120
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan berbicara dalam bentuk kegiatan bercerita dengan menggunakan
media pop up dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas III SD Negeri Gembongan Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo Tahun
Ajaran 20142015. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan pada aspek pelafalan yang semakin tepat sehingga terdengar semakin jelas dan lancar.
Siswa juga sudah memberikan tekananintonasi dengan baik saat bercerita. Cerita siswa juga semakin sesuai dengan tema pada pop up dan jalan
ceritanya semakin runtut. Sikap siswa juga terlihat semakin ekspresif. Aspek keterampilan berbicara siswa yang lebih dominan mengalami
peningkatan adalah pelafalan, intonasi, kelancaran, sikap ekspresi, dan penguasaan tema. Peningkatan ini terjadi karena dalam media pop up terdapat
unsur-unsur seperti tokoh, waktu, tempat, suasana, alur, dan sudut pandang yang mendukung siswa untuk membuat peta konsep dan draft cerita.
Kemudian siswa mampu mengembangkannya lagi menjadi sebuah cerita yang dilisankan.
Langkah pembelajaran pada siklus I, siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang objek pada pop up yang ditunjukkan oleh guru. Kemudian
siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang unsur-unsur dalam cerita dan contoh cara membuat peta konsep serta cara mengembangkannya
121 menjadi sebuah cerita. Sebelum praktik bercerita, siswa membuat peta konsep
agar ceritanya lebih runtut dan mengembangkannya menjadi draft cerita seperti yang telah dicontohkan oleh guru. Kemudian siswa praktik bercerita
secara lisan tentang pengalaman masing-masing dengan mengembangkan draft yang telah dibuat berdasarkan media pop up.
Pada siklus II, pembelajaran dilaksanakan dengan lebih variatif dengan pembentukan kelompok-kelompok kecil serta kualitas dan jumlah pop up
juga ditingkatkan. Siswa bercerita secara bergiliran di dalam kelompok masing-masing sehingga waktu yang digunakan lebih efektif. Keberanian
siswa juga lebih meningkat, karena siswa bercerita di depan kelompok masing-masing, tidak lagi di depan kelas. Siswa lain yang mendengarkan
cerita teman satu kelompoknya juga tidak merasa bosan dan lebih aktif menanggapi cerita temannya.
Peningkatan rata-rata hasil belajar keterampilan berbicara siswa dapat dilhat dari tahap pratindakan prasiklus, siklus I dan siklus II. Pada tahap
prasiklus hasil belajar yang diperoleh adalah 71.55 dengan persentase ketuntasan siswa 40 serta meningkat menjadi 74.975 dengan persentase
ketuntasan siswa 60 pada siklus I dan 78.3 pada siklus II dengan persentase ketuntasan 90. Berdasarkan keterangan tersebut, dirasa sudah cukup
memuaskan bagi peneliti dan guru, karena indikator keberhasilan sudah tercapai. Peningkatan keterampilan berbicara
yang dialami siswa sebagaimana yang telah diuraikan pada hasil penelitian dan pembahasan,
122 terbukti bahwa dengan menggunakan media pop up dinilai berhasil dan dapat
meningkatkan keterampilan berbicara siswa baik segi proses maupun hasil.
B. Saran