D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari masalah yang telah dirumuskan yang belum diuji kebenarannya, sehingga dapat dipertegas atau
ditolak secara empiris. Berdasarkan kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir dapat diajukan hipotesis, yaitu:
1. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL dapat
meningkatkan Motivasi Belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 20152016.
2. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL dapat
meningkatkan Partisipasi Belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 20152016.
3. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL dapat
meningkatkan Prestasi Belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 20152016.
52
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta yang beralamat di Jl. Nitikan No. 48 Umbulharjo, Sorosutan,
Yogyakarta 55162 Telp: 0274 370850 pada bulan September sampai dengan Oktober 2015. Selama waktu penelitian tersebut, peneliti melakukan
persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan. Tahap pelaporan dilaksanakan pada pertengahan bulan Oktober sampai dengan November 2015.
B. Desain Penelitian
Penelitian yang digunakan oleh peneliti ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas PTK. PTK dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian
tindakan action research yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain kolaborasi dengan
jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan mutu kualitas proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan treatment tertentu dalam suatu siklus. Jadi di dalam PTK ada tiga
unsur atau konsep yang saling berkaitan, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas Kunandar, 2011: 44-45.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan secara kolaboratif partisipatif, artinya peneliti tidak melakukan penelitian sendiri namun bekerja sama
dengan guru mata pelajaran Akuntansi di SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Peran peneliti adalah sebagai perancang pembelajaran dan
pengamat proses pembelajaran, sedangkan guru bertindak sebagai kolaborator yang melaksanakan pembelajaran. Peneliti dan guru bersama-sama melakukan
evaluasi untuk menentukan kegiatan perbaikan yang akan dilaksanakan. Desain penelitian untuk Penelitian Tindakan Kelas dapat digambarkan sebagai
berikut:
Figure 2
Gambar 2. Desain Penelitian Tindakan Kelas Suharsimi, 2012: 16
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Refleksi
Pelaksanaan
Pelaksanaan
?
C. Subjek dan Objek Penelitian