34 pada halaman kertasnya. Tampilan objek atau gambar pada pop up
berbentuk tiga dimensi bertujuan untuk memberikan tampilan visual yang menarik dan terasa nyata.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pop up adalah sebuah media dalam bentuk kartu atau buku
apabila dibuka dengan sudut 90
o
atau 180
o
akan memunculkan gambar berbentuk tiga dimensi. Keunikan dari pop up yaitu pada saat dibuka,
gambar terlihat berbeda dari sisi dimensi dan perspektifnya, serta terlihat seperti nyata. Hal tersebut akan membuat anak merasa tertarik dan
senang belajar dengan menggunakan media pop up. Pop up yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu sebuah media
pembelajaran berbentuk buku bergambar apabila halaman dibuka dengan sudut 90
o
akan muncul gambar berbentuk tiga dimensi. Setiap gambar atau objek yang ada di setiap halaman pada pop up akan merangsang
siswa untuk berpikir dan menuangkan isi pikirannya ke dalam bahasa lisan. Sehingga penggunaan pop up untuk media pembelajaran akan
membantu siswa dalam kegiatan bercerita.
2. Jenis-jenis Media Pop Up
Pembuatan pop up perlu menggunakan teknik khusus. Terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan dalam membentuk pop up.
Berdasarkan teknik-teknik pembuatan pop up, maka jenis-jenis pop up dapat dibedakan menjadi transformasi, volvelle, pull tab dan buku tunnel
Simkin dan Temperley, 2009.
35 a.
Transformasi Transformasi menunjukkan perubahan bentuk serta gerakan
objek secara vertikal. Perubahan dan gerakan ini akan terlihat ketika halaman dibuka. Saat terbuka bagian bawah dan bagian atas akan
bergerak secara vertikal ke atas. Dengan demikian konstruksi akan berubah seperti tiga dimensi.
b. Volvelle
Volvelle adalah konstruksi kertas berbentuk cakram lingkaran dengan bagian-bagian yang dapat diputar. Pop Up jenis volvelle ini
melibatkan peranan poros pada susunan mekanis kertas. Jadi untuk jenis pop up ini berbentuk lingkaran dan cara menggunakannya
dengan memutar bagian-bagian yang berporos tersebut. c.
Pull tab Pull tab menunjukkan perubahan bentuk serta gerakan objek
dengan cara menarik salah satu bagian pada halaman kertas. d.
Buku tunnel Buku tunnel disebut juga buku terowongan. Buku ini terdiri dari
satu set halaman yang diikat dengan dua potong kertas yang terlipat di setiap sisi. Untuk melihat objek, dapat dilihat melalui lubang
penutup. Objek dalam buku dilihat dengan cara menarik penutup ke atas sehingga terbentuk terowongan buku yang menciptakan sebuah
adegan dimensi di dalamnya.
36 Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis-
jenis media pop up dibedakan berdasarkan bentuk serta perubahan gerakan yang terjadi. Jenis pop up yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu transformasi. Jenis ini tidak begitu rumit dibandingkan yang lain, mudah penggunaanya serta sesuai dengan karakteristik siswa kelas awal.
3. Manfaat Media Pop Up
Sandy Solihin dalam Rachmat Teguh Widiantoro 2014: 6 mengemukakan bahwa sebuah cerita yang dikemas dalam bentuk buku
pop up akan memberikan pemahaman dan menambah ketertarikan anak terhadap suatu materi pembelajaran, karena tersaji dalam bentuk tiga
dimensi serta tampilan yang menarik. Anak-anak akan merasa lebih senang dengan kejutan-kejutan yang dilihat dari setiap halamannya
dimana gambar-gambar dapat timbul, berbeda dengan buku-buku cerita pada umumnya. Selain dalam bentuk buku, pop up juga lebih banyak
digunakan dalam bentuk kartu, seperti: kartu ucapan ulang tahun, tahun baru, hari raya, dan lain-lain. Siswa dapat diajak membuat kartu-kartu
tersebut saat pembelajaran SBK, sehingga dapat mengasah kreativitas siswa.
Anggi Nur Cahyani 2014: 24-25 secara lebih rinci menjelaskan beberapa manfaat pop up dalam bentuk buku cerita anak, antara lain:
1 Mengajarkan anak lebih menghargai dan menyukai buku, sehingga
anak bersedia untuk merawatnya.
37 2
Lebih mendekatkan orang tua dengan anak, dimana orang tua dapat mendampingi putra putrinya saat membaca cerita pada buku pop up.
3 Dapat mengembangkan daya kreativitas anak.
4 Dapat merangsang imajinasi anak.
5 Menambah pengetahuan anak, karena dapat memberikan
penggambaran bentuk suatu benda. 6
Dapat menanamkan kebiasaan anak untuk gemar membaca. 7
Anak ikut berperan aktif berpikir dan berinteraksi dengan cara memberikan sentuhan, pengamatan, atau bahkan melalui suara yang
disajikan dalam buku pop up. Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
manfaat media pop up antara lain: dapat menarik minat siswa, menambah pengetahuan, melibatkan siswa untuk berpikir aktif, mengembangkan
daya kreativitas dan imajinasi siswa, memudahkan siswa dalam memahami suatu materi, dan lain-lain. Dengan demikian, media pop up
dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran sebagai media rangsang visual untuk membantu siswa menceritakan kembali cerita fiksi maupun
nonfiksi. Manfaat media pop up yang dimaksud dalam penelitian ini, yaitu
dapat melibatkan siswa untuk berpikir mengembangkan cerita secara lisan dari pengetahuan yang telah dimiliki. Sehingga siswa akan lebih
mudah menceritakan suatu peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar menggunakan media pembelajaran berupa pop up. Guru
38 berperan menggali pengetahuan yang dimiliki siswa dengan pertanyaan-
pertanyaan eksplorasi menggali yang berkaitan dengan objek pada media pop up.
4. Langkah-langkah Membuat Media Pop Up