UCL dan LCL untuk masing-masing subgrup, maka dapat digambarkan peta p untuk pemeriksaan data karakteristik kualitas produk seperti pada Gambar 5.8. Universitas Sumatera Utara 23 21 19 17 15 13 11 9 7 5 3 1 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0,0 Sample P ro p o rt io n _ P= 0,1487 UCL= 0,4448 LCL= 0 Tests performed w ith unequal sample sizes P Chart of Sprocket Gear Simplex Defect Gambar 5.8. Peta p Kecacatan Atribut Produk Sprocket gear Simplex Tabel 5.20. Rekapitulasi Perhitungan Batas Kontrol Peta p Subgrup Jumlah Inspection n Number of Nonconforming np Proporsi p UCL LCL Keterangan 1 13 1 0,0769 0,4448 0,0000 In control 2 13 3 0,2308 0,4448 0,0000 In control 3 13 3 0,2308 0,4448 0,0000 In control 4 14 1 0,0714 0,4340 0,0000 In control 5 13 4 0,3077 0,4448 0,0000 In control 6 13 4 0,3077 0,4448 0,0000 In control 7 13 1 0,0769 0,4448 0,0000 In control 8 14 3 0,2143 0,4340 0,0000 In control 9 13 2 0,1538 0,4448 0,0000 In control 10 14 0,0000 0,4340 0,0000 In control 11 13 1 0,0769 0,4448 0,0000 In control 12 13 2 0,1538 0,4448 0,0000 In control 13 13 0,0000 0,4448 0,0000 In control 14 14 0,0000 0,4340 0,0000 In control 15 13 0,0000 0,4448 0,0000 In control 16 13 1 0,0769 0,4448 0,0000 In control 17 13 3 0,2308 0,4448 0,0000 In control Universitas Sumatera Utara Tabel 5.20. Rekapitulasi Perhitungan Batas Kontrol Peta p Lanjutan Subgrup Jumlah Inspection n Number of Nonconforming np Proporsi p UCL LCL Keterangan 18 14 2 0,1429 0,4340 0,0000 In control 19 13 1 0,0769 0,4448 0,0000 In control 20 13 3 0,2308 0,4448 0,0000 In control 21 12 2 0,1667 0,4569 0,0000 In control 22 13 3 0,2308 0,4448 0,0000 In control 23 14 3 0,2143 0,4340 0,0000 In control 24 12 4 0,3333 0,4569 0,0000 In control Jumlah 316 47 Dari perhitungan batas kontrol di atas, dapat disimpulkan bahwa keseluruhan proporsi kecacatan pada subgrup berada dalam batas kontrol in control sehingga perhitungan kapabilitas proses Quality Control dalam menghasilkan produk yang tidak cacat yaitu sekitar 85,13 1 – �̅ = 1 – 0,1487 = 0,8513. Contoh perhitungan peta u pada subgrup 1. Peta u merupakan peta yang menunjukkan banyaknya cacat jumlah defect per unit dalam subgrup. Peta u merupakan modifikasi dari Peta c ; dimana : � = � � Total Number of Inspection ∑ � = 316 Total Number of Nonconformities ∑ � = 67 Number of Inspection Subgrup 1 n 1 = 13 Number of Nonconformities Subgrup 1 c 1 = 4 Universitas Sumatera Utara Maka jumlah cacat per unit dalam subgrup dan rata-rata banyaknya cacat per unit untuk subgrup 1 adalah : � = � � = 4 13 = 0,3077 �� = ∑ � ∑ � = 67 316 = 0,2120 Perhitungan batas kontrol bawah LCL dan batas kontrol atas UCL adalah sebagai berikut : UCL = �� + 3� �� � = 0,2120 + 3 � 0,2120 13 = 0,5952 LCL = �� - 3� �� � = 0,2120 - 3 � 0,2120 13 = -0,1711 ≈ 0,0000 Perhitungan nilai UCL dan LCL di atas, terlihat bahwa jumlah cacat per unit dalam subgrup dan rata-rata banyaknya cacat per unit untuk subgrup 1 masih berada dalam batas kontrol. Adapun perhitungan batas kontrol pada subgrup lainnya untuk peta u pada proses pemeriksaan atau inspeksi dapat dilihat pada Tabel 5.20. Setelah melakukan perhitungan terhadap nilai UCL dan LCL untuk masing-masing subgrup, maka dapat digambarkan peta u untuk pemeriksaan data karakteristik kualitas produk seperti pada Gambar 5.9. Universitas Sumatera Utara 23 21 19 17 15 13 11 9 7 5 3 1 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0,0 Sample S a m p le C o u n t P e r U n it _ U= 0,2120 LCL= 0 UCL= 0,5952 Tests performed w ith unequal sample sizes U Chart of Sprocket Gear Simplex Defect Gambar 5.9. Peta u Kecacatan Atribut Produk Sprocket gear Simplex Tabel 5.21. Rekapitulasi Perhitungan Batas Kontrol Peta u Subgrup Number of Inspection n Number of Nonconformities c Defect per Unit u Rata-Rata Defect per Unit �� UCL LCL Keterangan 1 13 4 0,3077 0,2120 0,5952 0,0000 In control 2 13 3 0,2308 0,2120 0,5952 0,0000 In control 3 13 3 0,2308 0,2120 0,5952 0,0000 In control 4 14 2 0,1429 0,2120 0,5812 0,0000 In control 5 13 4 0,3077 0,2120 0,5952 0,0000 In control 6 13 4 0,3077 0,2120 0,5952 0,0000 In control 7 13 3 0,2308 0,2120 0,5952 0,0000 In control 8 14 3 0,2143 0,2120 0,5812 0,0000 In control 9 13 2 0,1538 0,2120 0,5952 0,0000 In control 10 14 0,0000 0,2120 0,5812 0,0000 In control 11 13 1 0,0769 0,2120 0,5952 0,0000 In control 12 13 3 0,2308 0,2120 0,5952 0,0000 In control 13 13 0,0000 0,2120 0,5952 0,0000 In control 14 14 0,0000 0,2120 0,5812 0,0000 In control 15 13 0,0000 0,2120 0,5952 0,0000 In control 16 13 5 0,3846 0,2120 0,5952 0,0000 In control 17 13 3 0,2308 0,2120 0,5952 0,0000 In control 18 14 2 0,1429 0,2120 0,5812 0,0000 In control Universitas Sumatera Utara Tabel 5.21. Rekapitulasi Perhitungan Batas Kontrol Peta u Lanjutan Subgrup Number of Inspection n Number of Nonconformities c Defect per Unit u Rata-Rata Defect per Unit �� UCL LCL Keterangan 19 13 4 0,3077 0,2120 0,5952 0,0000 In control 20 13 3 0,2308 0,2120 0,5952 0,0000 In control 21 12 4 0,3333 0,2120 0,6108 0,0000 In control 22 13 5 0,3846 0,2120 0,5952 0,0000 In control 23 14 4 0,2857 0,2120 0,5812 0,0000 In control 24 12 5 0,4167 0,2120 0,6108 0,0000 In control Jumlah 316 67 b. Perhitungan Data Variabel Kualitas Perhitungan data variabel kualitas dilakukan dengan membuat peta kendali untuk jenis kecacatan produk yang dapat diukur langsung. Peta kendali yang digunakan adalah diagram kontrol MEWMA Multivariate Exponential Weighted Moving Average. Diagram kontrol MEWMA adalah peta kendali variabel yang digunakan untuk mengamati jenis kecacatan, di mana produk mengalami kecacatan lebih dari satu jenis kecacatan variabel dalam proses produksi produk. Diagram kontrol Multivariate Exponentially Weighted Moving Average MEWMA merupakan perluasan dari diagram kontrol EWMA yang digunakan untuk mendeteksi terjadinya perubahan mean proses dimana karakteristik kualitas yang dikendalikan lebih dari satu p 1. Langkah awal untuk membuat diagram kontrol MEWMA adalah melakukan perhitungan distribusi normal, yang bertujuan untuk memastikan data kecacatan variabel yang telah dikumpulkan, telah memenuhi syarat kenormalan data atau tidak. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian kenormalan Universitas Sumatera Utara data jenis kecacatan variabel sprocket gear untuk jenis variabel diameter luar dengan menggunakan uji chi-square adalah : Tabel 5.22. Data Pengamatan Kecacatan Variabel Diameter Luar 104,00 104,22 104,44 104,68 104,93 105,18 105,37 105,57 105,84 104,00 104,23 104,45 104,68 104,95 105,22 105,37 105,57 105,84 104,01 104,24 104,45 104,69 104,96 105,22 105,37 105,59 105,84 104,01 104,25 104,45 104,69 104,96 105,23 105,37 105,59 105,86 104,02 104,27 104,46 104,70 104,96 105,26 105,38 105,59 105,86 104,02 104,28 104,47 104,70 104,96 105,27 105,39 105,61 105,88 104,06 104,30 104,49 104,71 104,97 105,27 105,39 105,62 105,88 104,06 104,30 104,50 104,71 104,97 105,29 105,39 105,62 105,88 104,07 104,30 104,51 104,74 104,97 105,29 105,40 105,62 105,88 104,07 104,30 104,54 104,74 104,97 105,29 105,40 105,63 105,89 104,08 104,31 104,55 104,74 104,98 105,31 105,42 105,67 105,89 104,10 104,31 104,56 104,77 104,98 105,31 105,42 105,68 105,89 104,10 104,32 104,56 104,78 104,99 105,31 105,42 105,69 105,89 104,11 104,32 104,56 104,78 104,99 105,31 105,42 105,69 105,90 104,11 104,32 104,57 104,79 105,00 105,31 105,43 105,69 105,90 104,13 104,33 104,59 104,79 105,01 105,31 105,45 105,73 105,90 104,14 104,33 104,59 104,79 105,02 105,31 105,46 105,73 105,91 104,14 104,33 104,60 104,80 105,02 105,32 105,46 105,73 105,92 104,15 104,34 104,61 104,81 105,03 105,33 105,47 105,73 105,93 104,15 104,35 104,63 104,82 105,05 105,33 105,48 105,75 105,93 104,16 104,37 104,63 104,82 105,06 105,33 105,49 105,77 105,94 104,18 104,37 104,63 104,83 105,06 105,34 105,51 105,79 105,94 104,19 104,37 104,64 104,84 105,08 105,34 105,52 105,79 105,96 104,19 104,39 104,64 104,87 105,11 105,34 105,54 105,80 105,96 104,20 104,40 104,65 104,88 105,11 105,34 105,55 105,80 105,97 104,20 104,43 104,66 104,89 105,13 105,35 105,55 105,82 105,97 104,20 104,43 104,66 104,90 105,14 105,35 105,55 105,82 105,98 104,20 104,43 104,66 104,91 105,14 105,36 105,56 105,83 105,99 104,20 104,44 104,67 104,92 105,14 105,36 105,56 105,83 106,00 104,22 104,44 104,67 104,93 105,17 105,36 105,57 105,84 1. Tentukan nilai Max, Min, Range, banyak kelas dan panjang kelas dari data yang telah diurutkan diatas. Universitas Sumatera Utara Min = 106,00 Max = 104,00 Range = Max – Min = 106,00 – 104,00 = 2,00 Banyak kelas K = 1 + 3,3 × log N = 1 + 3,3 × log 269 = 9,0182 Panjang kelas = 2,00 9,0182 = 0,2218 ≈ 0,2 2. Menghitung besarnya nilai rata-rata dengan rumus: �̅ = ∑ � � � � ∑ � � = 28.251,102 269 = 105,023 Tabel 5.23. Tabel Frekuensi Diameter Luar Sprocket gear Inteval BKB BKA X i O i X i O i x- �� 2 f i x- �� 2 104,00 - 104,21 103,995 104,205 104,100 29 3018,900 0,851 24,689 104,22 - 104,43 104,217 104,425 104,321 29 3025,306 0,493 14,283 104,44 - 104,66 104,439 104,655 104,547 30 3136,403 0,226 6,795 104,67 - 104,88 104,660 104,875 104,768 27 2828,727 0,065 1,756 104,89 - 105,10 104,882 105,095 104,989 28 2939,679 0,001 0,033 105,11 - 105,32 105,104 105,315 105,209 25 2630,236 0,035 0,872 105,33 - 105,54 105,326 105,535 105,430 36 3795,492 0,166 5,982 105,55 - 105,76 105,547 105,755 105,651 26 2746,931 0,395 10,271 105,77 - 105,99 105,769 105,985 105,877 38 4023,330 0,730 27,741 106,00 - 106,21 105,991 106,205 106,098 1 106,098 1,156 1,156 Jumlah 269 28251,102 4,119 93,578 3. Menghitung besar standar deviasi dengan menggunakan rumus: 591 , 268 578 , 93 1 2 _ = = −       − = ∑ n x xi fi Sd 4. Menghitung nilai Z untuk setiap interval kelas dengan menggunakan rumus: Sd x x Z _ − = Universitas Sumatera Utara Misalnya nilai Z BKB dan Z BKA untuk kelas I dapat dihitung dengan menggunakan rumus di atas adalah sebagai berikut: 739 , 1 591 , 023 , 105 995 , 103 = Z BKB − = − = 384 , 1 591 , 023 , 105 205 , 104 = Z BKA − = − = Maka nilai Z untuk masing-masing nilai BKB dan BKA untuk masing- masing kelas adalah sebagai berikut: Tabel 5.24. Tabel Perhitungan Nilai Z pada Masing-masing Kelas Inteval BKB BKA X i O i Z BKB Z BKA 104,00 - 104,21 103,995 104,205 104,100 29 -1,739 -1,384 104,22 - 104,43 104,217 104,425 104,321 29 -1,364 -1,011 104,44 - 104,66 104,439 104,655 104,547 30 -0,989 -0,622 104,67 - 104,88 104,660 104,875 104,768 27 -0,613 -0,250 104,89 - 105,10 104,882 105,095 104,989 28 -0,238 0,122 105,11 - 105,32 105,104 105,315 105,209 25 0,137 0,495 105,33 - 105,54 105,326 105,535 105,430 36 0,513 0,867 105,55 - 105,76 105,547 105,755 105,651 26 0,888 1,239 105,77 - 105,99 105,769 105,985 105,877 38 1,263 1,629 106,00 - 106,21 105,991 106,205 106,098 1 1,639 2,001 Jumlah 269 5. Menghitung nilai peluang untuk masing-masing kelas Misalnya menghitung nilai P BKB dan P BKA untuk kelas I yaitu dengan cara: Luas = P BKB = PZ -1,739 = 0 Luas = P BKA = PZ -1,384 = 0,086 Nilai peluang BKB dan BKA untuk masing-masing kelas dapat dilihat pada Tabel 5.25. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.25. Tabel Perhitungan Nilai P BKB dan P BKA pada Masing-Masing Kelas Inteval Z BKB Z BKA P BKB P BKA 104,00 - 104,21 -1,739 -1,384 0,000 0,086 104,22 - 104,43 -1,364 -1,011 0,086 0,161 104,44 - 104,66 -0,989 -0,622 0,161 0,270 104,67 - 104,88 -0,613 -0,250 0,270 0,406 104,89 - 105,10 -0,238 0,122 0,406 0,554 105,11 - 105,32 0,137 0,495 0,554 0,696 105,33 - 105,54 0,513 0,867 0,696 0,813 105,55 - 105,76 0,888 1,239 0,813 0,897 105,77 - 105,99 1,263 1,629 0,897 0,949 106,00 - 106,21 1,639 2,001 0,949 1,000 6. Setelah mendapat peluang BKB dan BKA untuk masing-masing kelas maka langkah berikutnya adalah mencari luas dibawah kurva. Misalnya luas di bawah kelas I dapat dicari dengan cara: Luas = P BKA – P BKB = 0,086 – 0 = 0,086 Luas untuk semua kelas dapat dilihat pada Tabel 5.26. Tabel 5.26. Tabel Perhitungan Nilai P pada Masing-Masing Kelas Inteval P BKB P BKA Luas 104,00 - 104,21 0,000 0,086 0,086 104,22 - 104,43 0,086 0,161 0,075 104,44 - 104,66 0,161 0,270 0,108 104,67 - 104,88 0,270 0,406 0,136 104,89 - 105,10 0,406 0,554 0,149 105,11 - 105,32 0,554 0,696 0,141 105,33 - 105,54 0,696 0,813 0,117 105,55 - 105,76 0,813 0,897 0,084 105,77 - 105,99 0,897 0,949 0,053 106,00 - 106,21 0,949 1,000 0,051 Jumlah 1,000 Universitas Sumatera Utara 7. Kemudian langkah selanjutnya adalah mencari nilai frekuensi harapan dari masing-masing kelas dengan menggunakan rumus : e i = P i x N di mana : e i = frekuensi harapan pada kelas ke i P i = luas pada kelas ke i N = jumlah data Nilai frekuensi harapan kelas I dapat dihitung seperti cara di bawah ini : e i = P i x N = 0,086 × 269 = 23,203 Nilai frekuensi harapan untuk semua kelas dapat dilihat pada Tabel 5.27. Tabel 5.27. Tabel Perhitungan Nilai ei pada Masing-masing Kelas Inteval O i Luas E i 104,00 - 104,21 29 0,086 23,203 104,22 - 104,43 29 0,075 20,200 104,44 - 104,66 30 0,108 29,151 104,67 - 104,88 27 0,136 36,601 104,89 - 105,10 28 0,149 39,984 105,11 - 105,32 25 0,141 38,006 105,33 - 105,54 36 0,117 31,432 105,55 - 105,76 26 0,084 22,617 105,77 - 105,99 38 0,053 14,160 106,00 - 106,21 1 0,051 13,646 Jumlah 269 1,000 269,000 8. Kemudian dihitung nilai X 2 hitung dengan rumus: ei ei oi X 2 2 − = Nilai X 2 hitung untuk kelas I dihitung dengan cara seperti di bawah ini: 250 , 203 , 23 203 , 23 29 2 2 = − = X Universitas Sumatera Utara Nilai � 2 untuk kelas berikutnya dapat dilihat pada Tabel 5.28. Tabel 5.28. Nilai � � Hitung Inteval Oi Ei � � 104,00 -104,21 29 23,203 0,250 104,22 - 104,43 29 20,200 0,436 104,44 - 104,66 30 29,151 0,029 104,67 - 104,88 27 36,601 -0,262 104,89 - 105,10 28 39,984 -0,300 105,11 - 105,32 25 38,006 -0,342 105,33 - 105,54 36 31,432 0,145 105,55-105,76 26 22,617 0,150 105,77 - 105,99 38 14,160 1,684 106,00 - 106,21 1 13,646 -0,927 Jumlah 269 269,00 0,862

9. Tentukan rumusan hipotesis