28
keterampilan. Tema pelatihan dijadikan sebagai bekal dalam kegiatan belajar guna penopang melakukan suatu usaha tertentu, sehingga kebutuhan peserta
pelatihan terpenuhi. Pelaksanaan pelatihan juga harus mampu memanfaatkan dan mempertimbangkan ketersediaan peralatan yang ada. 2. Prinsip
pelaksanaan. Trainer ataupun pelatih tidak mendominasi proses pelatihan, sebaiknya kegiatan pelatihan memusatkan dan menitik beratkan kegiatan
kepada peserta pelatihan dalam hal ini siswa. 3. Prinsip evaluasi. Pelatihan yang dilakukan oleh sekolah harus memberikan kesempatan siswa untuk
belajar melakukan evaluasi diri. Kegiatan pelatihan harus mengadakan evaluasi sejauh mana keberhasilan pengadaan pelatihan yang dilakukan
Wentling: 1992: 287.
f. Program Training di SMK 1 Sedayu
Program training umumnya merupakan bagian dari pelaksanaan kegiatan pendidikan. Kegiatan pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan siswa sebagai sasaran kegiatan pelatihan tersebut. Kegiatan pelatihan umumnya sebagaimana yang diadakan di
sekolah-sekolah khususnya Sekolah Menengah Kejuruan tidak terlalu membedakan antara kegiatan pelatihan yang bersifat khusus dengan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan di sekolah. SMK 1 Sedayu contohnya. Kegiatan pelatihan yang diperuntukkan bagi siswa sudah digolongkan dan dimasukkan
sebagai proses pembelajaran di sekolah. Program pelatihan ini dijadikan satu dengan proses pembelajaran di sekolah, baik di kelas mapun di lab bengkel.
Arti kata lain, kegiatan pelatihan merupakan kegiatan tersirat yang diselipkan saat proses pembelajaran berlangsung. SMK 1 Sedayu membagi kegiatan
pelatihan menjadi 2, yaitu pelatihan yang bersifat umum, yang diperuntukkan
29
bagi semua siswa dari berbagai macam program keahlian dan pelatihan khusus yaitu pelatihan sesuai program keahlian masing-masing.
1 Pelatihan Umum Pelatihan umum di SMK 1 Sedayu merupakan kegiatan pelatihan
yang dilakukan untuk semua siswa dari berbagai program keahlian yang dilakukan secara bersamaan untuk semua siswa. Pelatihan umum tidak
membeda-bedakan masing-masing siswa sesuai program keahliannya. Pelatihan umum di SMK 1 Sedayu berupa:
a Pelatihan kepengurusan OSIS Pelatihan kepengurusan OSIS dimaksudkan untuk melatih siswa bekerja
sama dan menumbuhkan rasa kepemimpinan bagi diri setiap siswa. b Achievment Motivation Training AMT
Kegiatan peatihan berupa Achievment Motivation Training AMT untuk menumbuhkan motivasi bagi setiap siswa dalam meningkatkan keinginan
belajar, mempersiapkan diri sebagai bekal menjawab tantangan dunia kerja kelak.
c Pengabdian Masyarakat Kegiatan pelatihan pengabdian masyarakat bertujuan sebagai bentuk
pengabdian pihak sekolah kepada masyarakat sekitar. Pelatihan ini ditujukan kepada warga masyarakat sekitar sekolah yang tidak bekerja,
tidak mampu sekolah untuk mendapat pendidikan dan pembelajaran mengenai program keahlian tertentu, yang langsung diajarkan oleh siswa
SMK 1 Sedayu sebagai bentuk pengabdian mereka kepada masyarakat. Hal ini juga bertujuan untuk melatih kepedulian siswa dan mengasah
kepekaan siswa tentang kondisi masyarakat di sekitarnya sehingga sadar
30
posisi mereka menjadi bagian dari warga masyarakat agar dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.
2 Pelatihan Khusus Pelatihan khusus yaitu pelatihan yang dilakukan sesuai program
keahlian masing-masing. Pelatihan khusus tidak terlalu ditekankan karena untuk peningkatan keahlian siswa sesuai program keahliannya sudah
dilakukan saat proses pembelajaran. Mengingat sistem pembelajaran yang dilakukan sudah berupa sistem pendidikan kejuruan. Proses pembelajaran
yang dimaksud yang sekaligus menjadi pelatihan siswa tersebut sesuai dengan kompetensi kejuruan masing-masing siswa, seperti: preparasi
peralatan listrik, instalasi listrik dan beberapa tambahan lainnya seperti pembekalan sistem kerja industri. Pembelajaran dapat juga dikatakan sebagai
pelatihan alam arti yang tersirat karena pembelajaran yang dilakukan terdiri dari pembelajaran di kelas, laboratorium, bengkel dan di industri. Saat
pembelajarannnya pun menggunakan modul untuk menggambarkan dan simulasi dari lingkungan di industri.
5. Tinjauan Tentang Metode Pembelajaran