Anak Berinteraksi dengan Pendamping

80

b. Anak Berinteraksi dengan Pendamping

Interaksi sosial itu terjadi karena hubungan dua orang atau lebih di mana perilaku atau kelakuan yang satu dapat mempengaruhi dan mengubah perilaku atau kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Dengan melakukan interaksi sosial tersebut maka muncullah sebuah perilaku sosial anak. Dari hasil penelitian di Rumah Singgah Hafara, diperoleh cara anak berinteraksi dengan pendamping dengan pernyataan sebagai berikut: Hal ini diperkut dengan pernyataa “La” selaku pendamping anak bahwa: “interaksi Qs dengan pendamping dapat dikatakan baik, Qs sopan, sayang kalau sama teman-temannya apalagi kalau sama yang masih kecil-kecil balita, suka mengalah dan tidak pelit kalau bermain dengan teman-temannya, menghormati yang lebih tua, tetapi kadang masih suka main sendiri ketika kegiatan sedang berlangsung, kalau ada salah satu teman yang ribut ya ikut- ikutan ribut bermain” CW 6, 28052015 Hal serupa diperkuat oleh pernyataan “Ck” yang mengatakan bahwa: “interaksi Qs dengan pendamping baik, sopan, menghormati yang lebih tua, ketika kegiatan sedang berlangsung dan kegiatannya dianggap membosankan kadang ya suka main sendiri, dan suasananya menjadi ramai membuat anak-anak yang lain ikut- ikutan main sendiri” CW 7, 29052015 Hal ini juga diungkapkan oleh “Al” yang mengatakan bahwa: “interaksi Qs dengan pendamping di sini baik, sopan juga, anaknya juga kalau dinasehati nurut, tapi namanya juga anak-anak suka sekali terpengaruh dengan perilaku anak yang lain dan mudah mengikuti perilaku tersebut, misalnya saja ketika kegiatan sedang berlangsung dan ada anak yang tidak tertarik dengan kegiatan yang sedang berlangsung malah asyik bermain sendiri dan anak yang lain ikut bergabung” CW 7, 29052015 81 Dapat diambil kesimpulan bahwa Qs dalam berinteraksi dengan pendamping terdapat dua macam perilaku, yaitu alami dan operan. Perilaku alaminya meliputi sopan santun, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih kecil, kalau dinasehati nurut , suka mengalah dan tidak pelit. Perilaku operannya yaitu suka terpengaruh dengan teman lain yang main sendiri ketika kegiatannya dianggap membosankan.

c. Anak Berinteraksi dengan Orang Tua