adalah cara yang dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal. Metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-
Kelemahan dari metode
cooperative learning
tipe
Teams Games- Tournament TGT
menurut Taniredja 2011: 73 diantaranya: 1 sering terjadi dalam kegiatan pembelajaran tidak semua peserta didik ikut serta
menyumbangkan pendapat 2 kekurangan waktu untuk proses pembelajaran, 3 kemungkinan terjadinya kegaduhan jika pendidik tidak dapat mengelola kelas.
Cara mengatasi kelemahan ini adalah 1. Pendidik meberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya dan menjawab
pertanyaan, 2 memilih materi atau teks yang pendek untuk mempersingkat waktu, 3 mengarahkan peserta didik untuk tidak berbicara terlalu keras pada saat
turnamen berlangsung. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dan penelitian yang telah
dilakukan oleh Dewi Sri Wahyuni tentang keefektifan metode kooperatif tipe
Teams Games-Tournament
TGT terhadap peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jerman, dapat dikemukakan bahwa keterampilan berbicara bahasa Jerman
peserta didik yang diajar dengan metode kooperatif tipe
Teams Games- Tournament
TGT berbeda dengan peserta didik yang diajar dengan
menggunakan metode konvensional. Peserta didik yang menerima perlakuan dengan menggunakan metode tersebut keterampilan berbicaranya mengalami
peningkatan yang signifikan. Hal ini terlihat dari perbandingan hasil pretest dan post-test pada kelas eksperimen yang menunjukkan peningkatan prestasi,
sedangkan pada kelas kontrol hanya mengalami sedikit peningkatan.
Dari uraian di atas terlihat bahwa metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
dapat meningkatkan keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik, sehingga secara langsung akan menimbulkan perbedaan
yang signifikan antara peserta didik yang diajar dengan menggunakan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
dan yang diajar dengan metode konvensional, sehingga metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
lebih efektif daripada metode konvensional.
2. Penggunaan metode
Cooperative Learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman lebih efektif dibandingkan dengan metode konvensional
Metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang efektif digunakan dalam proses belajar mengajar bahasa asing di sekolah. Metode ini dinilai sangat
cocok untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dalam membaca bahasa asing, khususnya bahasa Jerman. Selain dapat membantu meningkatkan
keterampilan membaca peserta didik, metode ini juga memiliki kelebihan yaitu dapat meningkatkan kecerdasan emosi peserta didik. Dalam pelaksanaan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
, peserta didik bekerja dalam kelompok dan setiap peserta didik sama
–sama memiliki peranan yang penting, karena setiap peserta didik berpengaruh terhadap proses pencarian dan
penemuan solusi. Itulah mengapa metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
dikatakan dapat mengembangkan kerjasama dan rasa saling menerima antar sesama anggota. Setiap peserta didik dalam pelaksanaan
metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
harus banyak melakukan interaksi satu sama lain. Hal tersebut mengakibatkan semakin
seringnya peserta didik melakukan praktik memahami teks secara mandiri, khususnya memahami bacaan dalam bahasa asing.
Selain itu,
metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-
Tournament TGT
memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan minat dan penguasaan pembelajaran membaca bahasa Jerman bagi peserta didik,
karena dengan menggunakan metode ini peserta didik akan lebih aktif dan lebih bersungguh-sungguh dalam mempelajari materi yang diberikan. Dalam
pembelajaran ketrampilan membaca sangat dibutuhkan pemahaman dan ingatan dari setiap peserta didik, dengan pembelajaran kooperatif tidak hanya
mengandalkan satu perspektif dari satu peserta didik, namun menuntut semua peserta didik untuk berpikir dalam penyelesaian tugasnya, serta akan sangat
efektif dalam meratakan setiap peserta didik untuk mengemukakan pendapat, sehingga tidak ada peserta didik yang pasrah, menggantungkan penyelesaian
masalah dan mendominasi suasana pembelajaran. kelas pasif pun akan menjadi lebih aktif dan efektif jika dibandingkan dengan peserta didik yang diajarkan
dengan metode konvensional. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
dinilai lebih efektif dalam membantu meningkatkan keterampilan membaca bahasa Jerman peserta
didik dibandingkan dengan yang menggunakan meode konvensional.
D. Pengajuan Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
1. Terdapat perbedaan prestasi belajar keterampilan membaca bahasa Jerman
peserta didik kelas XI di SMA Negeri 1 Ngaglik yang diajar dengan menggunakan
metode
Cooperative Learning
tipe
Teams Games-
Tournament TGT
dan peserta didik yang diajar dengan menggunakan metode konvensional.
2. Penggunaan
metode
Cooperative Learning
tipe
Teams Games
Tournament TGT
dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman lebih efektif dibandingkan dengan metode konvensional.
50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Setelah mengetahui dari penjabaran di atas, data pengamatan dapat diukur oleh angka, dan diolah menggunakan analisis statistik, maka metode yang
digunakan untuk penelitian ini adalah
quasi eksperiment
, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan
dalam penelitian dengan menggunakan desain
Pre-test Post-test Control Group.
Arikunto 2010: 125 menggambarkan desain penelitian tersebut dalam model tabel sebagai berikut.
Tabel 3.
Control Group Pre-test Post-test Design
Kelompok
Pre-test
Perlakuan
Post-test
E O
1
X O
2
K O
1
- O
2
Keterangan: E : Kelompok Eksperimen
K : Kelompok Kontrol Pembanding x : Perlakuan pembelajaran membaca bahasa Jerman dengan mengunakan
metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
. O
1
:
Pre-test
tingkat kemampuan membaca bahasa Jerman sebelum adanya perlakuan
O
2:
Post-test
tingkat kemampuan membaca bahasa Jerman setelah adanya perlakuan
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen untuk mengukur keefektifan pengaruh suatu perlakuan yang diuji cobakan. Perlakuan yang
dimaksud adalah penerapan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games- Tournament TGT
dalam pembelajaran keterampilan membaca teks bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA N 1 Ngaglik.
Dalam rancangan penelitian ini, subjek penelitian terdiri dari satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol, yang dipilih melalui teknik
random sampling.
Kelas eksperimen akan diajar dengan metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
, sedangkan kelas kontrol akan diajar dengan teknik konvensional. Kedua kelas ini akan diberikan
pre-test
untuk mengetahui tingkat keterampilan membacanya sudah setara atau belum. Kemudian di kelas
eksperimen, peserta didik akan diberi perlakuan. Setelah perlakuan selesai, kedua kelas akan diberikan
post-test
. Hasil akhir akan memperlihatkan perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
C. Variabel Penelitian
Arikunto 2010: 161 menyatakan bahwa variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Penelitian ini terdiri dari
dua variabel, yaitu variabel bebas X dan variabel terikat Y. Variabel bebasnya adalah metode
cooperative learning
tipe
Teams Games-Tournament TGT
, sedangkan variabel terikatnya adalah keterampilan membaca bahasa Jerman.
Berikut adalah gambaran hubungan antara kedua variabel.