Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
3 meningkatkan efektivitas proses pembelajaran yang meliputi ketersediaan sarana
dan prasarana belajar serta sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat menambah kualitas proses pembelajaran agar tercipta lulusan SMK yang
berkompeten di bidangnya. Metode pembelajaran merupakan salah satu hal penting untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya di SMK. Hal ini menjadi penting karena di SMK siswa dituntut untuk menguasai kompetensi yang
dibutuhkan utuk bisa memenuhi tuntutan dunia kerja. Penerapan metode pembelajaran yang sesuai tentunya bermanfaat untuk membantu siswa dalam
memahami materi pembelajaran sehingga mereka mampu menguasai kompetensi yang ada untuk mempersiapkan lulusan yang berkualitas.
Berbagai macam metode pembelajaran seharusnya menjadikan proses belajar mengajar menjadi lebih kreatif dan bervariatif. Namun faktanya,
penerapan model pembelajaran khususnya di SMK masih belum dapat dilakukan secara efektif. Pada observasi yang dilakukan di SMK Negeri 1 Pleret, guru
cenderung masih menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pembelajaran sehingga tingkat keaktifan dan kreatifitas siswa dalam
pembelajaran menjadi terhambat. Metode ini cenderung menitikberatkan pada peran guru dalam menyampaikan materi. Hal ini tentunya akan membuat proses
belajar mengajar cenderung membosankan dan berjalan satu arah. Guru menjelaskan materi sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat,
sehingga itu fokus guru saat menjelaskan materi membuat siswa memiliki waktu luang untuk melakukan hal-hal di luar kegiatan pembelajaran seperti bermain
handphone, berbicara dengan teman sebangku serta tidur di kelas. Hal ini
4 tentunya sangat disayangkan karena dapat menganggu prestasi akademik siswa.
Selain itu, dalam satu kelas tentunya siswa memiliki tingkat kemampuan, pengetahuan dan motivasi yang berbeda beda. Siswa yang memiliki kemampuan,
pengetahuan, dan motivasi yang baik cenderung lebih cepat menyerap materi yang disampaikan oleh guru sehingga waktu mengajar yang dihabiskan bagi
siswa tersebut hanya membuang waktu. Sedangkan siswa yang tingkat kemampuan, pengetahuan dan motivasinya lemah, membutuhkan waktu lebih
lama untuk memahami materi pembelajaran. Pola pembelajaran yang sama rata seperti pada metode ceramah tentunya tidak efektif diterapkan pada kelas yang
heterogen karena siswa yang tidak memiliki syarat kemampuan untuk mempelajari pelajaran tersebut mungkin akan mengalami kegagalan dan tidak
memperoleh manfaat dari metode tersebut. Penggunaan metode pembelajaran yang sesuai mampu menunjang
proses belajar mengajar terlebih dalam kompetensi memahami pengukuran komponen elektronika, peran serta teman sejawat dapat meningkatkan
pengalaman belajar. Oleh karena itu penerapan pembelajaran kooperatif sesuai untuk materi tersebut. Dalam pembelajaran metode kooperatif, para siswa akan
duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru, Slavin 2005 : 8
Selain mengedepankan proses belajar berkelompok, metode kooperatif juga menggabungkan antara pembelajaran kelompok dengan pembelajaran individual
seperti pada metode pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction
TAI. Menurut Slavin 2005 : 14 Team Accelerated Instruction sama dengan
STAD dan TGT menggunakan bauran kemampuan empat anggota yang berbeda
5 dan memberi sertifikat untuk tim dengan kinerja terbaik. Namun, metode STAD
dan TGT menggunakan pola pengajaran tunggal untuk satu kelas, sementara TAI menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan Individual. Berdasarkan latar
belakang di atas, maka metode kooperatif adalah metode pembelajaran yang sesuai diterapkan pada kompetensi memahami pengukuran komponen
elektronika di SMK Negeri 1 Pleret. Penelitian yang akan dilakukan adalah mengenai efektivitas metode pembelajaran kooperatif tipe TAI pada kompetensi
memahami pengukuran komponen elektronik di SMK Negeri 1 Pleret program keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik.