B. Penelitian yang Relevan
1. Layla Suci Naylufar 2014 dalam penelitiannya yang berjudul
“Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XI Akuntansi 1 SMK
Muhammadiyah 2 Moyudan Kompetensi Mengelola Kartu Persediaan Tahun Ajaran 20132014”, yang menyimpulkan bahwa Penggunaan
Model PBL dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi Tahun Ajaran 20132014. Hal ini didukung dari tercapainya peningkatan
target nilai pada semua ranah. Pada ranah kognitif siklus I persentase rata- rata kelas 69,35, sedangkan pada siklus II persentase menjadi 95,45.
Persamaan relevan dengan penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning. Sedangkan perbedaan yang ada
dalam penelitian milik Layla Suci Naylufar dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti terletak pada kompetensi dasar yaitu Mengelola Kartu
Persediaan, sedangkan penelitian ini kompetensi dasar Mengelola Kartu Utang. Di samping itu, pada subjek dan waktu penelitiannya, yaitu pada
siswa Kelas XI Akuntansi 1 SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Tahun Ajaran 20132014, sedangkan penelitian ini akan dilakukan pada siswa
Kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 20152016. Kelebihan penelitian ini yaitu pada variabel penelitian, jika
dalam penelitian milik Layla Suci Naylufar hanya prestasi belajar, penelitian ini ada motivasi dan partisipasi belajar.
2. Yuditya Falestin 2010 dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan
Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL Pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri
6 Surakarta Tahun Ajaran 20092010” yang menyimpulkan bahwa Model
PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 20092010. Hal ini didukung dari tercapainya
peningkatan partisipasi dan prestasi belajar siswa. Pada ranah kognitif siklus I persentase rata-rata kelas 78,57, sedangkan pada siklus II
persentase menjadi 95,24. Pada ranah afektif persentase rata-rata kelas siklus I 82,76 , sedangkan pada siklus II menjadi 86,07 . Pada ranah
psikomotorik persentase rata-rata kelas siklus I 76,19, sedangkan siklus II menjadi 89,52 .
Persamaan relevan dengan penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dan variabel prestasi belajar.
Perbedaannya pada penelitian Yuditya Falestin kompetensi dasar yang dinilai Laporan Laba Rugi, sedangkan penelitian ini pada kompetensi
dasar Mengelola Kartu Utang. Di samping itu, subjek dan waktu penelitiannya, yaitu pada siswa XI IPS 2 SMA Negeri 6 Surakarta Tahun
Ajaran 20092010, sedangkan pada penelitian ini akan dilakukan pada siswa Kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta Tahun
Ajaran 20152016. Kelebihan penelitian ini adalah pembagian kelompok diskusi dilakukan secara acak dengan mempertimbangkan kemampuan
siswa, sedangkan pada penelitian Yuditya Falestin pembagian kelompok hanya secara acak saja tanpa memperhatikan kemampuan siswa.
3. Nur Erlina 2010 dalam penelitiannya yang berjudul “Implementasi
Problem Based Learning dan Penggunaan Modul Akuntansi Bilingual Sebagai Media Pembelajaran Unik Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
Akuntansi Siswa Pada Kompetensi Praktik Akuntansi Manual Perusahaan Jasa Kelas X.1 Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1
Yogyakarta Tahun Ajaran 20092010”, yang menyimpulkan bahwa Model PBL dapat meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi siswa. Hal ini
didukung dari tercapainya peningkatan rata-rata ulangan harian pada siklus I 82,26 dengan ketercapaian KKM 80 meningkat pada siklus II
menjadi 91,44 dan presentase ketercapaian KKM sebesar 94,35. Persamaan relevan dengan penelitian ini yaitu penggunaan model
pembelajaran Problem Based Learning. Perbedaannya pada penelitian Nur Erlin menggunakan bantuan modul akuntansi bilingual, sedangkan pada
penelitian ini menggunakan hand out. Di samping itu, pada subjek dan waktu penelitiannya, yaitu pada siswa kelas Kelas X.1 Program Keahlian
Akuntansi SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 20092010, sedangkan penelitian ini pada siswa Kelas XI Akuntansi SMK
Muhammadiyah 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 20152016. Kelebihan dari penelitian ini yaitu peneliti menilai tiga variabel, sedangkan pada
penelitian Nur Erlina hanya mengukur satu variabel saja.
4. Fitria Nur Hidayat 2013 dalam penelitiannya yang berjudul
“Implementasi Model Problem Based Learning PBL Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 1 SMA
Negeri 1 Jetis Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 ” yang
menyimpulkan bahwa Model PBL dapat meningkatkan keaktifan belajar akuntansi Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Jetis Bantul Yogyakarta
Tahun Ajaran 20122013. Hal tersebut ditunjukkan pada peningkatan persentase Keaktifan Belajar Akuntansi siswa sebesar 13,02 dari siklus I
sebesar 73,96 meningkat menjadi 86,98 pada siklus II. Persamaan relevan dengan penelitian ini yaitu penggunaan model
pembelajaran Problem Based Learning. Perbedaannya, pada subjek dan waktu penelitiannya, yaitu pada siswa XI IPS 1 SMA Negeri 1 Jetis
Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013, sedangkan penelitan ini pada siswa Kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta
Tahun Ajaran 20152016. Kelebihan penelitian ini yaitu dijelaskan kompetensi dasar yang akan diukur yaitu kompetensi Mengelola Kartu
Utang, sedangkan penelitian Fitria Nur Hidayat tidak menjelaskan secara rinci kompetensi dasar apa yang akan diukur. Selain itu, pada penelitian
Fitria Nur Hidayat tidak menggunakan hand out sebagai materi belajar untuk siswa dalam proses pembelajaran, sedangkan dalam penelitian ini
siswa diberikan hand out materi pelajaran agar ketika guru menyampaikan materi siswa dapat fokus memperhatikan.
C. Kerangka Berpikir