73 Berdasarkan hasil pengujian seperti yang terlihat dapat dinyatakan
bahwa variabel bebas pada penelitian ini tidak terjadi problem
multikolinearitas dengan nilai VIF semua variabel kurang dari 10 dan tolerance semua variabel lebih dari 0,10.
3.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui homogen atau tidak variabel sampel penelitian. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola grafik regresi dengan bantuan software statistic SPSS Versi 19. Hasil pengujian semua variabel penelitian didapatkan
bahwa titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah 0 sumbu Y sehingga
dapat dikatakan
bahwa tidak
terjadi heteroskedisitas.
Hasil uji
heteroskedastisitas semua variabel dapat melihat lampiran 16.
C. Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara atas
permasalahan yang ada, sehingga perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui kebenarannya secara empiris. Analisis statistik untuk pengujian
hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdapat dua jenis, yaitu regresi linear sederhana dan regresi berganda. Perhitungan regresi linear sederhana
menggunakan perbandingan nilai t, sedangkan perhitungan regresi linear berganda menggunakan perbandingan nilai F.
1. Pengujian Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama menyatakan bahwa “terdapat pengaruh antara program training terhadap kompetensi siswa mata pelajaran produktif program
keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK 1 Sedayu Bantul”. Pengujian hipotesis pertama menghasilkan t
hitung
=4,289t
tabel
=1,99 dengan signifikansi
74 0,000 lebih kecil daripada 0,05. Hipotesis pertama dapat diterima. Hasil
perhitungan lebih rinci dapat melihat Lampiran 17. Hal ini berarti bahwa program training memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kompetensi siswa pada mata pelajaran produktif program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK 1 Sedayu Bantul. Besarnya
pengaruh program training terhadap kompetensi mata pelajaran produktif program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK 1 Sedayu Bantul
berdasarkan koefisien determinasi yang diperoleh yaitu 0,430 atau sebesar 43.
2. Pengujian Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua menyatakan bahwa “terdapat pengaruh antara metode pembelajaran terhadap kompetensi siswa mata pelajaran produktif
program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK 1 Sedayu Bantul”. Pengujian hipotesis kedua menghasilkan nilai t
hitung
=4,231t
tabel
=1,99 dengan signifikansi 0,000 lebih kecil daripada 0,05. Hipotesis kedua diterima. Hasil
perhitungan lebih rinci dapat melihat Lampiran 17. Hal ini berarti bahwa metode pembelajaran memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kompetensi siswa pada mata pelajaran produktif program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK 1 Sedayu Bantul. Besarnya
pengaruh metode pembelajaran terhadap kompetensi siswa pada mata pelajaran produktif program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK 1
Sedayu Bantul berdasarkan koefisien determinasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,425 atau 42,5.
75
3. Pengujian Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa “terdapat pengaruh antara administrasi pendidikan terhadap kompetensi siswa mata pelajaran produktif
program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK 1 Sedayu Bantul”. Pengujian hipotesis ketiga menghasilkan nilai t
hitung
=4,787t
tabel
=1,99 dengan signifikansi 0,000 lebih kecil daripada 0,05. Hipotesis ketiga diterima. Hasil
perhitungan lebih rinci dapat melihat Lampiran 17. Hal ini berarti bahwa administrasi pendidikan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kompetensi siswa pada mata pelajaran produktif program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK 1 Sedayu Bantul. Besarnya
pengaruh administrasi pendidikan terhadap kompetensi siswa pada mata pelajaran produktif program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK 1
Sedayu Bantul berdasrkan besarnya koefisien detreminasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,47 atau 47.
4. Pengujian Hipotesis Keempat