78 kemudian sebesar 25,61 siswa menganggap metode pembelajaran
mempunyai pengaruh tinggi terhadap kompetensi siswa. Merujuk dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa secara umum metode pembelajaran guru
cukup berpengaruh terhadap hasil kompetensi siswa.
Gambar 9. Diagram Pie Metode Pembelajaran Metode pembelajaran guru dalam menyampaikan materi kepada
siswa mempengaruhi tingkat pemahaman siswa. Semakin baik dan semakin sesuai metode pembelajaran guru dengan jenis materi yang disampaikan
semakin mudah siswa memahami materi ajar tersebut. Maka metode pembelajaran guru direncanakan dan dibuat berdasarkan karakteristik siswa
dan dengan memperhatikan permasalahan dan kemampuan dasar siswa.
3. Administrasi Pendidikan X
3
Berdasarkan data yang dikumpulkan melalui angket dapat diketahui hasil penelitian yang menggunakan analisis deskriptif bahwa sebagian besar
siswa 45,78 menganggap cukup berpengaruhnya administrasi pendidikan bagi kompetensi siswa kelas XII TITL SMK 1 Sedayu Bantul. Penyebaran
kategori data variabel administrasi pendidikan. Tidak ada siswa menganggap rendahnya peran administrasi pendidikan terhadap kompetensi siswa yaitu
79 sebesar 0, dan sebanyak 15,66 siswa menganggap administrasi
pendidikan berperan kurang terhadap kompetensi siswa. Kemudian sebesar 38,55 siswa menganggap tingginya pengaruh administrasi pendidikan
terhadap kompetensi siswa. Merujuk dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa secara umum administrasi pendidikan berperan cukup terhadap hasil
kompetensi siswa pada mata pelajaran produktif Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik.
Gambar 10. Diagram Pie Administrasi Pendidikan Hasil analisis data dapat diuraikan bahwa penerapan administrasi
pendidikan harus sesuai dengan kebutuhan siswa, baik dari bidang kependidikan, bidang personil dan bidang alat dan keuangan. Bidang
kependidikan atau bidang edukatif menyangkut kurikulum, metode mengajar dan evaluasi serta bimbingan belajar yang diberikan kepada siswa. Bidang
personil mencakup unsur manusia yang belajar, yang mengajar dan yang membantu kegiatan-kegiatan belajar. Bidang alat dan keuangan mencakup
alat-alat pembantu yang memungkinkan dan memperlancar kegiatan-kegiatan belajar, seperti alat pelajaran, buku, alat perlengkapan, gedung, ruang belajar.
Selain itu, faktor lain yang digunakan untuk mempertinggi efektifitas proses
80 belajar-mengajar, seperti: ekstrakurikuler. Semua penyelenggaraan bidang
administrasi pendidikan tersebut harus berdasarkan kebutuhan siswa.
4. Pengaruh Program Training Terhadap Kompetensi Siswa
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan uji regresi sederhana dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Program Training
terhadap hasil kompetensi pada mata pelajaran Produktif kelas XII TITL di SMK 1 Sedayu Bantul. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai konstanta
variabel a = 18,39 dan nilai koefisien regresi b = 0,00 yang bernilai positif. Taraf signifikansi kurang dari 0,05 atau nilai t
hitung
t
tabel
juga menunjukan bahwa variabel program training memiliki pengaruh terhadap kompetensi
siswa. Program Training memiliki pengaruh terhadap kompetensi siswa,
karena sesuai dengan 1 kajian pustaka yang digunakan dalam penelitian ini yang menyebutkan bahwa program training penting peranannya dalam
meningkatkan kompetensi siswa, 2 kisi-kisi instrumen yang digunakan untuk pengambilan data telah divalidasi dan diujicobakan yang hasilnya menunjukan
bahwa instrumen tersebut layak untuk digunakan sebagai instrumen pengambilan data.
Hasil analisis data yang telah diperoleh dapat diuraikan bahwa terdapat pengaruh antara program training terhadap kompetensi siswa.
Pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi yang diperoleh yaitu 0,43 atau sebesar 43. Pengaruh program training terhadap kompetensi
siswa dibawah 50 dan masih tergolong rendah, disebabkan karena pengadaan training bagi siswa di sekolah sangat jarang dilakukan. Khususnya
training tentang pendidikan kejuruan yang sesuai dengan bidang keahlian
81 siswa. Hal ini disebabkan karena kurangnya waktu, sarana dan perhatian guru
terhadap permasalahan dan kebutuhan siswa. Pihak sekolah menganggap bahwa pembelajaran yang dilakukan sekaligus sebagai pelatihan bagi para
siswa, karena pembelajaran produktif yang diajarkan sudah termasuk pelajaran praktik untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan sikap
kerja siswa. Kenyataannya pembelajaran reguler di sekolah tidak mencukupi untuk menjawab permasalahan siswa.
Usaha yang dapat dilakukan agar terdapat pengaruh yang signifikan antara program training terhadap kompetensi mata pelajaran produktif siswa,
yaitu dengan: 1 Perlu diadakan program training pelatihan khusus sesuai bidang keahlian siswa. 2 Pelaksanaan pelatihan oleh guru trainer harus
mengidentifikasi kebutuhan
siswa berdasarkan
permasalahan dan
pengalaman siswa, 3 Materi pelatihan harus mempunyai relevansi dengan kebutuhan siswa untuk meningkatkan kompetensi siswa. 4 Pelatihan harus
mampu memberikan manfaat bagi siswa, maka pelatihan yang dilakukan harus bersumber dan melibatkan siswa secara langsung.
5. Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Kompetensi Siswa