81 siswa. Hal ini disebabkan karena kurangnya waktu, sarana dan perhatian guru
terhadap permasalahan dan kebutuhan siswa. Pihak sekolah menganggap bahwa pembelajaran yang dilakukan sekaligus sebagai pelatihan bagi para
siswa, karena pembelajaran produktif yang diajarkan sudah termasuk pelajaran praktik untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan sikap
kerja siswa. Kenyataannya pembelajaran reguler di sekolah tidak mencukupi untuk menjawab permasalahan siswa.
Usaha yang dapat dilakukan agar terdapat pengaruh yang signifikan antara program training terhadap kompetensi mata pelajaran produktif siswa,
yaitu dengan: 1 Perlu diadakan program training pelatihan khusus sesuai bidang keahlian siswa. 2 Pelaksanaan pelatihan oleh guru trainer harus
mengidentifikasi kebutuhan
siswa berdasarkan
permasalahan dan
pengalaman siswa, 3 Materi pelatihan harus mempunyai relevansi dengan kebutuhan siswa untuk meningkatkan kompetensi siswa. 4 Pelatihan harus
mampu memberikan manfaat bagi siswa, maka pelatihan yang dilakukan harus bersumber dan melibatkan siswa secara langsung.
5. Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Kompetensi Siswa
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan uji regresi sederhana dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode pembelajaran
terhadap kompetensi mata pelajaran Produktif kelas XII TITL di SMK 1 Sedayu Bantul. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai konstanta variabel
a = 17,89 dan nilai koefisien regresi b = 0,00 yang bernilai positif. Taraf signifikansi kurang dari 0,05 atau nilai t
hitung
t
tabel
juga menunjukan bahwa variabel metode pembelajaran memiliki pengaruh terhadap kompetensi siswa.
82 Metode pembelajaran memiliki pengaruh terhadap kompetensi siswa,
karena sesuai dengan 1 kajian pustaka yang digunakan dalam penelitian ini yang menyebutkan bahwa metode pembelajaran penting peranannya dalam
meningkatkan kompetensi siswa, 2 kisi-kisi instrumen yang digunakan untuk pengambilan data telah divalidasi dan diujicobakan yang hasilnya menunjukan
bahwa instrumen tersebut layak untuk digunakan sebagai instrumen pengambilan data.
Hasil analisis data yang telah diperoleh dapat diuraikan bahwa terdapat pengaruh antara metode pembelajaran terhadap kompetensi siswa.
Pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi yang diperoleh yaitu 0,425 atau sebesar 42,5. Metode pembelajaran yang digunakan guru
dalam menyampaikan materi hanya mampu memberi pengaruh di bawah 50 dan masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan karena metode pembelajaran
guru kurang inovatif dan kreatif dalam menciptakan metode yang mampu menarik perhatian siswa terhadap materi ajar. Siswa merasa jenuh dan bosan
dengan metode pembelajaran guru yang monoton dan terkadang guru tidak mampu memanfaatkan fasilitas yang sebagai alat bantu mengajar dan lebih
cendrung bersifat konvensional, sehingga metode ajar tidak relevan dengan karakteristik materi pelajaran.
Usaha yang dapat dilakukan agar terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran terhadap kompetensi mata pelajaran produktif
siswa, yaitu dengan: 1 Guru harus inovatif dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran. 2 Guru harus memperhatikan karakteristik siswa dan
karakteristik materi pelajaran sebagai dasar pemilihan metode. 3 Metode pembelajaran harus mampu mempermudah siswa memahami materi ajar. 4
83 Metode pembelajaran guru harus memperhatikan pengalaman siswa sebagai
kegiatan awal pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi siswa. 5 Memperhatikan kemampuan awal siswa untuk ditindak lanjuti sebagai
pertimbangan kegiatan belajar.
6. Pengaruh Administrasi Pendidikan Terhadap Kompetensi Siswa