168
Materi Perjuangan Para Tokoh Daerah dalam Melawan Penjajah
A. Masa Pendudukan Jepang di Indonesia
1. Awal Pendudukan Jepang di Indonesia
Setelah dijajah oleh Belanda, Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Belanda dan Jepang sama-sama ingin menjajah Indonesia dengan tujuan
mengeruk kekayaan alam Indonesia. Bagaimana Jepang sampai menduduki Indonesia? Pendudukan ini
diawali dengan meletusnya Perang Dunia II pada tahun 1939. Perang dunia II adalah perang antara blok negara sekutu melawan Jerman, Italia, dan
Jepang. Blok negara sekutu terdiri atas Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Cina, dan Belanda.
Pada tahun 1941, jepang berhasil merebut dan menduduki Malaysia, Hongkong, Filipina, dan Singapura. Dari Singapura, balatentara Jepang
maju menyerbu Indonesia yang pada waktu itu masih dijajah Belanda. Jepang berhasil merebut dan menduduki Indonesia.
Tanggal 8 Maret 1942 Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda
Letjen Ter Poorten atas nama Angkatan Perang Sekutu menyerah tanpa
syarat kepada Angkatan Perang Jepang yang dipimpin Letjen Hithoshi Imamura.
Upacara serah terima ditandatangani di Kalijati, Subang, Jawa Barat.
Pasukan Jepang disambut dengan sukacita penuh harapan oleh rakyat Indonesia. Jepang dianggap sebagai pembebas bangsa Indonesia dari
penjajahan Belanda. Padahal Jepang punya rencana tersembunyi. Ada beberapa alasan Jepang menduduki Indonesia, antara lain sebagai
berikut. 1.
Indonesia kaya akan bahan-bahan mentah, seperti minyak bumi dan batu bara.
2. Wilayah Indonesia menghasilkan banyak produksi pertanian yang
dibutuhkan tentara Jepang dalam peperangan.
169 3.
Indonesia memiliki tenaga manusia dalam jumlah besar yang diperlukan untuk membantu perang Jepang.
Setelah menduduki Indonesia, Jepang berusaha menarik simpati rakyat Indonesia. Ada tiga hal yang dilakukan Jepang, yaitu:
1. Mengijinkan mengibarkan bendera Merah Putih; 2. Mengijinkan rakyat Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya;
3. Larangan menggunakan bahasa Belanda dalam pergaulan sehari-hari. Bahasa pergaulan sehari-hari diganti dengan bahasa Indonesia.
Untuk memikat hati rakyat, Jepang membuat propaganda tiga A. Propaganda yang dilancarkan Jepang itu berisi:
1. Jepang pemimpin Asia,
2. Jepang pelindung Asia, 3. Jepang cahaya Asia.
Ternyata gerakan ini tidak mendapatkan dukungan rakyat, sehingga gerakan ini bubar. Pemerintah Jepang mendirikan Pusat Tenaga Rakyat
yang disingkat Putera. Jepang menunjuk dan mengangkat empat orang tokoh nasional, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantoro,
dan Kiai Haji Mas Mansyur sebagai pimpinan Putera. Mereka dikenal denga Empat Serangkai. Mengapa Jepang menunjuk Empat Serangkai untuk
memimpin Putera? Hal ini disebabkan karena Jepang mengetahui bahwa keempat orang itu adalah pemimpin yang disegani, dicintai, dan dihormati
rakyat Indonesia. Jepang mengharapkan Empat Serangkai menghimpun kekuatan rakyat untuk kepentingan balatentara Jepang. Empat serangkai
bersedia menerima penunjukkan dan pengangkatan Jepang. Namun, mereka mempunyai maksud dan tujuan yang berbeda dengan maksud dan tujuan
Jepang. Empat Serangkai ingin menggunakan Putera sebagai wadah perjuangan bangsa Indonesia untuk mempersiapkan diri merebut
kemerdekaan. Jepang
tidak pernah
merasakan sumbangan
Putera bagi
kepentingannya. Oleh karena itu, Jepang segera membubarkan Putera. Sebagai gantinya, Jepang membentuk organisasi lain yang dinamakan Jawa
170 Hokokai Kebaktian Rakyat Jawa. Jepang berharap Jawa Hokokai dapat
membantu melangsungkan penjajahannya di Indonesia. Sementara itu, Jepang mulai digempur oleh sekutu. Jepang yang
semula jaya menjadi terdesak. Jepang segera menggerakkan para pemuda Indonesia untuk membantunya melawan sekutu. Pemuda-pemuda yang
dididik setengah militer tersebut dihimpun dalam berbagai organisasi, antara lain Seinendan Barisan Pemuda dan Keibodan Barisan Pembantu Polisi,
Fujinkai Barisan Wanita, Suishintai Barisan Pelopor, Jibakutai Barisan Berani Mati, Gakutotai Barisan Pelajar. Selain itu, Jepang juga
membentuk Tentara Pembela Tanah Air Peta yang diberi latihan militer penuh oleh Jepang. Sebagai pemimpin Peta, diangkat Supriyadi.
2. Sebab dan Akibat Pengerahan Tenaga Romusha oleh Jepang terhadap
rakyat Indonesia.
Di masa pendudukan Jepang, rakyat Indonesia sangat menderita. Hal ini karena Jepang adalah penjajah yang lebih kejam melebihi Belanda.
Jepang ingin mencari keuntungan demi negerinya sendiri yang mengakibatkan kesengsaraan bagi rakyat Indonesia. Bahan makanan sulit
didapat sehingga kelaparan terjadi di mana-mana. Pakaian pun sulit didapat, bahkan rakyat terpaksa memakai bagor kain yang terbuat dari bahan karung
goni untuk menutup tubuh. Rakyat hidup melarat, kekayaan dirampas dan diangkut ke Jepang. Semua kegiatan ditujukan untuk kepentingan Jepang.
Contohnya adalah paksaan untuk menanam tumbuhan jarak. Rakyat dipaksa untuk menanam tumbuhan jarak karena minyaknya digunakan untuk
pelumas mesin-mesin perang dan pesawat terbang Jepang. Seperti halnya penjajah Belanda, Jepang pun menetapkan kerja paksa
bagi rakyat Indonesia. Kerja paksa di zaman Jepang disebut Romusha. Mengapa Jepang merasa perlu untuk mengerahkan tenaga Romusha? Hal ini
tidak lain karena Jepang ingin melindungi dirinya dari serangan tentara sekutu dengan cara membangun jalan-jalan dan benteng-benteng
pertahanan. Banyak Romusha yang jatuh sakit dan meninggal dunia. Rakyat yang dijadikan Romusha tidak hanya laki-laki tetapi juga perempuan.
171 Penderitaan rakyat sangat berat. Sebagai romusha, rakyat tidak ada bedanya
dengan budak yang harus menerima perlakuan kejam dari penjajah.
B. Tokoh-tokoh Penting Pergerakan Nasional