b. Kepala Divisi Mesin dan Listrik
Memonitoring instalasi listrik dan melakukan penentuan jadwal maintenance mesin-mesin yang berhubungan dengan kegiatan produksi
perusahaan. c.
Kepala Divisi Peralatan
Bertanggung jawab atas segala peralatan yang dimiliki oleh perusahaan, yang akan dan sudah digunakan untuk kegiatan produksi dan suatu proyek
yang ditangani oleh perusahaan.
d. Kepala Divisi Distribusi dan Transmisi Listrik
Bertanggung jawab terhadap segala penyaluran atau pedistribusian transmisi listrik, arus listrik dan besarnya tegangan listrik yang dibutuhkan
oleh suatu proyek yang akan ditangani oleh perusahaan.
3. Direktur Komersil
Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan-kegiatan pemasaran produk yang dihasilkan perusahaan dan pengadaan barang-barang atau bahan-bahan
dengan mengusahakan semaksimal mungkin harga yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Direktur komersil ini bekerja sama dengan
Manajer Pengadaan dalam mempertanggungjawabkan pemasaran produk.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
2.6.1. Jumlah Tenaga Kerja
Salah satu faktor yang mempunyai peranan penting di dalam menjalankandan mengendalikan kegiatan guna mencapai tujuan perusahaan ialah
tenaga kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan dapat diperoleh melalui proses recruitment fungsi penarikan tenaga kerja. Kegiatan utama proses
recruitment adalah program penerimaan tenaga kerja, diharapkan dapat memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan, baik dari segi kualitas maupun
kuantitas. PT XYZ di dalam kegiatan penerimaan tenaga kerja dilakukan sendiri
oleh pihak perusahaan dengan terlebih dahulu melihat situasi yang ada, apakah perusahaan memerlukan karyawan atau tiak. Hal ini perlu diperhitungka
mengingat efektifitas dan efisiensi yang diterapkan perusahaan. Dalam proses penerimaan tenaga kerja, tiap-tiap bagian melapor ke bagian personalia bahwa
bagian yang ditempatinya kekurangan tenaga kerja. Selanjutnya direktur memberikan wewenang kepada bagian personalia untuk merekrut tenaga kerja
yang dibutuhkan tersebut. PT XYZ memperkerjakan tenaga kerja sebanyak 68 orang dengan
perincian ditunjukkan pada Tabel 2.1. berikut:
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Pabrik PT XYZ No.
Bagian Jumlah Tenaga Kerja
1. Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur
2 2.
Direktur 3
3. Manajer Divisi
8 4.
Pengawas Intern 4
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Pabrik PT XYZ Lanjutan No.
Bagian Jumlah Tenaga Kerja
5. Bagian Umum
6 6.
Bagian Pemasaran 7
7. Bagian Produksi
33 8.
Security 3
9. Driver
2
TOTAL 68
Sumber : PT XYZ
2.6.2. Jam Kerja
Jam kerja di PT XYZ terdiri dari satu shift saja, dengan rinscian sebagai berikut:
Tabel 2.2. Sistem Pembagian Jam Kerja PT XYZ Hari
Jam Kerja WIB Istirahat WIB
Senin-Kamis 08.00-17.00
12.00-13.00 Jumat-Sabtu
08.00-16.00 12.00-13.00
Sumber: PT XYZ Pada PT XYZ terdapat lembur. Kegiatan lembur dilakukan untuk
pemenuhan permintaan agar produk bisa diterima oleh konsumen sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Lembur dilakukan dengan penambahan waktu
kerja yaitu pada jam 17.30-21.00 WIB.
2.6.3. Sistem Pengupahan
Sistem pengupahan dilakukan berdasarkan Surat Keputusan SK Direktur, dimana pem,berian gaji juga mempertimbangkan golongan dari setiap
karyawan. Gaji yang diperoleh oleh karyawan merupakan pendapatan yang
Universitas Sumatera Utara
diperoleh PT XYZ, sehingga tidak ada bantuan yang diterima oleh pemerintah daerah Sumatera Utara.
2.7. Proses Produksi
Proses produksi merupakan suatu cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber-sumber tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan dana yang ada dan menghasilkan nilai tambah dari suatu barang.
2.7.1. Standar Mutu Bahan
Produk yang dihasilkan pada PT XYZ dilakukan inspeksi dan pengujian akhir sebelum produk diserahkan kepada konsumen dan pabrik yang memesan
untuk memastikan bahwa produk akhir tersebut telah memenuhi persyaratan yang ditentukan.
PT XYZ merupakan pabrik yang bersifat make to stock dan job order. Setiap hasil produksi produk harus disesuaikan dengan spesifikasi yang
diinginkan oleh konsumen dan pabrik yang memesan tersebut. Pengerjaan produknya juga harus tepat waktu sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.
2.7.2. Bahan-bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan oleh PT XYZ dalam melaksanakan proses produksinya adalah sebagai berikut:
1. Bahan baku
Universitas Sumatera Utara
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk dan memiliki persentase yang besar dalam produk dibandingkan bahan-bahan
lainnya. Bahan baku yang digunakan pada sprocket gear adalah jenis gear merk rexton yang terbuat dari besi logam padat berbentuk gear dan uraian jenis
produk sprocket gear dengan berbagai ukuran lainya dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Produk Sprocket Gear
No. Jenis Produk
1. Sprocket Gear Rexton, Metric 120-2-1,500 in 38,10 mm Pitch, Duplex
2. Sprocket Gear Rexton, Metric 140-1,750 in 44,45 mm Pitch, Simplex
3. Sprocket Gear Rexton, Metric 160-2,000 in 50,80 mm Pitch, Duplex
4. Sprocket Gear Rexton, Metric 160-2,56 in 65,02 mm Pitch, Simplex
Sumber: PT XYZ
2. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang secara tidak langsung mempengaruhi
kualitas dan fungsi produk, baik itu dijelaskan secara langsung maupun tidak langsung terhadap bahan baku dalam suatu proses produksi. Bahan penolong
yang digunakan yaitu cairan pendingin dromus yang digunakan pada saat proses pembubutan.
3. Bahan Tambahan Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan untuk mempermudah
proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan guna meningkatkan citra produk dan nilai tambah dimata konsumen. Bahan
tambahan yang digunakan adalah : a. Selotip ukuran besar digunakan untuk pengepakan produk
Universitas Sumatera Utara
b. Kotak kardus pembungkus
2.7.3. Uraian Proses Produksi
Tahapan proses pembuatan produk sprocket gear untuk produk-produk tersebut hampir memiliki urutan proses yang sama. Perbedaannya yaitu pada
kegiatan pemotongan bahan baku dan proses pembentukkan. Pada penelitian in, produk yang mmenjadi objek penlitian adalah sprocket gear. Proses produksi
sprocket gear pada PT XYZ yaitu sebagai berikut: 1. Pemberian Tanda Drip
Proses ini dilaukan untuk memberikan tanda titik pada produk sebelum melakukan proses pengeboran dengan cara memukul benda kerja dengan
batangan baja. 2. Proses Pengeboran
Proses pengeboran merupakan proses pembuatan lubang awal dengan menggunakan mata borukuran 25 mili.
3. Proses Pembubutan Pada proses pembubutan dilakukan untuk memperlebar lubang pada produk
hingga ± 65 mili. 4. Proses Sekrap
Dalam proses ini dilakukan pembuatan spie atau rongga pada produk sprocket gear guna penyangga bagian dari produk.
Universitas Sumatera Utara
5. Mesin Tap Pembuatan Lubang Derat Mesin tap digunakan untuk membuat lubang derat mur untuk penahan as gear,
pada produk sprocket gear.
2.8. Mesin dan Peralatan
Mesin yang digunakan untuk proses produksi produksi sprocket gear dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Mesin-Mesin Produksi PT XYZ No
Nama Mesin Fungsi
Merek Jumlah
1. Mesin Bor
Pembuatan lubang Kitchen Walker
4 2.
Mesin Bubut Pelebaran lubang
Ex-Cell-ODLZ 500 SL 13
3. Mesin Sekrap
Pembuatan spie Nigata
7 4.
Mesin Tap Pembuatan lubang
derat -
4 Sumber: PT XYZ
Alat-alat yang digunakan dalam membantu proses produksi pembuatan sprocket gear di PT XYZ adalah alat-alat perbengkelan seperti obeng, kunci setel
mesin bubut, mesin bor, mesin scrap, palu dan alat drip untuk penandaan benda kerja.
2.9. Limbah
Limbah yang dihasilkan pada PT XYZ adalah limbah padat yang berasal dari sisa-sisa plat besi hasil pemotongan dan sisi-sisa hasil bubutan. Sedangkan,
limbah cair dihasilkan dari kegiatan perawatan yaitu pembersihan mesin bor,
Universitas Sumatera Utara
mesin bubut, dan mesin scrap dengan menggunakan campuran bensin dan minyak lampu. Cairan sisa pembersihan tersebut kemudian dibuang ke tempat
khusus pembuangan limbah.
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Kualitas
1
Garvin mendefinisikan delapan dimensi yang dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik kualitas produk yaitu:
Ketika menunjukkan kualitas dapat diandalkan, biasanya terlihat dalam memuaskannya suatu produk dan jasa yang mana diberikan dari ekspektasi
pelanggan. Ekspektasi pelanggan ini dapat ditentukan dari kegunaan barang dan harga jual dari barang tersebut. Apabila suatu produk mampu memenuhi
keinginan pelanggan, dapat disadari bahwa hal tersebut merupakan kualitas dari produk. Kualitas dapat dikuantifikasikan dengan menggunakan perhitungan di
bawah ini: Q=
P E
Dimana: Q = Kualitas P = Performans dari suatu produk
E = Ekspektasi pelanggan Apabila nilai Q lebih besar dari 1, maka pelanggan memiliki rasa yang
baik tentang produk ataupun pelayanan yang diberikan. Ekspektasi dari pelanggan secara berkelanjutan mengikuti permintaan yang meningkat. Setelah dipahami
defenisi kualitas, maka harus diketahui apa saja yang
2
termasuk dalam dimensi kualitas.
1
Besterfield, Dale H. 1987. Quality Control. United States of America: Prentice Hall International Editions.
Universitas Sumatera Utara