52
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru
kelas. Peneliti bekerjasama dengan guru kelas III SD Negeri Gembongan dalam persiapan, pelaksanaan, pelaksanaan, refleksi, dan perencanaan untuk
siklus selanjutnya. Samsu Somadoyo 2013: 20 menjelaskan pengertian penelitian tindakan kelas yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dalam
skala mikro atau dalam satu kelas, dengan harapan tindakan tersebut dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Proses tindakan yang dilakukan dalam
penelitian ini diupayakan agar masalah pembelajaran dapat teratasi. Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan berbicara
menggunakan media pop up pada siswa kelas III SD Negeri Gembongan Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo. Dalam pelaksanaan penelitian
ini, diberikan suatu tindakan, sehingga dapat dilihat kekurangan dan kelebihannya, kemudian dilakukan perbaikan yang berfungsi untuk
peningkatan. Upaya perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mengatasi permasalahan yang ada di kelas. Tujuan dari penelitian
tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam menceritakan suatu peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau
didengar dengan tindakan menggunakan media pop up.
53
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Gembongan, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo pada semester II genap tahun
ajaran 20142015. Adapun jumlah siswa sebanyak 20 siswa, terdiri dari 16
siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Sedangkan objek penelitian ini adalah
pembelajaran keterampilan berbicara siswa dalam menceritakan suatu peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar.
C. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di dalam kelas III pada semester II genap tahun ajaran 20142015 di SD Negeri Gembongan, Kecamatan Sentolo,
Kabupaten Kulon Progo. Alasan dilaksanakannya penelitian di kelas III SD
Negeri Gembongan yaitu: 1 Keterampilan berbicara siswa masih rendah, terbukti dengan nilai rata-rata kelas dalam kegiatan bercerita yaitu 55; 2
Ketika kegiatan pembelajaran bercerita, siswa kurang berani bercerita di depan kelas; 3 bahan untuk bercerita masih kurang; 4 kosa kata yang
digunakan dalam bercerita masih sedikit; 5 Siswa belum mampu bercerita secara runtut dan sering mengulang kalimat; 6 Pelafalan dan intonasi juga
kurang jelas; dan 7 Siswa kurang ekspresif saat bercerita. Kenyataan tersebut berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh
peneliti sebelum merumuskan masalah. Pelajaran yang diteliti adalah tematik integratif yang memfokuskan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek
keterampilan berbicara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015
selama pembelajaran berlangsung.
54
D. Model Penelitian