257
B. Pertempuran Ambarawa
1. Latar Belakang
Pada tanggal 20 Oktober, pasukan sekutu di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Bethell mendarat mendarat di Semarang. Kedatangan Pasukan
Sekutu ini adalah untuk mengurus tawanan dan tentara Jepang yang berada di Jawa Tengah. Pihak sekutu berjanji tidak akan mengganggu kedaulatan
Republik Indonesia. Pihak Sekutu juga diperkenankan untuk mengurus tawanan perang yang berada di Penjara Ambarawa dan Magelang.
Pada awalnya, kedatangan Sekutu ini mendapat sambutan yang baik dari rakyat. Bahkan, Gubernur Jawa Tengah menawarkan bantuan bahan
makanan dan keperluan lainnya. ternyata, Sekutu diboncengi oleh orang- orang NICA. Mereka kemudian mempersenjatai para bekas tawanan dan
membebaskan secara sepihak orang-orang Belanda yang ditahan di Ambarawa dan Magelang. Maka, meletuslah pertempuran antara TKR
Tentara Keamanan Rakyat dengan tentara Sekutu pada tanggal 26 Oktober 1945 di Magelang.
2. Jalannya Pertempuran
Pertempuran yang berlangsung dari tanggal 20 November – 15
Desember 1945 di Ambarawa dikenal dengan Pertempuran Ambarawa. Pertempuran ini melibatkan pasukan TKR dengan tentara Sekutu. Pasukan
TKR dipimpin oleh Mayor Soemarto. Untuk memperkuat Pertahanannya, pasukan Sekutu yang berada di
Ambarawa mendapat bantuan pasukan yang berasal dari Magelang. Pada tanggal 22 november 1945, pasukan Sekutu melakukan pengeboman
terhadap kampung-kampung di sekitar Ambarawa. Pada tanggal 26 November 1945, pimpinan pasukan TKR yang berasal
dari Purwokerto, Letnan Kolonel Isdiman, gugur. Sejak itu, Kolonel Isdiman, Panglima Divisi di Purwokerto, mengambil alih pimpinan pasukan.
Situasi pertempuran berubah menjadi semakin menguntungkan bagi pihak Indonesia. Pasukan TKR terus mengejar sekutu ke Ambarawa. Di sanalah
pasukan musuh berhasil dikepung. Meskipun demikian, pasukan musuh
258 tetap berusaha melepaskan diri. Pada tanggal 15 Deember 1945, pasukan
TKR berhasil memukul mundur pasukan sekutu. 3.
Akibat Pertempuran Ambarawa Sejak terjadinya pertempuran di Ambarawa itu, nama kolonel Isdiman
menjadi terkenal. Keberhasilannya mengusir tentara Inggris Sekutu dari Ambarawa pada tanggal 15 Desember 1945 membuktikan bahwa TKR
memiliki taktik dan strategi perang yang jitu. Untuk memeringati hari bersejarah itu, maka setiap tanggal 15
Desember dikenang sebagai Hari Infantri. Di Ambarawa didirikan sebuah
monumen yang diberi nama Palagan Ambarawa.
C. Bandung Lautan Api