81 Dapat diambil kesimpulan bahwa Qs dalam berinteraksi dengan
pendamping terdapat dua macam perilaku, yaitu alami dan operan. Perilaku alaminya meliputi sopan santun, menghormati yang lebih tua dan
menyayangi yang lebih kecil, kalau dinasehati
nurut
, suka mengalah dan tidak pelit. Perilaku operannya yaitu suka terpengaruh dengan teman lain
yang main sendiri ketika kegiatannya dianggap membosankan.
c. Anak Berinteraksi dengan Orang Tua
Dari hasil penelitian di Rumah Singgah Hafara, cara anak berinteraksi dengan orang tua yaitu:
Hal ini diperkuat dengan ungkapan “Wn” yang menyatakan bahwa: “interaksi Qs dengan orang tua di sini baik mbak, Qs sangat
menghormati orang yang lebih tua, anaknya juga penurut kalau dinasehati, Qs juga kalau dengan anak saya baik suka diajak bermain
bareng, saya sebagai orang tua harus bisa memberikan contoh baik kepada anak saya maupun anak-anak lain yang tinggal di sini, karena
apa yang dilakukan orang dewasa di sini mudah sekali ditiru oleh anak-
anak” CW 5, 21052015 Hal ini juga diu
ngkapkan oleh “At” yang menyatakan bahwa: “interaksi Qs dengan orang tua ya baik mbak, dengan orang-orang
yang lebih tua juga sopan, Qs juga termasuk anak yang nurut kalau dinasehati, karena dia anak yang paling tua jadi harus bisa
memberikan contoh yang baik kepada teman-
teman yang lebih muda” CW 5, 21052015
Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa interaksi Qs
dengan orang tua baik dan sopan, dan terdapat perilaku alami yaitu sikap menghormati yang lebih tua, sopan santun, dan menuruti nasehat orang
tua.
82
d. Anak Berinteraksi dengan Masyarakat
Interaksi sosial itu terjadi karena hubungan dua orang atau lebih di mana perilaku yang satu dapat mempengaruhi dan mengubah perilaku
individu yang lain atau sebaliknya. Berikut disajikan hasil dari penelitian di Rumah Singgah Hafara, cara anak berinteraksi dengan masyarakat
antara lain: Hal ini diperkuat dengan pernyataan “Dn” menyatakan bahwa:
“Qs interaksinya dengan masyarakat sekitar baik, sering menyapa kalau bertemu, anaknya sopan, Qs sering main ke warga kalau siang
dan suka jajan di sini, dulu ketika masih awal memang kurang tahu tentang anak-anak tetapi semakin hari ya kenal dengan anak-anak di
sana dan anak-anaknya ya seperti anak-anak lain biasanya, mereka
sering bermain bersama” CW 9, 02062015 Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan “Ns” bahwa:
“Qs ketika berinteraksi dengan masyarakat baik, sopan juga kalau sama yang lebih tua, Qs sering main ke atas juga kemudian bermain
sama teman-temannya yang di sekitar sini, mereka semua juga akrab,
kalau bertengkar ya wajar tapi tidak sampai berkelahi” CW 9, 02062015
Hal ini juga disebutkan oleh “Pj” mengungkapkan bahwa: “Qs itu interaksinya dengan masyarakat sini baik dan sopan mbak,
suka menyapa dengan siapa saja yang ditemui, kalau lagi bermain dengan teman-teman di atas kadang diam kadang ya ramai, anaknya
suka mengalah kalau kalau bermain sama yang lebih muda di sini,
karena rebutan mainan itu sudah biasa” CW 9, 02062015 Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
interaksi Qs dengan masyarakat terjalin dengan baik dan sopan, juga terdapat perilaku alami yang berupa sopan santun, suka menyapa, mudah
akrab dan suka mengalah.
83
e. Anak Berinteraksi dengan Warga Sekolah