83
e. Anak Berinteraksi dengan Warga Sekolah
Interaksi sosial itu terjadi karena hubungan dua orang atau lebih di mana perilaku atau kelakuan yang satu dapat mempengaruhi dan
mengubah perilaku atau kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Dengan melakukan interaksi sosial tersebut maka muncullah sebuah
perilaku sosial anak. Dari hasil penelitian di Rumah Singgah Hafara, cara anak berinteraksi dengan
Hal ini disebutkan oleh Nk selaku guru bimbingan konseling Qs bahwa: “interaksi Qs dengan teman-temannya maupun guru-guru di sini bisa
dibilang baik, sopan santun, meskipun anaknya agak cepat marah jika bermain dengan teman-temannya jika kondisinya sedang kurang baik,
tapi tetap sopan dan menghormati kalau dengan guru-
guru” CW 8, 01062015
Hal ini disebutkan oleh Sd selaku wali kelas Qs bahwa: “Qs dalam berinteraksi dengan teman-temannya maupun dengan para
guru di sini baik dan sopan, karena memang anaknya mudah bergaul dan
humoris
kalau di kelas, jadi sosialisasinya dengan teman- temannya baik, menghormati semua guru juga
” CW 7, 29052015 Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
interaksi anak dengan warga sekolah dapat dikatakan baik, sopan, mudah begaul, menghormati semua guru dan hal tersebut merupakan perilaku
alami anak. Interaksi anak dengan warga sekolah yang terjalin sangatlah penting untuk membentuk kehidupan sosial di sekolah, karena sekolah
merupakan tempat kedua selain lingkungan tempat tinggal. Interaksi sosial yag terjalin dengan warga sekolah tersebut akan membentuk perilaku
sosial seorang anak, baik buruknya perilaku anak adalah hasil dari pergaulan anak ketika bersama dengan teman.
84 Perilaku anak-anak yang tinggal di Rumah Singgah Hafara sangatlah
beragam, hal ini karena latar belakang anak-anak yang berbeda-beda. Dalam kesehariannya, anak-anak bermain biasa dengan teman-temannya dan ketika
sore hari anak-anak harus mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Rumah Singgah Hafara. Perilaku anak-anak selama tinggal di Rumah Singgah Hafara
seperti anak-anak seusianya pada umumnya. Hanya saja, perhatian dan kasih sayang yang di dapat anak sangat kurang, berbeda dengan anak-anak yang
punya orangtua lengkap yang memiliki perhatian dan kasih sayang penuh dari keluarganya. Hal ini diperkuat dengan pernyataan “Ds” selaku pengelola di
Rumah Singgah Hafara bahwa perilaku sosial Qs:
“perilakunya seperti anak pada umumnya sesuai usiaya, kadang- kadang anak-anak pengennya masih main keluar full satu hari dengan
teman-temannya, tapi tidak bisa karena sore hari anak-anak ada kegiatan rutin dari Rumah Singgah Hafara dan anak-anak harus
mengikuti keg
iatnnya tersebut sesuai jadwal” CW 6, 28052015 Hal ini diungkapkan juga oleh “Al” selaku pendamping anak yang
menyatakan bahwa: “peilakunya baik, alami anak dan biasa saja seperti anak pada
umumnya, meskipun anak-anak suka bermain ketika kegiatan sedang berlangsung tapi untuk sikapnya ke yang lebih tua menghormati dan
sopan santun, begitu pula kalau ada tamu yang sedang berkunjung
disini ” CW 7, 29052015 Hal serupa juga didukung oleh pernyataan “Nn” salah satu pengelola
bahwa: “perilakunya alami dan seperti anak-anak pada umumnya, biasa-biasa
saja, normal juga dan sewajarnya anak-anak pada usianya, anak-anak disini suka bermain” CW 6, 28052015
85 Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan “Cb” selaku pemimpin Rumah
Singgah Hafara bahwa: “perilakunya baik, bagus, biasa saja, tidak
neko-neko
macam- macam, sudah kembali hidup normal seperti anak-anak lain pada
umumnya yang masih ingin bermain bebas, yang tadinya pemalu jadi berani, sudah banyak perubahan dalam berperilaku tidak seperti dulu”
CW 4, 18052015 Hal serupa juga diungkapka oleh “Wn” salah satu warga Rumah Singgah
Hafara bahwa: “Qs itu perilakunya baik, ya biasa-biasa saja kayak anak-anak lain
pada umumnya, suka menghormati dan sopan santun kalau sama yang lebih tua, tapi anak-anak disini masih banyak juga yang suka bermain
ketika kegiatan sedang berlangsung” CW 5, 21052015 Hal ini juga diungkapkan oleh pernyataan “Dw” yang juga salah satu
pengelola bahwa perilaku sosial anak: “Qs perilakunya biasa saja, alami ya seperti anak-anak pada
umumnya, tapi masih suka ingin bermain- main sendiri dan bebas”
CW 5, 27032015 Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku sosial
anak-anak sehari-hari di Rumah Singgah Hafara baik, alami, biasa-biasa saja, normal, seperti anak-anak pada umumnya, menghormati dan sopan santun
dengan yang lebih tua, tapi anak-anak disini masih banyak yang suka bermain.
Perilaku sosial anak-anak dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal, dalam faktor internal terdapat tiga aspek antara lain
kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual, motivasi dan agama, sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga dan lingkungan
86 masyarakat. Berikut penjabaran mengenai perilaku kehidupan anak-anak di
Rumah Singgah Hafara: 2.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial Anak di Rumah Singgah Hafara
a. Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Intelektual Anak di Rumah