68 Gambar 5. Diagram Kecenderungan Skor Metode Pembelajaran
Berdasarkan Tabel 8 dan Gambar 5, dapat diketahui bahwa dari sampel 83 siswa kelas XII SMK 1 Sedayu Bantul terdapat sebanyak 22 siswa
26,51 menyatakan metode pembelajaran guru mempengaruhi kompetensi siswa dalam kategori tinggi, 38 siswa 45,78 menyatakan metode
pembelajaran guru mempengaruhi kompetensi siswa dalam kategori cukup, 22 siswa 26,51 menyatakan metode pembelajaran guru mempengaruhi
kompetensi siswa dalam kategori kurang dan 1 siswa 1,20 menyatakan metode pembelajaran guru mempengaruhi kompetensi siswa dalam kategori
rendah. Berdasarkan ketentuan di atas dapat disimpulkan sebagian siswa 45,78 menyatakan metode pembelajaran guru mempengaruhi kompetensi
siswa dalam kategori sangat cukup.
3. Deskriptif Variabel Administrasi Pendidikan
Hasil perhitungan statistik dari jumlah siswa sebanyak 83 orang yang diperoleh dari angket yang terdiri dari 20 butir pertanyaan dengan skala 1-4
maka rentang skor teoritik adalah 20-80. Diketahui bahwa mean = 60,17, median = 60,00, modus = 60,00, standar deviasi = 10,33, skor minimum = 36,
dan skor maximum = 78. Lebih rinci hasil perhitungan statistik deskriptif untuk
69 variabel administrasi pendidikan dapat melihat lampiran 14. Dengan nilai rata-
rata dan nilai standar deviasi, maka selanjutnya adalah mengelompokan skor tiap subjek ke dalam empat kategori yaitu tinggi, cukup, kurang, dan rendah.
Kategori kecenderungan administrasi pendidikan dapat melihat tabel 9 berikut.
Tabel 9. Distribusi Kecenderungan Administrasi Pendidikan No
Interval Frekuensi
Presentase Kategori
1 X ≥ 65
32 38,55
Tinggi 2
65 X ≥ 50 38
45,78 Cukup
3 50 X ≥ 35
13 15,66
Kurang 4
X 35 0,00
Rendah Total
83 100
Kecenderungan variabel administrasi pendidikan dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut:
Gambar 6. Diagram Kencenderungan Skor Administrasi Pendidikan Berdasarkan Tabel 9 dan Gambar 6, dapat diketahui bahwa dari
sampel 83 siswa kelas XII SMK 1 Sedayu Bantul terdapat sebanyak 32 siswa 38,55 menyatakan administrasi pendidikan mempengaruhi kompetensi
siswa dalam kategori tinggi, 38 siswa 45,78 menyatakan administrasi
70 pendidikan mempengaruhi kompetensi siswa dalam kategori cukup, 13 siswa
15,66 menyatakan administrasi pendidikan mempengaruhi kompetensi siswa dalam kategori kurang dan tidak ada siswa 0 menyatakan
administrasi pendidikan mempengaruhi kompetensi siswa dalam kategori rendah. Berdasarkan ketentuan di atas dapat disimpulkan sebagian siswa
45,78 menyatakan administrasi pendidikan mempengaruhi kompetensi siswa dalam kategori cukup.
4. Deskriptif Variabel Kompetensi Sisw a
Kompetensi siswa dalam penelitian ini diperoleh dari hasil dokumentasi nilai raport siswa kelas XII SMK 1 Sedayu Bantul tahun ajaran
20122013. Diketahui bahwa mean = 78,98, median = 79,25, modus = 79,25, standar deviasi = 1,75, skor minimum = 73,04, dan skor maximum = 82.
Penentuan kecenderungan skor variabel kompetensi siswa seluruh mata pelajaran produktif diperoleh berdasarkan pedoman penilaian di SMK 1
Sedayu Bantul. Pedoman ini digunakan pada semua mata pelajaran. Pengkategorian kecenderungan skor pada mata pelajaran produktif adalah
sebagai berikut: Kompeten
= X ≥ 75 Belum Kompeten
= X 75 Berdasarkan acuan pengkategorian nilai di atas, skor variabel
kompetensi siswa mata pelajaran produktif dapat dikategorikan ke dalam 2 kelas.
71 Tabel 10. Kecenderungan Skor Kompetensi Siswa
No. Standar Nilai
Frekuensi Persentase
Kualifikasi 1
X ≥ 75 81
97,59 Kompeten
2 X 75
2 2,41
Belum Kompeten
Total 83
100 Kecenderungan variabel kompetensi siswa secara keseluruhan dapat
digambarkan sebagai berikut.
Gambar 7. Diagram Kecenderungan Skor Kompetensi Siswa Berdasarkan gambar 7 dapat diketahui bahwa dari sampel 83 siswa kelas
XII SMK 1 Sedayu Bantul terdapat sebanyak 81 siswa 97,59 yang memiliki nilai kualifikasi kompeten, dan sebanyak 2 siswa 2,41 yang memiliki nilai
kualifikasi belum kompeten. Berdasarkan ketentuan di atas dapat disimpulkan sebagian 97,59 siswa yang memiliki nilai dengan kualifikasi kompeten.
B. Pengujian Persyaratan Analisis