4. Perencanaan sistem pemberian bonus atau insentif bagi karyawan atau pekerja yang berprestasi.
5. Indikasi keluaran output yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja. Waktu standar secara definitif dinyatakan sebagai waktu yang digunakan
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Waktu standar tersebut sudah mencakup kelonggaran waktu allowance time dengan memperhatikan situasi dan kondisi
yang harus disesuaikan. Ada berbagai macam cara untuk mengukur dan menetapkan waktu
standar. Dalam beberapa kasus seringkali industri hanya membuat estimasi waktu berdasarkan pengalaman historis. Umumnya penetapan waktu standar
dilaksanakan dengan cara pengukuran kerja seperti: 1. Stopwatch Time Study
2. Sampling Kerja Work Sampling, Rasio Delay Study 3. Standar Data
4. Predetermined Motion Time Study Stopwacth Time Study dan Work Sampling adalah cara pengukuran kerja
secara langsung. Keduanya umum di aplikasikan guna menetapkan waktu standar ataupun mengukur kondisi kerja yang tidak produktif.
a. Pengukuran Secara Langsung
Stopwatch Time Study
Dalam konteks pengukuran kerja, metoda direct stop-watch sebagai alat pengukur waktu yang ditunjukkan dalam pemyelesaian suatu aktivitas yang
diamati actual time. Waktu yang berhasil diukur dan dicatat kemudian
Universitas Sumatera Utara
dimodifikasikan dengan mempertimbangkan tempo kerja operator dan menambahkannya dengan allowances.
Kelancaran kegiatan pengukuran dan analisis nantinya, maka selain stop- watch sebagai timing device diperlukan time study form guna mencatat data waktu
yang diukur tersebut. Selain mencatat waktu juga harus mencatat segala informasi yang berkaitan dengan aktivitas yang diukur tersebut seperti sketsa gambar layout
area kerja, kondisi kerja kecepatan kerja mesim, gambar produk, nama operator, dan lain-lain dan deskripsi yang berkaitan dengan elemental breakdown.
Pengukuran dan pencatatan biasanya menggunakan metode kontinu stopwatch tidak perlu dihentikan setiap kali elemen atau siklus kerja selesai diukur.
Kegiatan kerja yang akan diukur terlebih dahulu harus dibagi-bagi ke dalam elemen-elemen kerja secara detail.
Dengan mengamati kegiatan yang akan diukur, kemudian pengukuran waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap elemen kerja tersebut diukur
dan dicatat. Waktu yang terbaca dari jarum stopwatch yang bergerak secara kontinu kemudian di catat dalam kolom record. Untuk setiap elemen kerja dari
setiap siklus kerja yang dicatat tersebut maka dilaksnakan kalkulasi pengurangan pada saat akhir. Waktu yang sebenarnya untuk setiap elemen kerja ini kemudian
dapat dituliskan di dalam kolom time. Berikut contoh dari sebuah pengukuran waktu kerja dengan mengambil 4 siklus kegiatan kerja yang terbagi dalam 3
elemen kegiatan:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4. Contoh Pengukuran Kerja Direct Stop Watch Study
Nomor Elemen Kegiatan
Siklus Pengamatan Dalam Menit 1
2 3
4 R
T R
T R
T R
T
1 5
5 18
6 27
4 40
5 2
10 5
22 4
32 5
45 5
3 12
2 23
1 35
3 47
2
Langkah berikutnya adalah membuat waktu rata-rata untuk setiap elemen kerja. Kadang-kadang rating perfomance dilaksanakan untuk setiap elemen kerja
tersebut, tetapi tidak setiap elemen kerjanya. Jika rating perfomance untuk seluruh kegiatan ini adalah 115 dan total allowances adalah 12, maka waktu
standar untuk contoh diatas dapat dihitung sebagai berikut. Nomor Elemen
Waktu Rata-rata 1
5+6+4+5:4 = 5,00 menit
2 5+4+5+5:4
= 4,75 menit 3
2+1+3+2:4 = 2, 00 menit +
____________________________ Total Actual Time = 11,75 menit
Waktu Normal = Total waktu x rating perfomance
= 11,75 x 115 = 13,5125 menit Waktu Standar
= Waktu normal + allowances x waktu normal = 15,134 menit = 0,2522 jam
Output Standar = 1Waktu Standar = 10,2522 = 4 unitjam
Universitas Sumatera Utara
b. Pengukuran Waktu Kerja dengan Metode