Teori Perilaku Kajian Teori tentang Anak Jalanan

28 perilaku tersebut. Prosedur pembentukan perilaku dalam operant conditioning adalah sebagai berikut: a Melakukan identifikasi tentang hal-hal yang merupakan penguat berupa hadiah-hadiah bagi perilaku yang akan dibentuk. b Melakukan analisis untuk mengidentifikasi komponen-komponen kecil yang membentuk perilaku yag dikehendaki. c Menggunakan secara urut komponen-komponen tersebut sebagai tujuan-tujuan sementara, mengidentifikasi hadiah untuk masing- masing komponen terebut. d Melakukan pembentukan perilaku dengan menggunakan urutan komponen yang telah tersusun itu, Skinner Hanum Marimbi, 2009: 96-97 2 Pembentukan perilaku dengan pengertian atau insight Di samping pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan, pembentukan perilaku dapat di tempuh dengan pengertian atau insight. Cara ini berdasarkan atas teori belajar kognitif, yaitu belajar dengan di sertai adanya pengertian. 3 Pembentukan perilaku dengan menggunakan model Cara ini di dasarkan atas teori belajar sosial yang di kemukakan Bandura. Kalau orang bicara bahwa orang tua sebagai contoh anak- anaknya, pemimpin sebagai panutan yang dipimpinnya, hal tersebut menunjukkan pembentukan perilaku dengan menggunakan model Bimo Walgito, 2003: 18-19.

d. Teori Perilaku

Teori perilaku terkait dengan stimulus jamak stimuli. Stimulus adalah variabel lingkungan masyarakat kondisi atau perubahan dalam dunia fisik J. Tombokan Runtukahu, 2012: 20. 29 Perilaku manusia tidak dapat lepas dari keadaan individu itu sendiri dan lingkungan di mana individu itu berada. Perilaku manusia itu di dorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu berperilaku. Dalam hal ini ada beberapa teori perilaku, diantaranya yaitu: 1 Teori Insting Menurut McDougall perilaku itu di sebabkan karena insting , dan McDougall mengajukan suatu daftar insting . Insting merupakan perilaku yang innate, perilaku yang bawaan, dan insting akan mengalami perubahan karna pengalaman. 2 Teori Dorongan Dorongan-dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan organisme yang mendorong organisme berperilaku. Bila organisme itu mempunyai kebutuhan, dan organisme ingin memenuhi kebutuhannya maka akan terjadi ketegangan dalam diri organisme itu. Bila organisme berperilaku dan dapat memenuhi kebutuhannya, maka akan terjadi pengurangan atau reduksi dari dorongan-dorongan tersebut. 3 Teori Insentif Insentif atau juga disebut sebagai reinforcement ada yang positif dan ada yangnegatif . Reinforcement yang positif adalah berkaitan dengan hadiah sedangkan reinforcement yang negatif berkaitan dengan hukuman. Reinforcement yang positif akan mendorong organisme dalam berbuat, sedangkan reinforcement yang negatif akan dapat menghambat dalama organisme berperilaku. 30 4 Teori Atribusi Teori ini ingin menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku orang. Pada dasarnya perilaku manusia itu dapat atriusi internal, tetapi juga dapat atribusi eksternal. 5 Teori Kognitif Apabila seseorang harus memilih perilaku mana yang mesti dilakukan, maka yang bersangkutan akan memilih alternatif perilaku yang akan membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi yang bersangkutan. Dengan kemampuan memilih ini berarti faktor berpikir berperan dalam menentukan pemilihannya Bimo Walgito, 2003: 19- 20. Pada penelitian ini, teori perilaku yang digunakan untuk menganalisis masalah perilaku sosial anak jalanan adalah teori dorongan. Alasan penggunaan teori dorongan ini karena dorongan-dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan anak jalanan yang mendorong anak jalanan berperilaku. Bila anak jalanan itu mempunyai kebutuhan, dan anak jalanan tersebut ingin memenuhi kebutuhannya maka akan terjadi ketegangan dalam diri anak jalanan tersebut. Di dalam menunjukkan perilakunya pun dimungkinkan anak jalanan lebih banyak dan lebih sering meniru perilaku anak-anak lain dan orang dewasa lain yang berada di lingkungan sekitar tempat tinggal. 31

e. Perilaku Sosial