43 2.
Hasil Penelitian M. Lucky Lukman Dolly 2012, yang berjudul “Kehidupan Anak Jalanan di Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta”.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik kehidupan anak jalanan di Rumah Singgah Anak Mandiri pada umumnya hampir sama
dengan anak-anak biasanya yaitu bermain, mengenyam pendidikan, menikmati hiburan seperti menonton televisi, radio dan melakukan hal
positif seperti latihan musik di dalam studio band, selain bermain bersama anak jalanan tidak jarang juga bermain bersama anak sekitar rumah
singgah, yang membedakan karakteristik anak jalanan dan anak-anak normal adalah karakter fisik dan psikis. Penampilan yang di kenakan anak
jalanan dalam kehidupan sehari-hari mereka melakukan aktifitas di jalan dan di rumah singgah antara lain: kaos oblong, celana pendekpanjang,
jarang mengenakan alas kaki, mengenakan aksesoris seperti kalung dan gelang, rambut agak kemerahan. Sedangkan gaya hidup yang di terapkan
oleh binaan sebelum masuk ke rumah singgah antara lain: merokok, mabukmabukan, mewarnai rambut.
C. Kerangka Berpikir
Anak jalanan yang semakin banyak dengan berbagai permasalahan yang kompleks membuat keberadaan anak jalanan di pandang semakin negatif oleh
masyarakat. Masyarakat memandang bahwa anak jalanan itu kumuh dan selalu berperilaku menyimpang karena anak jalanan hidup di jalanan dan
tidak terurus. Hal ini dapat dilihat dari aktifitasnya yang menghabiskan sebagian besar waktu di jalan untuk mencari uang dari mengemis maupun
44 mengamen, yang saharusnya anak-anak tersebut mendapatkan pendidikan
layak sesuai dengan usia anak tersebut. Kehidupan anak-anak tersebut kini mulai berubah ketika anak-anak berada
di Rumah Singgah Hafara, Rumah Singgah Hafara membantu anak jalanan untuk kembali mengenyam pendidikan dan mengentaskan anak dari jalanan.
Di Rumah Singgah Hafara, anak-anak dibina untuk mengembangkan potensi diri dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan maupun kegiatan rutin yang
diselenggarakan secara rutin, selain itu anak-anak juga mendapatkan fasilitas pendidikan berupa bimbingan belajar setiap hari supaya anak-anak dapat
belajar mengerjakan tugas dan anak-anak semakin meningkat dalam belajarnya.
Perilaku sosial anak sedikit demi sedikit juga mulai berubah, yang awalnya anak jalanan itu hidup bebas di jalan dan bebas melakukan aktifitas
sesuai keinginannya kini berbeda jauh ketika anak-anak sudah berada di Rumah Singgah Hafara. Anak-anak juga tidak di perbolehkan lagi untuk
mencari uang di jalan dengan cara apapun, anak-anak harus mengikuti tata tertib yang berada di Rumah Singgah Hafara, meskipun demikian anak-anak
juga tidak dibatasi untuk melakukan apa saja sesuai keinginannya asalkan anak-ana tidak kembali turun ke jalan. Anak-anak juga sudah mulai
berinteraksi dengan baik kepada siapa saja, baik dengan teman, pendamping, orang tua, masyarkat maupun warga sekolah. Lingkungan keluarga dan
lingkungan masyarakat juga berpengaruh terhadap pembentukan sikap dan perilaku anak jalanan untuk mengubah asumsi bahwa anak jalanan itu buruk.
45 Anak
Interaksi sosial
Perilaku sosial
Lingkungan masyarakat Lingkungan keluarga
Bagaimana interaksi anak dengan orang-orang di sekitarnya akan mengubah kehidupan anak.
Gambar 1. Kerangka Berpikir
D. Pertanyaan Penelitian