60
H. Uji Instrumen 1. Validitas Instrumen
Uji validitas penelitian ini menggunakan beberapa langkah sebagai berikut:
a. Membuat instrumen penelitian berdasarkan aspek-aspek yang diukur berdasarkan teori yang relevan, kemudian dibuat kisi-kisi, dan butir-butir
item. Butir-butir instrumen penelitian ini berupa sejumlah pernyataan untuk mengungkapkan data-data pada masing-masing variabel penelitian.
b. Instrumen penelitian yang telah dibuat beserta kisi-kisinya dikonsultasikan kepada dosen expert judgement. Expert judgement, dilakukan kepada
tiga orang dosen, dengan kualifikasi dosen tersebut dianggap sebagai dosen ahli.
c. Instrumen dan kisi-kisinya kemudian didiskusikan dengan teman sejawat, untuk mengetahui asas keterbacaan instrumen.
d. Instrumen yang sudah disetujui oleh tiga dosen kemudian dilakukan uji validitas butir.
e. Penyebaran instrumen sebagai uji validitas butir, menghasilkan instrumen variabel program training terdapat 5 butir yang gugur, variabel metode
pembelajaran terdapat 1 butir yang gugur dan instrumen variabel administrasi pendidikan valid semua.
2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas instrumen penelitian ini dihitung dengan rumus Alpha Cronbach karena instrumen yang digunakan berupa angket yang skornya bukan
1 dan 0. Reliabilitas instrumen dari penelitian ini dihitung dengan rumus Alpha
61
Cronbach dengan syarat minimum untuk dianggap reliabel adalah ≥ 0,7 Linn; 1988: 106.
I. Metode Analisis Data
1. Uji Persyaratan Analisis
Uji persyaratan analisis dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal, hubungan antar variabelnya linier, dari pengumpulan data
secara random. a. Analisis Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji Chi-Square.
Persyaratan uji normalitas adalah apabila nilai signifikansi pada X
hit
0,05 lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan data berdistribusi normal sedangkan
apabila nilai signifikansi pada X
hit
0,05 lebih kecil dari 0,05 data berdistribusi tidak normal.
b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari satu variabel ke variabel yang lain. c. Analisis Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara masing-masing variabel bebas. Uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent. Variabel-variabel bebas saling berkolerasi atau tidak, dapat dilihat
dari TOL Tolerance dan VIF Variance Inflantion Factor, jika α = 0.05 maka batas VIF = 10. Jika VIF 10 dan TOL 0.10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
62
2. Analisis Deskriptif
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik. Langkah-
langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis ini yaitu membuat Tabel distribusi jawaban variabel X dan Y, menentukan skor jawaban responden
dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan, menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden, memasukkan skor tersebut ke dalam rumus,
hasil perhitungan yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan Tabel kategori. a. Kecenderungan Skor
Kecenderungan tiap-tiap variabel diidentifikasi menggunakan rerata ideal Mi dan simpangan baku ideal SDi tiap-tiap variabel. Kecendrungan skor dibagi
menjadi empat kriteria yaitu tinggi, cukup, kurang, rendah. Pengkategorian tersebut mengacu pada buku Pengantar Statistik Pendidikan Anas Sudijono,
2011:170 sehingga diperoleh perhitungan berikut ini. 4 skala = 6 Sdi
1 skala = 64 SDi = 1,5 Sdi Perhitungan tersebut menjadi acuan dalam pembagian kurva kategori
data. Kurva kategori data lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3 dibawah ini.
Gambar 3 Kurva Kategori Data
63
Kurva Kategori Data kecenderungan variabel diperoleh rumus sebagai berikut ini.
Tabel 6. Distribusi Kategori Data No
Interval Kategori
1 X ≥Mi+1,5.Sdi
Tinggi 2
Mi +1,5.Sdi X ≥ Mi Cukup
3 Mi X ≥ Mi-1,5.Sdi
Kurang 4
X Mi-1,5.Sdi Rendah
Keterangan: Mi
= Rerata mean ideal SDi
= Standar Deviasi Ideal Mi
= 12 Skor ideal tertinggi + skor ideal terendah SDi
= 16 Skor ideal tertinggi – skor ideal terendah b. Histogram
Histogram atau grafik batang dibuat untuk menyajikan data hasil penelitian. Histogram ini dibuat berdasarkan data frekuensi yang telah
ditampilkan dalam tabel distribusi normal.
3. Pengujian Hipotesis