Materi Pokok Pembelajaran    :
A. Prosedur Pencatatan Mutasi Utang Dagang
Pada  umumnya,  prosedur  pencatatan  mutasi  utang  dagang  terdiri  dari  tiga macam, yaitu:
1. Prosedur satu akun utang untuk tiap kreditur
Prosedur  ini  disebut  prosedur  akun  utang  Account  Payable Procedure.  Transaksi  mutasi  utang  yang  telah  dicatat  dalam  buku  jurnal
diposting  ke  dalam  buku  besar  pada  akun  utang  kreditur  yang bersangkutan.  Dalam  buku  besar  tidak  ada  akun  Utang  tempat  mencatat
mutasi  utang  secara  keseluruhan  rekening  kontrol.  Prosedur  ini  lebih cocok  digunakan  pada  perusahaan  kecil  yang  jumlah  krediturnya  tidak
banyak. 2.
Prosedur satu akun utang untuk semua kreditur Pencatatan  mutasi  utang  melalui  prosedur  ini,  yaitu  dalam  buku
besar  disediakan  satu  akun  Utang  sebagai  tempat  mencatat  mutasi  utang kepada  semua  kreditur.  Mutasi  utang  kepada  tiap  kreditur  dicatat  dalam
kartu  utang  kreditur  yang  bersangkutan  sebagai  buku  pembantu.  Dalam prosedur  ini,  akun  Utang  dalam  buku  besar  berfungsi  sebagai  akun
kontrol. 3.
Prosedur utang voucher Penggunaan prosedur utang voucher voucher payable procedures adalah
tidak  ada  catatan  formal  dalam  bentuk  jurnal  pembelian  dan  kartu  utang. Formulir yang digunakan dalam prosedur utang voucher terdiri atas:
a. Voucher, dalam bentuk bukti pengeluaran kas
b. Voucher register daftar voucher, disebut juga daftar bukti kas keluar.
c. Cek register, berfungsi sebagai tempat mencatat cek yang dikeluarkan
untuk utang voucher yang sudah dibayar.
B. Pencatatan Dokumen Transaksi dalam Kartu Utang
Pada  perusahaan  yang  memiliki  kreditur  relatif  banyak,  pencatatan utang  lebih  tepat  menggunakan  prosedur  satu  akun  untuk  semua  kreditur.
Pencatatan  mutasi  utang  secara  keseluruhan  untuk  kepentingan  data  laporan keuangan data keuangan dilakukan oleh bagian jurnal. Sementara administrasi
utang  kepada  setiap  kreditur  dilaksanakan  oleh  bagian  kartu  utang.  Laporan menyangkut utang yang biasa dibuat sebagai berikut:
1. Laporan posisi utang,  yaitu laporan posisi utang yang memuat informasi
saldo utang kepada tiap kreditur pada tiap akhir periode laporan. 2.
Laporan utang yang jatuh tempo, memuat informasi mengenai semua jenis utang yang jatuh tempo untuk dibayar.
C. Identifikasi Utang