9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Keterampilan Berbicara
1. Pengertian Keterampilan Berbicara
Sri Hastuti 1993: 69 menjelaskan pengertian berbicara atau berkomunikasi lisan sebagai bentuk penyampaian ide, gagasan, pikiran,
atau isi hati secara verbal agar dapat dipahami oleh orang lain. Sabarti Akhadiah, dkk. 1993:153 menyatakan bahwa keterampilan berbicara
adalah suatu keterampilan untuk menyampaikan pesan melalui bahasa lisan atau verbal.
Sejalan dengan pendapat Sri Hastuti, H.G. Tarigan 2008: 16 menjelaskan pengertian berbicara sebagai kemampuan untuk
melisankan bunyi-bunyi
artikulasi sebagai
sarana untuk
mengekspresikan, menyatakan, atau menyampaikan ide, gagasan, pikiran dan perasaan. Sedangkan menurut Saleh Abbas 2006: 83, hakikat
berbicara adalah suatu proses berkomunikasi dengan menggunakan alat ucap manusia yang didalamnya terjadi pemindahan pesan atau maksud
dari satu sumber ke tempat lain penerima pesan atau maksud. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa keterampilan berbicara merupakan suatu bentuk komunikasi lisan atau penyampaian pesan, ide, gagasan, maupun perasaan ke orang lain
dengan menggunakan bunyi-bunyi artikulasi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Penyampaian tersebut dimaksudkan agar ide, gagasan,
pikiran, atau isi hati seseorang dapat dipahami oleh orang lain. Dalam
10 proses komunikasi terdapat dua pihak yang terlibat dan terjalin kerjasama
antara keduanya, yaitu sebagai sumber pembicara dan pendengar. Keterampilan berbicara yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah keterampilan untuk melisankan bunyi-bunyi artikulasi atau bunyi bahasa untuk mengekspresikan, menyatakan, atau menyampaikan
gagasan, pikiran dan perasaan seseorang agar dapat dipahami oleh orang lain.
2. Tujuan Berbicara
H.G. Tarigan 2008: 16 menyatakan bahwa tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar komunikasi atau penyampaian
pikiran, pesan, perasaa, dan ide lebih efektif, maka pembicara perlu memahami tujuan berbicara secara khusus. Tujuan berbicara secara
khusus meliputi: a memberitahukan dan melaporkan; b menjamu dan menghibur; c membujuk, mengajak, mendesak, dan meyakinkan.
Sejalan dengan pendapat H.G. Tarigan, Sabarti Akhadiah, dkk. 1993: 160 juga mengemukakan tujuan berbicara yaitu: a untuk
mendorong atau memberikan stimulus; b meyakinkan orang lain; c menggerakkan minat atau hasrat orang lain; d menginformasikan; dan e
menghibur. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa dalam berbicara hendaknya memiliki tujuan yang khusus agar proses komunikasi lebih terarah. Berikut tujuan berbicara meliputi: a
11 alat komunikasi langsung; b untuk mengajak, membujuk, meyakinkan
orang lain; c untuk menginformasikan; dan d untuk menghibur. Tujuan berbicara yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk
menginformasikan suatu peristiwa yang pernah dialami, dilihat, atau didengar siswa. Melalui kegiatan bercerita, siswa dapat saling berbagi
dengan siswa lain tentang informasi, pengalaman, atau pengetahuan yang dimilikinya.
3. Faktor-faktor Penunjang Keterampilan Berbicara