260
D. Pertempuran “Medan Area”
1. Latar Belakang
Pasukan Inggris di bawah pimpinan Brigadir Jendreral T.E.D. kelly mulai mendarat di Medan Sumatera Utara pada tanggal 9 Oktober 1945.
Orang-orang NICA Belanda yang telah dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan ikut membonceng pasukan Inggris itu. Mereka
menduduki beberapa hotel di Medan. Pasukan Inggris ini bertugas untuk membebaskan tentara Belanda yang
ditawan jepang. Para tawanan dari daerah Rantau Prapat, pematang Siantar, dan Brastagi dikirim ke Medan atas persetujuan Gubernur Moh. Hassan.
Ternyata dari kelompok tawanan itu dibentuk menjadi “Medan Batalyon KNIL
”. Mereka bersikap congkak. 2.
Jalannya Pertempuran Para pemuda bergabung untuk membentuk Barisan Pemuda Indonesia
di bawah pimpinan Achmad Tahir, seorang bekas perwira Tentara Sukarela Giyugun. Mereka mengambil alih gedung-gedung pemerintahan dan
merebut senjata dari tangan tentara Jepang. Kemudian pada tanggal 10 Oktober 1945, dibentuklah TKR Sumatera Timur. Anggotanya adalah para
pemuda bekas Giguyun dan Heiho Sumatera Timur yang dipimpin oleh Achmad Tahir.
Pada tanggal 13 oktober 1945, terjadilah insiden dalam sebuah hotel di Jalan Bali, Medan. Seorang anggota NICA menginjak-injak bendera Merah
Putih yang dirampasnya dari seorang pemuda. Hal ini memicu kemarahan pejuang Indonesia. Hotel tersebut dikepung dan diserang oleh para pemuda
dan TRI. Terjadilah pertempuran. Dalam peristiwa itu banyak oarang Belanda yang terluka. Peperangan akhirnya menjalar ke Pematang Siantar
dan Brastagi. Pada tanggal 1 Desember 1945, pihak Inggris memasang papan-papan
yang bertuliskan “Fixed Boundaries Medan Area” Batas Resmi Daerah Medan. Inggris menetapkan secara sepihak batas-batas kekuasaan mereka.
Sejak itulah mulai dikenal istilah Pertempuran Medan Area.
261 Perlawanan terus memuncak. Para pemuda membentuk Komando
Resimen Laskar Rakyat Medan Area. Perlawanan terhadap Inggris dan Belanda terus berlanjut sampai Agresi Belanda I bulan Juli 1947.
E. Pertempuran 5 Hari di Semarang