menggunakan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
mengalami peningkatan yang signifikan. Pembelajaran membaca bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri
1 Ngaglik dengan menggunakan metode konvensional masih dirasa kurang untuk meningkatkan prestasi membaca bahasa Jerman. Penerapan metode konvensional
hasilnya kurang baik dibandingkan dengan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
. Pembelajaran
menggunakan metode
konvensional masih berpusat pada pendidik, sedangkan peserta didik sebagai objek dalam pembelajaran cenderung pasif. Pendidik menerapkan metode
konvensional dalam pembelajaran membaca, yaitu dengan menjelaskan materi secara sekilas dan mengartikan teks yang diberikan. Peserta didik biasanya hanya
mendengarkan dan mencatat saja. Hal ini membuat peserta didik merasa bosan sehingga mereka terkadang tidak memperhatikan materi yang diajarkan oleh
pendidik. Kegiatan tersebut sangat berlawanan dengan pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games- Tournament TGT.
Untuk meningkatkan prestasi belajar membaca bahasa Jerman, pendidik harus memilih metode pembelajaran yang baik dan tepat dalam proses belajar
mengajar. Salah satu metode yang tepat untuk meningkatkan prestasi belajar membaca bahasa Jerman adalah metode
cooperative learning
tipe
Teams Games- Tournament TGT.
Metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-
Tournament TGT
menuntut peserta didik untuk mempelajari hal yang baru serta belajar untuk bekerja dalam tim secara mandiri dan bertanggung jawab. Bahan
pelajaran dipilih berdasarkan tema tertentu kemudian disusun dalam bentuk tugas- tugas yang disebarkan dalam beberapa meja turnamen. Setelah peserta didik
menjawab soal yang berada di meja turnamen tersebut, maka peserta didik dipersilahkan untuk melihat dan membaca kunci jawaban yang telah disediakan
untuk mengoreksi jawaban tersebut benar atau salah. Tugas-tugas tersebut dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk
menyelesaikannya. Dalam
proses pembelajaran
membacaa bahasa
Jerman dengan
menggunakan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-
Tournament TGT,
peserta didik mengalami perubahan pola belajar. Peserta didik lebih aktif dan semangat karena didukung oleh suasana kompetisi untuk
meningkatkan prestasi belajar mereka. Pusat pembelajaran berada pada peserta didik, sedangkan pendidik hanya bertindak sebagai fasilitator, sehingga peserta
didik lebih dituntut untuk belajar secara mandiri. Pembelajaran menggunakan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
sangat menarik dan tidak monoton, karena peserta didik diberikan tantangan untuk
melaksanakan turnamen akademik. Pola belajar inilah yang mampu menarik minat dan motivasi peserta didik untuk belajar bahasa Jerman khususnya
pembelajaran membaca menjadi meningkat. Demikian dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan membaca bahasa Jerman antara
yang diajar menggunakan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games- Tournament TGT
dan yang diajar menggunakan metode konvensional.
2. Penggunaan Metode
Cooperative Learning
Tipe
Teams Games Tournament TGT
dalam Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Jerman
Lebih Efektif Dibandingkan dengan Metode Konvensional
hipotesis alternatif H
a
diterima, artinya penggunaan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
dalam pembelajaran membaca bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik lebih efektif
daripada penggunaan metode konvensional. Metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
merupakan sebuah bentuk belajar terbuka berdasarkan prinsip belajar mandiri atau
autonomes Lernen
yang dikembangkan menjadi belajar bersifat permainan, belajar menemukan serta bertindak sendiri. Metode pembelajaran ini menyajikan
beberapa meja turnamen yang setiap meja turnamen ditentukan sesuai dengan prestasi peserta didik, dalam meja turnamen tersebut terdapat latihan-latihan untuk
dikerjakan oleh peserta didik. Dengan kompetisi antar peserta didik yang sesuai dengan tingkat prestasi belajar peserta didik tersebut, maka persaingan akan
semakin ketat. Setiap kegiatan yang dilakukan menimbulkan motivasi untuk memenangkan turnamen tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
adalah suatu metode yang menuntut peserta didik untuk lebih mandiri dalam kegiatan belajar.
Metode ini dapat diterapkan dengan beberapa langkah-langkah sebagai berikut. 1 Membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang peserta didik, 2
Peserta didik bekerjasama membahas materi yang diberikan dengan kelompoknya, 2 Pendidik meminta peserta didik menempati meja turnamen yang telah
ditentukan, 3 Salah satu peserta didik mengambil nomor, dan membacakan soal
sesuai nomor yang diambil dengan keras, 4 Peserta didik yang mengambil nomor tersebut menjawab pertanyaan sesuai nomor yang diambilnya, 5 Peserta
didik yang berada disampingnya berhak menantang jika jawaban yang dimilikinya berbeda, 7 Setelah selesai melakukan turnamen peserta didik menghitung skor
hasil turnamen akademik, dan pada minggu ke 6 turnamen tersebut semua skor setiap kelompok diakumulasikan, dengan tim kelompok dengan skor tertinggi
yang akan memenangkan turnamen. Peserta didik memberikan respon yang positif selama pembelajaran
menggunakan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-
Tournament TGT.
Hal tersebut dapat terlihat dari peserta didik dalam mengerjakan latihan-latihan di setiap meja turnamen. Peserta didik bekerja dengan
aktif, mandiri, bertanggung jawab dan jujur selama proses pembelajaran melalui meja turnamen yang telah disediakan. Pola belajar tersebut menumbuhkan minat
belajar peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jerman khususnya membaca bahasa Jerman. Tumbuhnya minat belajar tersebut membuat prestasi belajar
membaca bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik menjadi meningkat.
Berdasarkan uraian di atas dan bukti analisis data, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games- Tournament TGT
pada pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik lebih efektif daripada penggunaan
metode konvensional. Hal ini dapat dilihat dari bobot keefektifan sebesar 8,2, sedangkan sisanya 91,8 dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Faktor-faktor tersebut seperti motivasi belajar peserta didik, kualitas pendidik sebagai fasilitator dan motivator, lingkungan sekolah, lingkungan
keluarga, sarana, prasarana serta fasilitas sekolah yang tersedia.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tidak terlepas dari beberapa keterbatasan. Keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Peneliti adalah seorang peneliti pemula, sehingga baik dari segi pengalaman,
teori maupaun praktik di lapangan masih belum maksimal dan sangat terbatas.
2. Terbatasnya waktu penelitian, sehingga memungkinkan data yang diperoleh
dalam penelitian ini masih kurang sempurna dan kurang mendalam. 3.
Sampel yang digunakan dalam penelitian terlalu sedikit jadi memungkinkan data yang diperoleh kurang sempurna.
4. Instrumen penelitian disusun oleh peneliti sendiri, sehingga tidak menutup
kemungkinan masih terdapat kesalahan dalam penyusunannya. 5.
Karena waktu pelaksanaan
pre-test
dan
post-test
di kelas eksperimen dan di kelas kontrol berbeda, maka ada kemungkinan hasil
pre-
dan
post-test
tersebut bias. 6.
Terjadi kegaduhan di dalam kelas pada saat pelaksanaan
games
akademik.
93
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar yang signifikan
keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik Sleman antara yang diajar menggunakan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
dan yang diajar menggunakan teknik konvensional. Hal ini dibuktikan dari nilai t
hitung
pada
post-test
keterampilan membaca bahasa Jerman lebih besar daripada t
tabel
4,5422,009 pada taraf signifikansi
= 0,05, yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar keterampilan membaca bahasa Jerman yang diajar menggunakan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
dan yang diajar menggunakan teknik konvensional.
Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan yang telah dilakukan juga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik Sleman
lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan metode konvensional. Hal ini terbukti dari hasil
mean pretest
di kelas yang diajar dengan menggunakan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
sebesar 25,821 dan di kelas yang diajar dengan menggunakan metode konvensional sebesar 25,900,
sedangkan pada saat
postest mean
di kelas yang diajar menggunakan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
sebesar 33,071 dan di kelas yang diajar dengan menggunakan metode konvensional sebesar 30,933,
sehingga diperoleh
gain skor
1,030 dengan bobot keefektifan 8,2.
B. Implikasi
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa penggunaan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
dapat meningkatkan pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik. Metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
lebih efektif digunakan dalam pembelajaran keterampilan memebaca bahasa Jerman
dibandingkan dengan penggunaan metode konvensional. Hal tersebut terbukti dari hasil prestasi belajar peserta didik di kelas yang diajar dengan menggunakan
metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
dan kelas yang diajar dengan menggunakan metode konvensional. Peserta didik di kelas
yang diajar dengan menggunakan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
terbukti hasil prestasi belajarnya lebih tinggi dari pada kelas yang diajar menggunakan metode konvensional.
Penggunaan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-
Tournament TGT
memberikan dampak yang positif pada proses pmbeajaran keterampilan membaca bahasa Jerman. Dengan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
peserta didik lebih mudah memahami suatu