Analisis Analisis Diagram Analisis Diagram

pada bulan Maret, yaitu sebanyak 24 hari kerja. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat menyelesaikan permintaan pelanggan pada bulan Maret. Hasil perhitungan process velocity menunjukkan kecepatan proses yang diperlukan untuk menyelesaikan produk pada bulan Maret, yaitu sebesar 0,6553 proseshari atau sebesar 0,0819 prosesjam. Kecepatan proses pada produksi sprocket gear ini perlu ditingkatkan secara terus menerus untuk mengurangi biaya produksi. Salah satu cara untuk mengurangi kecepatan proses adalah dengan mengurangi pemborosan-pemborosan yang terjadi selama proses produksi berlangsung.

6.1.4. Analisis

Time Traps Time traps merupakan perangkap waktu yang terjadi di dalam proses produksi yang disebabkan oleh adanya waktu menunggu yang cukup lama sehingga memperpanjang waktu siklus pada proses produksi. Proses kerja yang menimbulkan time traps adalah proses kerja yang memiliki workstation turn over time WTT terpanjang. Berdasarkan hasil perhitungan, proses kerja pembuatan sprocket gear yang menimbulkan time traps dengan WTT terpanjang adalah proses pemeriksaan dan sekaligus proses rework yang dilakukan di bagian pemeriksaan, yaitu sebesar 203.148,730 menit.

6.1.5. Analisis Diagram

Pareto Diagaram pareto merupakan suatu alat untuk menganalisis dan menentukan kecacatan mana yang paling dominan sehingga kecacatan tersebut Universitas Sumatera Utara akan diperbaiki terlebih dahulu. Pada tahap pemeriksaan ini ada tiga jenis atribut kecacatan yaitu sompel, goresan dan retakukuran yang tidak pas. Tabel 6.1. Persentase Kecacatan dan Persentase Kumulatif Kecacatan Jumlah Kecacatan Persentase Kecacatan Persentase Kumulatif Sompel 26 38,81 38,81 Tergores 25 37,31 76,12 Etak 16 23,88 100,00 Jumlah 67 100,00 Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka atribut kecacatan yang harus dianalisis lebih lanjut adalah : 1. Sompel dengan persentase kecacatan 38,81 2. Goresan dengan persentase kecacatan 37,31 dan persentase kumulatifnya adalah 76,12.

6.1.6. Analisis Diagram

Five Why dan Diagram Sebab Akibat Diagram Five Why merupakan suatu diagram yang digunakan untuk mengungkapkan akar dari permasalahan agar dapat diperbaiki dengan tepat dengan bertanya sebanyak lima kali mengapa ketika suatu ketidaksesuaian terjadi pada proses. Diagram sebab akibat digunakan untuk menyelidiki akibat-akibat yang buruk dari suatu masalah untuk dicari solusinya atau akibat-akibat yang baik untuk dipelajari penyebab-penyebabnya karena setiap akibat selalu terdiri dari banyak penyebabnya. Prinsip yang digunakan dalam membuat diagram sebab akibat ini adalah prinsip brainstorming. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data atribut kecacatan yang diperoleh, ketiga atribut kecacatan pada tahap inspeksi perlu dianalisis lebih lanjut yaitu sompel, goresan dan retakukuran yang tidak pas. Analisis yang dilakukan meliputi aspek manusia, aspek metode kerja, aspek lingkungan kerja, aspek mesinperalatan, dan aspek material atau bahan baku. Dari diagram sebab akibat yang telah dibuat maka dapat dilakukan analisa sebagai berikut : 1. Manusia. a. Kurang Bertanggung Jawab Operator tidak berfokus terhadap tugas yang sedang dikerjakan pada saat proses produksi berlangsung, hal ini menyebabkan terjadinya kecacatan produk baik itu kecacatan atribut maupun kecacatan variabel. Operator juga tidak melakukan pengawasan terhadap proses produksi saat sedang berlangsung yang membuat konsentrasi dari operator tidak focus pada aktivitas yang sedang dilakukan. b. Kurang Teliti Ketidaktelitian operator atau tenaga kerja dapat mengakibatkan cacat pada produk sprocket gear. Ketidaktelitian dalam hal pemeriksaan sepanjang alur proses. Sehingga terjadi kelalaian inspeksi yang mengakibatkan ditemukanya produk cacat pada akhir proses. Hal ini dapat terjadi karena operator kurang mengerti tentang kondisi mesin. Selain itu, operator juga malakukan kesalahan dalam menentukan koordinat potong dan tidak rapi dalam menyusun sprocket gear sehingga terjadi kecacatan pada tahap inspeksi kedua. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pelatihan dan Universitas Sumatera Utara penjelasan tentang prosedur kerja dari pihak perusahaan. Dengan demikian, dibutuhkan pelatihan kerja serta prosuder kerja bagi operator sehingga tidak terjadi kembali kesalahan yang disebabkan operator human error. 2. Mesin Kurangnya perawatan pada mesin yang digunakan pada proses produksi sprocket gear, terutama pada mesin bubut hal ini dikarenakan kecacatan variabel yang terjadi pada saat proses produksi, terutama pada dimensi produk sering terjadi pada saat selesai proses pembubutan, sehingga setelah proses pembubutan dilakukan pemeriksaan pada dimensi produk. 3. Material Jenis material yang digunakan tergolong dalam jenis material yang berkualitas tinggi atau tidak. Hal ini dapat mempengaruhi hasil produk sprocket gear. Jenis material yang digunakan adalah besi baja dengan branch Rexton yang diperoleh dari pembelian kepada perusahaan lain. Dalam kondisi ini, kualitas dari bahan baku tergolong dalam kualitas yang kurang baik sehingga produk yang dihasilkan cacat. 4. Metode Kerja Prosedur kerja yang tepat dibutuhkan agar para pekerja dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Oleh karena itu, prosedur kerja harus disediakan sehingga kerja operator sesuai dengan prosedur atau tahapan-tahapan proses yang telah ditetapkan. Penguasaan teknologi mesin yang kurang tepat karena pada dasarnya operator yang ditempatkan tidak mempunyai dasar keteknikan khususnya. Universitas Sumatera Utara 5. Lingkungan Kerja a. Temperatur, Kebisingan dan Getaran Keadaaan ruang produksi yang cukup panas dan tingkat kebisingan yang cukup tinggi mengakibatkan ketidaknyamanan dalam bekerja. Hal ini menyebabkan menurunnya produktivitas dari tenaga kerja. Sehingga mereka tidak konsentrasi dalam bekerja yang berdampak pada kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini dapat diatas dengan cara menambahkan lampu pada langit-langit di lantai produksi dengan daya yang lebih besar serta menggunakan ear plug bagi operator untuk mengatasi kebisingan. b. Penataan yang Kurang Baik Penataan peralatan yang kurang tepat dan kurang rapi menyebabkan kurang efisiennya dalam pergerakan tenaga kerja. Peralatan yang terlalu jauh tempatnya, peralatan yang berantakan dalam penyusunanya, dan lain-lain merupakan hal yang kurang efisien dalam proses produksi di lantai produksi.

6.1.7. Analisis Perhitungan Tingkat Sigma