42
D. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Anak pada masa usia Sekolah Dasar 6-12 tahun merupakan tahapan perkembangan yang penting, sehingga guru perlu mengetahui karakteristik
siswa Sekolah Dasar. Secara umum, Basset, Jacka, dan Logan dalam Mulyani Sumantri, 1998: 12 mengemukakan bahwa karakteristik anak usia
Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut. 1.
Siswa secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik akan dunia sekitar mereka.
2. Siswa senang bermain dan bergembirariang.
3. Siswa suka mengatur dirinya untuk menangani berbagai hal sebagai
ekspresi tentang suatu situasi dan mencoba hal-hal baru. 4.
Siswa biasanya terdorong untuk berprestasi. 5.
Siswa belajar secara efektif ketika mereka merasa senang dengan situasi pembelajaran yang menarik.
6. Siswa belajar dengan cara bekerja, mengamati, berinisiatif, dan
bekerjasama dengan siswa lainnya. Sedangkan menurut Rita Eka Izzaty, dkk. 2013: 107-108 masa anak
usia Sekolah Dasar belajar bagaimana berbicara dengan baik dalam berkomunikasi dengan orang lain. Kemampuan berbicara ditunjang oleh
perbendaharaan kosa kata yang dimiliki anak. Bertambahnya kosa kata berasal dari berbagai sumber dan kegiatan pembelajaran. Guru memiliki
peran penting dalam mengembangkan keterampilan berbicara siswa melalui berbagai kegiatan pembelajaran, salah satunya adalah kegiatan bercerita.
43 Saleh Abbas 2006: 90-92 menyatakan bahwa kegiatan bercerita
sebagai sarana komunikasi linguistik yang kuat dan menghibur, serta memberikan pengalaman kepada siswa untuk mengenal lafal, ritme,
intonasi, dan ekspresi. Siswa merasa kesulitan ketika bercerita jika bahan ceritanya tidak berada dekat dengan diri siswa dan masih bersifat abstrak.
Oleh sebab itu perlu adanya media untuk membantu mengkonkretkan hal- hal yang masih bersifat abstrak, sehingga menjadi sumber cerita siswa untuk
kegiatan bercerita. Salah satu media yang baik digunakan pada pembelajaran keterampilan berbicara dalam bentuk kegiatan bercerita
adalah media pop up, mengingat kelebihan-kelebihan pop up yaitu sebagai rangsang visual yang menjadi sumber bahan cerita siswa. Langkah
pembelajaran menggunakan media pop up dibantu dengan peta konsep agar siswa mampu bercerita secara runtut.
Berdasarkan penelitian Nila Rahmawati 2014, dengan media pop up juga dapat menjadi sumber bagi siswa dalam memperoleh kosa kata,
sehingga anak memiliki bahan untuk dikembangkan menjadi sebuah cerita yang dilisankan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Aditya Dewa Kusuma
2013: 8 yang menjelaskan bahwa tampilan objek atau gambar pada pop up akan memberikan rangsangan visual yang menjadi sumber bahan cerita bagi
siswa. Selain itu, cerita siswa menjadi lebih runtut dengan bantuan peta konsep yang merupakan langkah pembelajaran menggunakan media pop up.
Siswa kelas III SD Negeri Gembongan tahun ajaran 20142015 rata-rata berusia 9-10 tahun. Pada masa usia ini, kemampuan berbicara siswa perlu
44 dikembangkan secara optimal. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam
kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara dapat menggunakan media pop up untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam bentuk
kegiatan bercerita.
E. Pembelajaran Keterampilan Berbicara Menggunakan Media Pop Up