menjawab pertanyaan dan
informasi tertentuselekti
f dari teks.
Jumlah Soal 45
Keterangan: Nomor butir soal yang dicetak tebal 5, 9, 12, 14, 20, 28, 30, 37
merupakan butir soal yang gugur.
H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen ini diujicobakan pada peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Uji coba instrumen dimaksudkan untuk
mendapatkan instrumen yang valid dan ajeg. Menurut Arikunto 2010: 211 instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan
reliable
. 1.
Uji Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi sedangkan instrumen yang kurang valid berarti memilili validitas
rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang validitas yang dimaksud Arikunto, 2010: 211-212. Untuk menentukan valid atau tidaknya item soal diperlukan uji coba
dengan uji coba instrumen. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung
validitas butir soal adalah rumus korelasi
product moment
menurut Arikunto 2010: 213 adalah sebagai berikut.
Keterangan: r
xy
: koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N
: banyaknya subjek pemilik nilai X
: variabel 1 Y
: variabel 2 Suatu butir soal dikatakan valid, apabila koefisien korelasi
xy
yang diperoleh lebih besar atau sama dengan
tabel
pada taraf signifikansi α = 0,05
dengan N jumlah peserta didik yang diuji coba, sebaliknya jika koefisien korelasi
xy
yang diperoleh lebih kecil dari
tabel
maka dapat diartikan bahwa butir soal tersebut tidak valid atau gugur. Interpretasi mengenai koefisien korelasi
adalah 0,8-1,0 sangat tinggi, 0,6-0,8 tinggi, 0,4-0,6 cukup, 0,2-0,4 rendah, dan 0,0-0,2 sangat rendah.
Instrumen yang berupa tes harus memenuhi. a.
Validitas Isi
content
Menurut Arikunto 2003: 67 sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi
pelajaran yang diberikan. Dalam penelitian ini untuk menguji validitas isi adalah dengan pendekatan rasional, yaitu membandingkan antara isi tes sebagai kisi-kisi
instrumen penelitian dengan silabus mata pelajaran bahasa Jerman yang mengacu pada kurikulum SMA. Selain itu, dapat dilakukan dengan mengkonsultasikan
kepada pendidik bahasa Jerman sebagai
expert judgment
yang memberikan pertimbangan atas isi tes tersebut.
b. Validitas Konstruk
Arikunto 2003: 67-68 menyebutkan bahwa sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruk apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur
setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam tujuan instruksional khusus. Validitas konstruk dapat diketahui dengan cara merinci dan memasangkan setiap
butir soal dengan setiap aspek dalam TIK. c.
Analisis Butir Soal Analisis butir soal dilakukan untuk mengetahui tinggi rendahnya validitas
setiap butir soal. Butir soal dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total, atau butir soal tersebut mempunyai kesejajaran dengan
skor total. Dalam penelitian ini analisis butir soal tidak dihitung secara manual, tetapi dihitung dengan bantuan Seri Program SPSS 13. Ujicoba instrumen
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 Maret 2014 dengan responden peserta didik kelas XI IPA 3 dengan jumlah peserta didik 28 orang. Tes yang diberikan
dalam ujicoba instrumen berjumlah 45 soal.
2. Uji Reliabilitas
Setelah diketahui validitas butir soal, kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui reliabilitasnya. Instrumen penelitian tes yang baik apabila tes
tersebut reliabel. Anderson dalam Arikunto, 2003: 87 mengatakan “
a reliable measure in one that provides consistent and stable indication of the characteristic