19 usia sekolah 5-11 tahun hingga remaja 11-18 tahun. Rentang ini
berada antara anak satu dengan yang lain mengingat latar belakang anak berbeda. Pada anak terdapat rentang perubahan pertumbuhan dan
perkembangan yaitu rentang cepat dan lambat. Dalam proses perkembangannya anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola
koping dan perilaku sosial.
b. Pengertian Anak Jalanan
Anak jalanan adalah anak yang sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah atau berkeliaran di jalanan atau tempat-tempat umum
lainnya Abdul Hayat, dkk, 2010: 15. Anak jalanan adalah anak yang berusia 0-15 tahun yang sebagian besar waktunya dilewatkan, dihabiskan
dan dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan hidup sehari-harinya di jalan M. Lucky Lukman Dolly, 2012:17.
“Anak jalanan,
tekyan, arek kere,
anak gelandangan, atau kadang disebut juga secara eufemistis sebagai anak mandiri usulan Rano
Karno tatkala menjabat sebagai Duta Besar UNICEF, sesungguhnya mereka adalah anak-anak yang tersisih, marginal,
dan teralienasi dari perlakuan kasih sayang karena kebanyakan dalam usia yang relatif dini sudah harus berhadapan dengan
lingkngan kota yang keras, dan bahkan sangat tidak bersahabat
” Bagong Suyanto, 2013: 199.
Anak jalanan adalah anak-anak yang berada di bawah usia 20 tahun yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan. Anak
jalanan adalah anak yang sebagian besar menghabiskan waktunya untuk mencari nafkah atau berkeliaran di jalanan atau tempat-tempat umum
lainnya Yuti Sri Ismudiyati, 2009: 155.
20 “Anak jalanan adalah realita yang hidup di tengah-tengah
masyrakat. Keberadaan anak jalanan sering di anggap tidak ada, padahal permasalahan yang menghimpit anak jalanan sangat
kompleks dan membutuhkan penanganan segera. Anak jalanan menurut pengertian UNICEF adalah anak-anak laki-laki atau pun
perempuan yang menghabiskan sebagian waktunya di jalan untuk bekerja, bermain, melakukan aktivitas lain di jalan karena mereka
dicampakkan keluarga yang tidak mampu membiayai hidupnya, terdesak oleh kemiskinan dan kehancuran keluarga
” Teta Riasih, 2004: 483.
Anak jalanan merupakan fenomena perkotaan yang kompleks dan terus meningkat baik di lihat dari kuantitas maupun kualitasnya Meiti
Subardhini, 2004: 510. Anak jalanan adalah kelompok yang menghadapi banyak masalah, di antaranya polusi, kecelakaan lalu lintas, eksploitasi
seksual atau ekonomi antar sesama ataupun oleh orang yang lebih dewasa, penyalahgunaan napza, ditangkap pihak berwajib karena dianggap
melanggar hukum Elly Kuntjorowati, 2011: 380. Anak jalanan adalah anak yang karena sesuatu sebab sehingga terpaksa bekerja di jalanan atau
melarikan diri ke jalanan Danang Munajat dan Andayani Listyowati, 2001: 3.
Merujuk beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan pengertian dari anak jalanan adalah anak laki-laki maupun perempuan yang hidup di
jalanan, mereka menghabiskan sebagian waktu hidup mereka di jalan
untuk mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan hidupnya. c.
Jenis Anak Jalanan
Jenis-jenis anak jalanan antara lain: “Pertama,
children on the street,
yakni anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi sebagai pekerja anak di jalan,
namun masih mempunyai hubungan yang kuat dengan orang tua
21 anak tersebut. Kedua
children of the street,
yakni anak-anak yang berpartisipasi penuh di jalanan, baik secara sosial maupun
ekonomi. Ketiga,
children from families of the street,
yakni anak- anak yang berasal dari keluarga yang hidup di jalanan
” Bagong Suyanto, 2010: 186-187.
Anak jalanan dibagi menjadi tiga, meliputi: “Pertama
children of the street
anak yang hidup di jalan, anak yang hidup dan tinggal di jalan dan tak ada hubungannya dengan
keluarga atau mereka mempunyai hubungan dengan orang tua namun frekuensinya sangat jarang. Kedua
children on the street
anak yang bekerja di jalan, anak-anak yang bekerja di jalanan atau mempuyai kegiatan ekonomi pekerja anak di jalan dan masih
punya hubungan yang cukup baik dengan keluarganya. Ketiga,
vulnerable to be street
anak rentan di jalanan, anak-anak yang rentan menjadi anak jalanan lantaran kehidupan ekonomi
keluarga amburadul,
keluarganya
broken,
dan korban
pemerkosaan ” Aslam Sambudi Sujarwo, 2007: 38-39.
d. Masalah yang dihadapi Anak Jalanan