Latar Belakang Rumah Singgah Hafara

59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Rumah Singgah Hafara

1. Latar Belakang Rumah Singgah Hafara

Eksistensi komunitas jalanan yang terdiri dari berbagai elemen: gelandangan, pengemis, pengamen dan yang lainnya, seakan-akan tampak sama kokohnya dengan gedung-gedung yang berdiri megah menghiasi kota, hanya saja komunitas jalanan berdiri dengan seabrek kegiatan dan semakin bertambah kuantitasnya sementara gedung-gedung terus berjubel memadati bumi ini. Asumsi pertama yang muncul dalam benak masyarakat ketika disodorkan istilah jalanan biasanya adalah jorok, nakal, semrawut , kumuh dan asumsi- asumsi negative lainnya. Bisa jadi salah, bisa jadi benar. Asumsi yang terbangun dalam benak masyarakat memang terkadang terbangun atas dasar realita yang ada. Namun, se”liar-liar”nya komunitas jalanan, kami meyakini bahwa mereka juga manusia, binatang liar saja masih bisa dijinakkan, apalagi manusia yang masih memiliki hati nurani. Berbekal bismillahirrahmanirrahim , kami beberapa orang yang punya pengalaman menjajaki dunia jalanan mencoba bergabung membuat sebuah komunitas yang bernama “HAFARA”, tentunya hal ini berawal dari kegelisahan kami betapa susahnya menjadi komunitas jalanan dan betapa susahnya keluar dari dunia tersebut manakali kami dulu pernah tercebur di dalamnya. 60 Bekal pengamalan selama menjadi anak jalanan menjadikan HAFARA tahu betul tentang berbagai karakter anak jalanan, kehidupannya, cara pendekatannya, dan kebutuhan-kebutuhannya. Sehingga penanganan anak jalanan disesuaikan dengan keadaan anak-anak tersebut dengan tujuan akhirnya adalah pengentasan anak-anak jalanan menjadikan mereka tidak dijalanan lagi atau memulangkan mereka ke daerah asal. Dari sebuah komunitas jalanan Hafara ingin kembali ke masyarakat dengan mengadakan kegiatan pemberdayaan bagi masyarakat informal tukang becak, buruh, pedagang asongan, dll. Sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat. 2. Sejarah Berdirinya Rumah Singgah Hafara Hidup di jalanan bukanlah suatu hal yang mudah, mungkin bisa diumpamakan “nyawa menjadi taruhannya”. Berawal dari kegelisahaan itulah, beberapa orang yang di dalamnya ada yang pernah tercebur di jalanan melakukan obrolan-obrolan, saling bertutur cerita pengalaman semasa menjadi anak jalanan. Obrolan-obrolan sering dilakukan termasuk ketika ada kegiatan rutin Mocopat Syafa`at pitulasan yang diasuh oleh EM HA Ainun Najib Cak Nun dan Kiyai Kanjeng. Akhirnya pada tanggal 17 November 2005 dideklarasikanlah sebuah lembaga sosial bernama Hafara, bertempat di TKIT Al-Hamdulillah Kasihan Bantul Yogyakarta. Beberapa orang yang ikut terlibat di awal-awal lahirnya HAFARA adalah: Cak Nun, Anang Imamuddin Lahir di Magelang, 10 November 1980, Uthu 61 Munjung Jermia Taedini Lahir di Banjarmasin, 20 November 1977, Ir. Maskun Baharuddin Nur Lahir di Sleman, 1 Juli 1964, Sunawi Lahir di Pati, 3 Juni 1966, Chabib Wibowo Lahir di Jakarta, 1 Desember 1973 dan Etty Sugiyarty Lahir di Malang, 10 November 1964. Nama Hafara dicetuskan oleh Em Ha Ainun Najib. Kepanjangan dari HAFARA adalah Hadza Min Fadli Rabbi, yang artinya Kemurahan hati Tuhan. Dengan nama tersebut kami berharap organisasi ini selalu mendapat kemurahan dari Tuhan, serta diberi kemudahan dalam perjuangannya mengentaskan anak jalanan. Selanjutnya, sebagai salah satu upaya dalam memanajemen organisasi tersebut, Chabib Wibowo dan Etty Sugiyarty mendapat mandat untuk menghadap ke seorang Notaris. Tanggal 8 Desember 2005, Nukman Muhammad, S.H., MM, Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah telah mengeluarkan Akta pendirian Organisasi untuk HAFARA. Dan mengajukan perubahan Akte Notaris Nomor 11 tanggal 8 Desember 2005 menjadi Nomor 06 tanggal 8 Januari 2009. Pada perkembangan selanjutnya, atas usulan beberapa anggota dan mitra HAFARA dan dengan segenap kekurangannya HAFARA memberanikan diri menghadap ke Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan harapan mendapatkan pembinaan dari Dinas. Tertanggal 13 Februari 2006, HAFARA mendapatkan Surat Keputusan Kepala Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tentang Ijin Operasional Organisasi Sosial dengan nama “ORSOS HAFARA”. Dan mengajukan perubahan SK Dinas 62 Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No. 1884279V3 menjadi SK Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No. 1881905V3.

3. Lokasi dan Keadaan Rumah Singgah Hafara